Baru-baru ini nama Arvin Beckman menjadi bahan perbincangan di berbagai media sosial, seperti Instagram, Facebook, atau Twitter. Arvin Beckman merupakan sebuah akun Facebook yang sepertinya dimiliki oleh seorang anak SMP. Hal yang menarik bagi warganet adalah postingan-postingan bocah ini soal cinta. Nggak cuma itu, gombalan-gombalan kocak pun juga sering diposting oleh Arvin.
Nyatanya, Arvin hanya salah satu dari sekian banyak bocah ‘bau kencur’ yang udah ngerti soal cinta-cintaan ini. Mereka bahkan udah terlihat expert alias ahli dalam urusan asmara. Padahal nggak tahu, ya, apakah itu berasal dari pengalaman mereka sendiri atau cuma meniru-niru orang lain. Terkadang, postingan bocah-bocah ini juga mengundang miris. Pasalnya, mereka membuat postingan dewasa yang nggak seharusnya mereka ketahui. Mungkin karena postingan-postingan kayak gini, ya, makanya anak-anak sekarang dibilang cepat dewasa~
ADVERTISEMENTS
1. Postive thinking saja, dia mungkin lagi beli pulsa listrik
ADVERTISEMENTS
2. Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku~
ADVERTISEMENTS
3. Kayak udah ngerti aja! 🙁
ADVERTISEMENTS
4. Dua ‘topik’ yang berbeda
ADVERTISEMENTS
5. Makanya, jangan suka ngilang kayak tukang parkir!
ADVERTISEMENTS
6. Halah, belajar ngegombal dari siapa sih?
7. Mungkin bocah ini pintar masak
8. Kayak ngerti aja. Coba hitung, 13654 x 2354558, berapa?!
9. Kan, udah dikasih uang jajan, ngapain masih minta beliin susu sih?!
10. Belajar dari mana sih bocah-bocah ini? 🙁
11. Okky Lukman mungkin bisa bantu kamu
12. Tuh dengerin tuh, Bro~
13. Kamu aja belum sunat, udah bisa ngomong beginian 🙁
14. Mashoook, Pak Ekooo!!1!!1
15. Umur segini udah berat aja permasalahan cintanya
16. *Abis baca caption jadi geli sendiri*
17. Biarkan bocah berimajinasi~
18. Mending belajar yang bener biar nggak menyesal di masa depan
Entah sejak kapan anak-anak ini mulai berani ngomongin cinta-cintaan di depan publik. Kalau dulu mungkin beraninya cuma lewat surat, pacaran juga diam-diam, kini bocah-bocah ini sudah mulai berani memperlihatkan cinta monyet mereka di media sosial. Mereka sepertinya juga sudah mahir soal gombal-menggombal. Selagi masih biasa sih masih bisa ditolerir. Tapi terkadang mereka bisa ngomongin hal-hal yang semestinya diketahui oleh orang dewasa. Kira-kira mereka belajar dari mana, ya? 🙁