Bencana tsunami yang menghantam Selat Sunda 22 Desember malam yang lalu menyisakan duka bagi masyarakat Indonesia, termasuk dunia musik tanah air. Salah satu grup band, Seventeen, menjadi korban pada malam tersebut. Termasuk grup komedian, Jigo, yang saat itu juga tengah mengisi acara di tepi pantai Tanjung Lesuk bersama Seventeen.
Seventeen harus kehilangan tiga dari empat personelnya, yaitu Bani, Andi, dan Herman. Sedangkan Jigo kehilangan satu personelnya, yaitu Aa Jimmy. Bahkan Ifan ‘Seventeen’ dan Ade ‘Jigo’ yang selamat dari bencana tersebut harus kehilangan istri mereka. Setelah jasadnya ditemukan, para korban pun dimakamkan di tempat mereka masing-masing beberapa hari setelah bencana tersebut terjadi.
ADVERTISEMENTS
Muhammad Awal Purbani alias Bani sang pemain bass Seventeen dimakamkan di Yogyakarta pada 24 Desember lalu
Setelah jenazahnya ditemukan, Bani dimakamkan oleh pihak keluarga di Gamping, Sleman, Yogyakarta pada 24 Desember lalu. Dia diantarkan oleh keluarga, kerabat, dan teman-temannya ke peristirahatan yang terakhir. Pria yang berusia 38 tahun tersebut meninggalkan seorang istri bernama Cindri Wahyuni dan seorang putri Inara Ashalina Anindri yang baru saja berusia 2 tahun.
ADVERTISEMENTS
Baru empat hari dimakamkan, papan nisan Bani dikabarkan hilang. Hal tersebut dikabarkan oleh salah seorang sahabat Bani
Namun baru empat hari dimakamkan, sebuah kabar mengejutkan datang. Papan nisan yang bertuliskan nama, hari lahir, dan hari wafatnya dikabarkan hilang. Hal tersebut diketahui setelah salah seorang sahabatnya, Joddie Rose, mengumumkan hal tersebut lewat Instagram-nya. Joddie mewakili keluarga Bani memohon dari lubuk hati terdalam agar papan nisan tersebut dikembalikan, meski secara diam-diam. Joddie dan keluarga memaklumi hal tersebut dan nggak akan marah. Namun nggak beberapa lama kemudian, unggahan tersebut dihapus oleh Joddie.
ADVERTISEMENTS
Ternyata kabar tersebut hanya salah paham. Istri Bani menyatakan kalau papan nisan memang sengaja akan diganti sesuai permintaan Bani semasa hidup
Cindri Wahyuni, istri Bani, melalui akun Instagram-nya memberikan penjelasan tentang kabar hilangnya papan nisan yang diduga diambil seseorang itu. Ternyata, papan nisan tersebut memang sengaja dicabut oleh keluarga. Karena pada semasa hidupnya, Bani pernah berpesan ingin dimakamkan sesuai syariat, hanya dengan batu sederhana sebagai penanda. Dia juga meminta makamnya nggak disemen atau diubah dalam bentuk apa pun, nggak ditaburi bunga dan nggak ditahlilkan. Oleh karena itulah, kenapa papan nisan yang bertuliskan nama Bani sudah nggak ada lagi.
Kabar kehilangan papan nisan Bani ‘Seventeen’ memang sempat menarik perhatian publik bahkan nggak sedikit yang merasa geram. Karena banyak yang mengira kalau papan tersebut dicuri oleh penggemar berat atau tangan-tangan jahil. Membaca penjelasan Cindri, seenggaknya publik sudah tahu ke mana perginya papan nisan tersebut. Yang jelas bukan diambil oleh tangan-tangan jahil. Karena terlalu tega rasanya kalau ada yang berani mencuri papan nisan Bani yang makamnya masih basah itu.