Tanggal 12 Desember diperingati sebagai Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Dilansir dari laman lifestyle.kompas.com, peringatan yang dimulai sejak tahun 2012 ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kemudahan belanja online yang aman dan nyaman, serta bisa dilakukan kapan saja. Selain itu, penyelenggaraan Harbolnas juga dilakukan dalam upaya memajukan industri e-commerce di Indonesia.
Hingga kini, animo masyarakat dalam berbelanja online semakin meningkat. Apalagi dengan penawaran yang juga nggak kalah gila-gilaan, banyak yang terperdaya dan akhirnya berbelanja barang sebanyak mungkin. Tapi ekspektasi nggak selamanya akan sesuai dengan realitas. Seperti yang dirasakan oleh warganet-warganet ini. Tenang, bukan mereka saja yang merasakan, kamu pasti juga pernah kok. Bener nggak? 🙂
ADVERTISEMENTS
1. Cuma sampai screenshot doang sanggupnya 🙁
cuma screenshot doang via twitter.com
ADVERTISEMENTS
2. Siapa yang ekspektasinya juga kayak gini? 😀
realitanya via twitter.com
ADVERTISEMENTS
3. Derita mahasiswa yang masih minta uang jajan sama orang tua~
inget UAS via twitter.com
ADVERTISEMENTS
4. Masukin ke keranjang, tapi nggak pernah dibayar 😀
kapan dong via twitter.com
ADVERTISEMENTS
5. Nasib punya utang 🙁
inget utang via twitter.com
ADVERTISEMENTS
6. Barangnya diskon sih, tapi kok ongkirnya lebih mahal 🙁
mahalan ongkir via twitter.com
7. Padahal yang dibeli juga cuma dua produk 🙁
sedih 🙁 via twitter.com
8. Niat nabungnya dari awal tahun. Menjelang hari H, duitnya tetap nggak ada 😀
HAHAHAAHAHA via twitter.com
9. Gara-gara animo ikut Harbolnas tinggi, malah jadi beli yang nggak penting
barang unfaedah via twitter.com
10. Saking sibuknya, jadi lupa mau belanja. Nunggu tahun besok, masih lama 🙁
jadi lupa via twitter.com
11. Ada yang niat begadang demi barang diskonnya bisa kebeli nggak? 😀
nggak jadi belanja via twitter.com
12. Ya, kali pacar bisa dibeli. Ntar nggak ada jomblo lagi di dunia ini 🙁
ya kali bisa dibeli via twitter.com
Gara-gara animo publik yang tinggi, termasuk iklan dan promosi sana sini, kita pasti juga pengen ikutan berkontribusi dengan berbelanja online. Apalagi diskon yang ditawarkan juga lumayan besar. Jadinya barang-barang yang sudah lama diinginkan bisa dibeli lebih murah. Tapi, ya, gitu deh. Kadang ekspektasi nggak sesuai realitas. Harapan nggak sesuai dengan kenyataan. Kalau barangnya nggak habis, ya, duitnya yang ternyata tetep nggak cukup. Duh, nasib, nasib~