Banyak momen berkesan yang pasti kamu rasakan semasa menyandang predikat sebagai mahasiswa. Ya, masa-masa kuliah boleh dibilang jadi pengalaman paling berharga dalam perjalanan hidupmu.
Setelah sebelumnya Hipwee pernah mengulas cerita dari kampus-kampus favorit seperti UGM dan UNPAD, kali ini giliran UNS yang akan dikulik lebih dalam.
Berlokasi di kota Solo yang kental dengan budaya Jawa dan suasananya yang nyaman, banyak cerita istimewa yang bisa kamu temukan di kampus ini!
Yang pasti, tanpa berniat pamer atau jemawa, artikel kali ini sengaja dibuat untuk kepentingan hiburan semata, ya!
1. Setelah membaca pengumuman di koran atau internet, kamu hanya bisa mengucap syukur ketika akhirnya diterima di kampus impianmu
“HOREEEE… Aku iso kuliah! Alhamdulilah!”
(HOREEEE… Aku bisa kuliah! Alhamdulilah!)
2. Bangga rasanya kuliah di salah satu universitas terbaik di Indonesia
UNS memang masuk dalam jajaran kampus negeri terbaik di Indonesia. Sudah berdiri selama 39 tahun, UNS memiliki 1.634 dosen yang terdiri dari 1.108 dosen bergelar master, 316 doktor, dan 95 guru besar. Kamu memang pantas berbangga ketika akhirnya bisa lolos seleksi dan diterima setelah bersaing dengan ribuan pendaftar lainnya.
3. Banyak lho orang-orang sukses dan terkenal yang tercacat sebagai alumni kampus ini
A. Yang jadi pengusaha sukses? Ibu Mooryati Soedibyo
B. Motivator terkenal bukan cuma Mario Teguh, UNS punya Tum Desem Waringin
C. Yang jadi artis juga ada kok, nih “Mas Say”!
4. Bagi mahasiswa asal kota Solo, kamu akan lebih sering mendengar komentar positif dari orang-orang di sekitarmu…
“Wah, pinter ya bisa keterima di UNS.”
5. Sementara, kalian yang berasal dari luar kota Solo cuma bisa pasrah ketika teman-temanmu bertanya…
“Lo masuk UNS? Kampus mana sih, tuh? Universitas Negeri Solo, ya?”
Begini Saudara-saudara,
Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia yang dibacakan pada tanggal 11 Maret 1976 jam 10 pagi, Perguruan Tinggi Negeri di Solo ini memang resmi tertulis dengan nama “Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret”. Namun, sekitar tahun 1980-an, nama universitas yang dirintis sejak tahun 50-an ini diresmikan menjadi “Universitas Sebelas Maret”.
6. Kamu yang belum pernah menjejak kota Solo sebelumnya mungkin akan bertanya-tanya…
“Hmmm… Solo itu ada apanya, ya? Kira-kira, ada mall sama bioskop nggak, ya?”
PERMISI…
Mas, Mbak, emang ada mata kuliah yang kelasnya di mall?
7. UNS itu terkenal dengan warna jaket almamater yang sedikit sangat mencolok – warna biru ndog bebek (telur bebek) atau lebih keren disebut light blue jacket
Kamu: “Beuh, almamater gue keren kan? Light blue jacket nih, Bro!”
Temen: “Hah, biasa aja. Jaket lo kegedean, udah kayak orang-orangan sawah. Hahahaha”
Kamu: (manyun dan buru-buru copot jaket)
8. Jaket almamater pertama kali dikenakan saat upacara penyambutan mahasiswa baru. Meski terik matahari cukup menyengat, kamu tetap semangat kok!
Di hari inilah, halaman gedung rektorat berubah jadi lautan (hahaha lebay). Biru banget deh, pokoknya! Di momen ini pula OSMARU (Ospek Mahasiswa Baru) resmi dimulai. Selain mendengarkan sambutan dari rektor, kamu juga berkesempatan melihat penampilan UKM universitas, lho!
Jangan kaget kalau tiba-tiba ada yang meluncur dari balik pepohonan atau jungkir balik nggak karuan. Hehehe.
“Tuh kan, nggak cuma cewek-cewek yang histeris lihat aksi MENWA (Resimen Mahasiswa), yang cowok-cowok juga nggak mau kalah!”
9. Selesai upacara, sudah ada para kakak tingkat yang menunggu. Bersama mereka, kalian akan diarak menuju fakultas masing-masing
Begitu memasuki halaman fakultas kamu akan merasa spesial. Pasalnya, jajaran dosen dan staf fakultas sudah bersiap menyambut kedatanganmu. Ospek fakultas biasanya berlangsung 3 hari yang diisi berbagai pembekalan dan pengenalan UKM fakultas. Di hari terakhir, seluruh MARU akan diwajibkan mengikuti UNS EXPO yang berlangsung di Student Center. Kegiatan ini jadi ajang pengenalan berbagai UKM di tingkat Universitas.
Lagi-lagi, kamu akan merasa spesial ketika melewati deretan stand-stand UKM…
Para mahasiswa yang menjaga stand akan menyambutmu dengan senyum ramah sambil berteriak…
“Mampir sini, Dek!” Gabung ke UKM kita, yuk!”
10. Perkuliahan biasanya dimulai setelah ospek fakultas selesai. Tapi, perjuangan belum selesai karena masih ada ospek jurusan yang menanti
Berbeda dengan ospek fakultas, ospek jurusan sifatnya khusus dan cenderung lebih detail. Masing-masing jurusan biasanya punya “adat” yang berbeda-beda. Konon, jurusan-jurusan seperti Seni Rupa atau Sejarah terkenal kejam pada mahasiswa barunya. Hmm…bener nggak, ya?
11. Di awal-awal masa kuliah, kamu akan mulai menyadari bahwa kampus UNS itu…
“LUAS BANGET!”
Padahal, kampus pusat di Kentingan bukanlah satu-satunya. UNS masih punya kampus-kampus lain, lho!
A. Kampus Mesen
Kampus yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo, Mesen, ini diperuntukkan bagi mahasiswa jurusan Psikologi FK UNS setelah sebelumnya digunakan mahasiswa D3 Ekonomi.
B. Kampus Tirtomoyo
Kampus Tirtomoyo terletak di Jalan Kolonel Sutarto dan ditempati oleh mahasiswa program studi Hiperkes dan Kesehatan Kerja.
C. Kampus Kebumen
Yup, lokasi kampus terjauh yaitu prodi S1 PGSD yang ada di Kebumen. Padahal, waktu tempuh antara Solo – Kebumen bisa sampai 4 jam jika kamu mengendarai motor. Selain, ketiga kampus ini, masih ada kampus Kleco dan Pabelan yang juga merupakan bagian dari kampus UNS. Sayangnya, kampus-kampus cabang seringkali merasa dianaktirikan karena minimnya fasilitas dan jarak jauh yang harus ditempuh menuju kampus pusat.
12. Kuliah di kampus Kentingan memang tak kurang fasilitas, tapi jarak antara gerbang kampus ke fakultas itu… JAUH!
Luasnya wilayah kampus Kentingan bisa jadi masalah buat kamu yang menggunakan kendaraan umum, seperti bus misalnya. Pasalnya jarak antara jalan raya (gerbang kampus depan atau belakang) ke tiap-tiap fakultas itu jauh banget, apalagi kalau harus jalan kaki. Tapi, kamu tetap punya berbagai solusi, kok!
A. Naik ojeg
Membayar 3 hingga 5 ribu rupiah sepertinya tak akan seberapa berat daripada harus “olahraga” setiap hari, ‘kan?
B. Cari teman yang bisa dimintai tebengan
Tengah malem kirim sms ke temen…
“Bro, besok gue nebeng lagi, ya. Jam 8 gue tunggu di boulevard depan. Makasih.”
C. Naik bus kampus
Bus warna kuning (jalur Barat) akan melewati: KPRI – UPT P2B – Fakultas Ekonomi – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Fakultas Hukum – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/PascaSarjana – Fakultas Sastra dan Seni Rupa – Gerbang Belakang UNS.
Nah, kalau bus warna putih (jalur Timur) akan melewati: Gerbang depan kampus UNS – Fakultas Pertanian – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – UPT Laboratorium – UPT Puskom – Fakultas Kedokteran – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Tapi, bayarnya berapa?
“Sukarela aja, Broh!”
13. Kamu belum “sah” jadi mahasiswa UNS kalau belum pernah nongkrong di boulevard kampus!
Hampir semua mahasiswa UNS pasti pernah setidaknya sekali merasakan nongkrong di boulevard kampus. Entah sekadar menunggu tebengan, jajan siomay dan bakso bakar, atau janjian bertemu teman.
Khusus saat bulan puasa, boulevard akan terlihat seperti pasar dadakan!
Kolak, es campur, siomay, batagor, bakso bakar, wedangan, dan berbagai jajanan tersedia di sini. Biasanya, mahasiswa dari berbagai jurusan pun sengaja berkumpul dan menggelar acara buka puasa bersama. Ada juga mahasiswa yang sengaja berjualan untuk menambah penghasilan atau mengumpulkan dana. Nah, kalau kamu berharap dapat kenalan atau gebetan baru, bisa juga stand by di area ini. Hehehe.
14. Meski kuliah di kampus ini, kalian mungkin tak menyadari bahwa bangunan di bagian paling depan adalah rumah dinas rektor
Yup, bangunan paling depan di sebelah kiri ini memang rumah dinas rektor UNS. Saat ini, Prof. Dr. H. Ravik Karsidi. M.S. yang menempati rumah dinas tersebut. Meskipun berada di sekitaran kampus, jangan harap bisa bertemu beliau sedang jalan-jalan di sekitar kampus atau santai sore di rumahnya.
“Woy, rektor itu sibuk, woy!”
15. Mahasiswa angkatan sebelum tahun 2012 mungkin tak awam dengan bangunan baru bernama Pusdiklat UNS
Pusdiklat atau Pusat Pendidikan dan Latihan adalah usaha mandiri yang dibangun dengan konsep hotel. Di tempat ini terdapat berbagai fasilitas yang menunjang kegiatan civitas akademika. Terdiri dari 70 kamar, ruang pertemuan dengan kapasitas 500 orang, ruang teleconference dan beberapa ruang pertemuan berkapasitas sekitar 50 orang, serta resto, coffee shop dan toko buku.
16. Nah, kalau tempat-tempat ini, siapa sih yang nggak tahu?
A. Jembatan Cinta
Kira-kira, kenapa ya jembatan di depan gedung rektorat ini dijuluki jembatan cinta?
“Nggak tau. Ikut-ikut aja nyebut jembatan cinta!”
B. Danau Pertanian
Sekadar ingin menikmati hawa sejuk dan pemandangan yang “menyegarkan” mata? Ke danau pertanian aja! Duduk sambil baca buku sepulang kuliah, bisa jadi caramu menghilangkan stres. Oh iya, seringkali banyak warga sekitaran kampus yang memancing di danau ini, lho!
C. Lembah Teknik
Sederhana sih, nama Lembah Teknik dipakai karena sekitaran tempat ini memang terlihat mirip lembah. Selain area yang luas dan banyaknya pepohonan, nama Lembah Teknik dikenal lantaran berbagai kegiatan kampus sering digelar di sini. Kamu pernah ambil jaket alamamatermu di sini, ikut ospek jurusan, nonton stand up comedi, parade band indie, sampai janjian ketemu pacar di tempat ini.
D. Taman Cinta
Percakapan dua sahabat dari jurusan yang berbeda di telepon…
“Eh, gue mau balikin buku loe. Ketemuan di kampus, yuk!
“Oke deh. Di Taman Cinta depan Kopma, ya!”
E. Gerbang Belakang
Nggak begitu “ngehits” layaknya gerbang depan, tapi gerbang belakang kampus adalah salah satu yang pasti dikenal mahasiswa UNS.
“Hayo, siapa nih yang pernah kecewa dan harus memutar melewati gerbang depan gara-gara gerbang belakang di tutup?”
“Saya sih sering banget!”
17. Kebanyakan mahasiswa memang fakir internet gratis (hehehe), tempat favorit mereka pastilah Hot Spot Area!
Hampir semua tempat di kampus itu ada WiFi-nya dan beberapa menyediakan akses internet gratis. Tapi, tempat-tempat paling strategis adalah:
A. SAT
B. Puskom
Pengen sambil makan mie rebus atau ngopi? Bisa, kok! WiFi area di Puskom akan tetap ramai selama 24 jam nonstop!
C. Danau Pertanian
Kalau mau hot spot-an ditempat ini, sebaiknya kamu menyiapkan lotion anti nyamuk. Lokasinya yang dekat dengan danau dan semak-semak, memungkinkan kamu diserang nyamuk yang jumlahnya…RATUSAN!
18. Sore hari saatnya lari di sekitaran rektorat. Tapi, jangan berani-berani menginjak rumputnya, ya!
Meski waktumu tersita untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, kebugaran tubuhmu nggak boleh diabaikan. Nah, selesai pulang kuliah, sore hari jadi waktu yang tepat buat lari. Nggak usah jauh-jauh, area rektorat bisa jadi pilihanmu kok. Selain itu, di UNS juga sudah dibangun jogging track sehingga kegiatan larimu bisa lebih nyaman.
Nah, kalau kamu sedang berolahraga di sekitaran rektoran, jangan sekali-kali menginjak rumputnya, ya! Di sana sudah tertulis papan peringatan yang jelas. Sayangnya, papan peringatan ini tak lagi di gubris saat ada wisuda. Selain menginjak rumput rektorat, nggak jarang ada mahasiswa yang nekat berfoto sambil tiduran di atasnya.
“Mbak, Mas… Bisa baca peraturan nggak, sih!”
19. Wajah kampus UNS akan berubah drastis di hari Minggu, ketika banyak pegadang yang menggelar dagangannya di Sunday Market
Dahulu, Sunday Market menempati sekitaran boulevard depan kampus. Agar lebih rapi dan tertata, para pedagang akhirnya hanya diperbolehkan menempati halaman Gedung UPU UNS (Unit Pengembangan Usaha).
20. Sebagai mahasiswa UNS, setidaknya kamu pasti pernah sesekali jajan di KOPMA
Kopma punya mini market yang menyediakan kebutuhan mahasiswa: alat tulis, camilan, minuman ringan, dan berbagai kebutuhan sehari-hari lainnya. Di area KOPMA juga terdapat cafetaria yang meyediakan berbagai menu makanan; bakso, mie ayam, gado-gado, soto ayam, dan banyak yang lain. Jangan bicara soal rasa, yang penting harga terjangkau dan bikin kenyang!
Kamu pasti tahu tempat fotokopi yang paling “hits” di UNS ini!
Salah satu yang juga di kenal mahasiswa UNS dari berbagai jurusan adalah tempat fotokopinya. Inget ‘kan sama 2 mas-mas yang jadi “penunggu” tempat fotokopi ini? Hehehehe.
21. UNS memang istimewa, tapi kantin “Mbok Jum” tetap juaranya!
Menu nasi pecel atau soto ayam memang terdengar biasa. Tapi, entah kenapa kenangan di kantin ini terasa sangat istimewa, bahkan bagi mereka yang sudah jadi alumni.
Selain murah, kantin yang terasa “idum” karena dikelilingi banyak pohon ini memang jadi andalan mahasiswa UNS, utamanya anak-anak Fakultas Sastra dan Seni Rupa yang lokasi kampusya berdekatan dengan kantin Mbok Jum. Jadi, jangan heran kalau ketemu “makhluk” yang antik-antik di sini, ya!
“Mas-mas berambut gimbal atau gondrong? Ada…
Yang ke kampus pake celana pendek? Hadir!
Yang sehari-hari nongkrong di Mbok Jum, tapi nggak pernah kuliah? Banyak!”
22. Demi mengusir kantuk di tengah hari, makan bakso Bang Jefri aja, yuk!
Ternyata, Bang Jefri itu bukan nama satu orang penjual bakso saja, lho! Bakso yang dijual dengan cara berkeliling menggunakan motor ini semacam moda bisnis franchise. Kabarnya, di masing-masing fakultas pasti ada satu penjual bakso yang stand by dan semuanya diberi sebutan “Bakso Bang Jefri”.
23. Ketika bosan dengan jajanan yang tersedia di area kampus, kamu boleh kok menjajal tempat-tempat makan di luar kampus
A. Wedangan Kapal ISI
Saat malam hari sepulang mengerjakan tugas di kos teman atau selesai kegiatan di kampus, kamu bisa mampir di wedangan Kapal di depan kampus ISI (Institut Seni Indonesia Surakarta). Nasi kucing, satu tusuk, wedang jahe, dan berbagai menu lainnya bisa kamu pesan sembari melepas lelah dan ngobrol santai dengan teman-temanmu.
B. Pengen makan di Burjo? Tiada Tara aja, Bro!
Menyusuri daerah belakang kampus, kamu bakal menemukan Burjo (warung bubur kacang ijo) yang satu ini. 24 jam dalam 7 hari, mereka selalu siap dengan menu-menu andalan seperti nasi kare, magelangan, bubur goreng, atau nasi goreng.
C. Ayam penyet di Mr. Mesem
D. Lotek Bu Warni
Warung Bu Warni memang jadi rekomendasi untuk menu lotek dan gado-gado. Saking larisnya, Bu Warni punya dua warung di belakang kampus. Karena semua pekerja di warung ini ibu-ibu, pertanyaan abad ini adalah…
“Mana sih yang namanya Bu Warni?”
24. Daerah Ngoresan jadi favorit mahasiswa yang berburu kos-kosan
Daerah Ngoresan letaknya tepat di belakang kampus UNS. Mau kosan level apa saja banyak tersedia di sana? Yang sederhana atau istimewa? Yang syariah atau “bebas”? Asalkan tak malas-malas berkeliling dan bertanya, kos-kosan yang sesuai keinginan bisa didapat! Kamu yang nge-kos di daerah Ngoresan pasti awam dengan Jalan Mendung, Jalan Petir, atau Jalan Suya!
25. Kalau pengen pergaulanmu lebih luas, coba deh kos di daerah kampus ISI
Kampus ISI memang letaknya bersebelahan dengan kampus UNS. Mencari kos di daerah ini memungkinkan kamu punya pergaulan yang lebih beragam.
Rumus nge-kos di daerah ISI…
“Kamar samping kanan -> setel lagu Jawa sambil latihan nari
Kamar samping kiri -> tengah malem nembang lagu Jawa dan mendadak suasana kos berubah mistis
Kamar atas -> siang-siang latihan main kendang
Kamar depan -> setiap hari sibuk ngelukis”
Setelah setahun tinggal bersama mereka, kamu pun akhirnya…
“Berhenti kuliah di UNS dan pindah ke ISI. Hahahaha”
26. Nah, kalau budget-mu cekak, cari kosan di sekitar makam Tionghoa di belakang kampus
Santai. Nggak akan ada vampire di sini, tapi daerahnya memang sangat sepi saat malam hari.
27. Kalau kamu beneran mahasiswa UNS, pasti tahu donk tempat-tempat di sekitaran kampus ini!
A. Spidernet
“Saat modem di kosan tak bisa diandalkan, Spidernet adalah jawaban!”
B. SD Bulu Kantil
“Lho, lo pindah kosan?”
“Iya, kosan gue yang sekarang samping SD Bulu Kantil. Mampir, ya! Bantuin gue ngerjain tugas!”
C. Lampu merah (bangjo) Ngoresan yang entah apa faedahnya!
Rumus mobil dan motor yang melewati lampu merah Ngoresan:
“Hijau -> jalan terus
Kuning -> jalan santai
Merah -> tetep jalan tapi pelan-pelan”
begitu seterusnya…
28. Konon, kampus UNS itu dulunya lahan makam, lho!
Kabarnya, sebagian besar wilayah kampus UNS Kentingan memang bekas makam khusus warga keturunan Cina.
“Duh, perasaan gue nggak enak, nih!”
Jadi, jangan heran jika kemudian muncul cerita-cerita seram, seperti:
A. Makam Nyi Rewel di Bukit Kendil
Salah satu cerita seram yang melegenda adalah adanya makam Nyi Rewel yang letaknya diantara Fakultas Kedokteran dan MIPA. Makam itu tepatnya terletak di Bukit Kendil yang bersebelahan dengan Argo Budoyo – arena pementasan outdoor di UNS. Kabarnya, makam tersebut masih ada hingga sekarang lantaran tak bisa dibongkar meskipun dengan alat-alat berat.
B. Hantu mayat praktik di Fakultas Kedokteran
Sosok hantu laki-laki paruh baya kabarnya sering terlihat di sekitaran Fakultas Kedokteran. Diduga, dia adalah mayat yang tidak terima lantaran tubuhnya digunakan untuk praktik mahasiswa Kedokteran.
C. Kuntilanak di Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Menurut cerita yang beredar, kuntilanak itu adalah mahasiswa perempuan yang dulu bunuh diri di kampus.
D. Cerita arak-arakan orang yang membawa keranda
Kabarnya, warga sekitaran kampus sering melihat arak-arakan orang yang membawa keranda saat malam hari. Hiii… Seram, ya!
29. Kampus di malam hari boleh terkesan seram, tapi ada kalanya area kampus akan terasa sangat syahdu
Siapa bilang musim gugur hanya terjadi di negara dengan 4 musim? Di Indonesia, tepatnya di kampus UNS, kamu bisa merasakan syahdunya saat bunga-bunga berguguran.
Yup, bunga Angsana yang berwarna kuning biasanya berguguran saat awal musim penghujan. Di sepanjang jalanan kampus kamu akan menemukan orang-orang sibuk berfoto mengabadikan momen ini.
30. Sama-samar suara riuh biasa terdengar dari GOR kampus saat ada pertandingan basket atau futsal antar fakultas
Kamu: “Hari ini yang tanding mana, Bro?”
Temen: “FISIP sama FSSR”
Kamu : “Wah, bakal pecah, nih! Nonton, yuk!”
Temen: “Berangkat!”
31. Jangan kaget ketika mendengar suara gaduh marching band saat tengah malam di kampus, mereka bukan hantu tapi anak-anak MB yang lagi latihan!
Jam 12 malem lewat belakang kampus…
“Loe denger ada suara rame-rame gitu, nggak?”
“Suara apaan?”
“Kayak marching band, gitu! Tapi, masak ada yang latihan tengah malem gini?”
“Itu emang anak MB lagi latihan, kalik!”
“Ah, masak sih? Jangan-jangan hantu, Bro!”
“Hantu apaan? Gue nih mantan anak MB udah khatam latihan tengah malem!”
32. Saat sore-sore melewati auditorium kampus, kamu pun akan mendengar suara-suara malaikat (ceileh!)
Paduan Suara Mahasiswa Voca Erudita UNS Surakarta. Buset dah panjang banget namanya! Hehehe. Paduan suara yang satu ini memang lumayan tersohor di kampus UNS. Pasalnya, berbagai kompetisi paduan suara mahasiswa pernah mereka menangkan, baik di dalam maupun di luar negeri.
“Eh, ada cewek cakep banget. Duh, gue pengen kenalan!”
“Oh, anak VE, tuh! Emang cakep-cakep ceweknya.”
“Lhah, itu yang di sebelahnya cakep juga, tapi kok suaranya nge-bass banget, yak?”
“Woy, yang itu mah LAKIK! Mau, loe?!
“Astagfirullah! nyebut-nyebut…”
33. Bagi anak-anak UKM, GRHA UKM ibarat rumah kedua
GRHA UKM adalah “markas” bagi berbagai UKM di tingkat universitas. UKM pencak silat, pecinta alam, pers, pramuka, marching band, paduan suara, dan selainnya bertempat di gedung ini.
Rumus anak-anak UKM:
“Mau kuliah -> mampir GRHA UKM
Jam kosong -> beli makan siang di makan di GRHA UKM
Pulang kuliah -> balik ke GRHA UKM sampai malam hari, kemudian males balik kosan dan memilih tidur di sana”
34. Tak jauh dari GRHA UKM, ada masjid Nurul Huda yang kini sudah direnovasi dan jadi tampak megah
Senang rasanya melihat masjid kampus sudah direnovasi sedemikian rupa. Melihatnya mungkin membuatmu teringat masa-masa jadi mahasiswa semester 1 yang diwajibkan mengikuti AAI (Asistensi Agama Islam) bagi mahasiswa yang beragama Islam.
Ketika jalan kaki melewati NH…
“Beuh, NH keren banget ya sekarang?”
“Yoi, ‘kan abis direnovasi.”
“Eh, kok kubahnya segitiga gitu, sih?”
“Lhah, emang kenapa?”
“Iluminati, Broh!”
“Ah elah, ngaco loe!”
35. Selain AAI di NH, kalian pasti ingat betapa sulitnya lulus dari ujian EAP di UPT P2B
EAP (English for Academic Purposes) adalah parameter kemampuan berbahasa Inggris bagi mahasiswa UNS. Tes ini diperuntukkan bagi mahasiswa baru, dan nilai kelulusan minimalnya adalah 2.0. Bagi mahasiswa yang tidak lulus, diwajibkan mengikuti kursus EAP selama 3 bulan sebelum mengikuti tes lagi.
36. Buat kalian yang berkuliah di UNS, sudah tahu hal-hal berikut ini?
A. Mangesthi Luhur Ambangun Nagara
“Mangesthi Luhur Ambangun Nagara”
Rangkaian kata yang melingkar ini merupakan candra sengkala yang masing-masing mengandung makna: mangesti berarti angka 8, luhur berarti angka 0, ambangun berarti angka 9, dan nagara berarti angka 1. Nah, jika dibaca dari belakang menunjukkan angka 1908, yaitu tahun Jawa ketika berdirinya Universitas pada tahun masehi 1976. Dan secara keseluruhan lambang UNS mengandung arti ikrar kesetiaan dan kebaktian kepada Negara, Bangsa dan Ilmu Pengetahuan.
“Beuh, dalem banget ‘kan?”
B. Hymne dan mars UNS
Pernah denger lirik ini, nggak?
“Universitas Sebelas Maret kami
Kami akan selalu berbakti
Universitas Sebelas Maret Kami
Diluhurkan lah, namamu”
Nggak pernah? Kalau yang ini?
“Universitas Sebelas Maret kami
Mengemban tugas luhur dan suci (mengemban tugas suci)
Universitas Sebelas Maret Kami
Di bawah panji Pancasila”
Hahahaha. Kebanyakan mahasiswa sepertinya nggak hafal hymne dan mars dari kampusnya sendiri, kecuali mahasiswa anggota paduan suara kampus!
C. Stereotip setiap jurusan
“Yang kuliah pakai kaos dan terlihat kumal?
– Anak Sastra atau Seni Rupa
Yang ceweknya cakep-cakep?
– Anak FISIP
Yang ke kampus pake mobil?
– Kalau nggak Kedokteran, ya Ekonomi!
Yang selalu rapi-rapi pakai kemeja putih dan bawahan hitam?
– Anak FKIP
Yang syar’i banget penampilannya?
– Tak lain tak bukan, pasti MIPA!
37. Selain punya stereotip masing-masing, mahasiswa di kampus UNS ternyata terbagi jadi beberapa kelompok
A. Anak BEM
Anak BAND BEM kegiatan berpolitik di kampus. Berbekla spanduk dan toa, mereka tak akan malas turun ke jalan jika ada hal-hal yang harus diperjuangkan.
B. Anak UKM
“Loe bolos kuliah, ya? Kok tadi pagi nggak keliatan di kelas?”
“Haha, iya. Gue ada latihan bareng anak-anak teater, besok mau pentas soalnya.”
#ANAKUKMGARISKERAS
C. Mahasiswa calon cumlaude
Mahasiswa jenis ini biasanya sibuk banget di kampus. Kegiatannya seputar: kuliah, datang ke seminar-seminar, bikin karya ilmiah, dan bantuin penelitian dosen.
D. Mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah pulang – kuliah pulang)
Nah, kalau yang ini nggak mau terlalu peduli tentang remeh temeh dunia kampus. Fokusnya cuma kuliah, dapat nilai bagus dan lulus tepat waktu. Udah, gitu aja!
E. Tapi, ada juga yang betah banget di kampus
Nggak peduli ada kuliah atau nggak, mereka akan tetap datang ke kampus!
Semakin mengenal UNS dan segala sisi kehidupan di dalamnya, kamu pun sadar bahwa tak ada universitas yang tanpa cela
38. Slogan menuju World Class University, tapi nyatanya mahasiswa angkatan lama harus menerima kondisi perpustakaan yang kurang layak
Perpustakaan pusat UNS punya bangunan yang tua, tampak berdebu dan gelap. Mahasiswa pun seringkali harus kecewa karena tak menemukan buku-buku yang mereka butuhkan.
Namun, para mahasiswa baru mungkin tak akan sesedih mahasiswa angkatan lama. Pasalnya, bangunan setinggi 8 lantai kabarnya sedang dalam pembangunan untuk dijadikaan perpustakaan yang baru.
39. Kalau semua memang baik-baik saja, kenapa mahasiswa masih sering demo, ya?
Seringkali tersiar kabar tengah terjadi demo mahasiswa di kampus UNS. Masalah yang diangkat tentu saja macam-macam. Baru-baru ini, sekitar 1.000 mahasiswa menggelar aksi damai di rektorat kampus menuntut transparansi sistem UKT (Uang Kuliah Tunggal) di UNS.
40. Sudah jadi tugas mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi, tapi apakah kampus tak ingin introspeksi? Barangkali, memang ada sistem yang salah sehingga membuat mahasiswa lulusnya lama…
Mahasiswa adalah pihak yang paling bertanggung jawab menuntaskan skripsinya. Tapi, ketika banyak mahasiswa yang lulusnya lama, apakah semua kesalahan bisa dilimpahkan pada mereka?
Ketika mahasiswa dibebani SKS yang terlalu banyak, dosen yang sulit ditemui, atau referensi yang tidak tersedia di perpustakaan sendiri; kampus pun selayaknya bisa segera berbenah diri.
41. Berbagai hal yang kaitannya dengan wisuda seringkali membuat mahasiswa bertanya “kenapa”!
“Kenapa daftar wisuda itu ribet?
Kenapa saat wisuda, kampus bisa mendadak macet?
Kenapa sekitaran auditorium berubah jadi pasar tiban?
Kenapa prosesi wisuda itu lama banget (apalagi kalau bareng mahasiswa FKIP), padahal auditorium itu panas banget?
Kenapa wisudawan harus nyanyi lagu “Terima Kasih UNS”? Hehehehe”
42. Nah lho, kenapa di kampus kita bisa ada plank semacam ini?
“Wah, kampus loe gokil! Gue pikir plank kayak gini nggak benera ada! Hahaha.”
“Tau, tuh! Mahasiswa jurusan apa ya yang suka pacaran di semak-semak? Hahaha.”
Sesuatu pasti dibuat dengan alasan. Kampus tidak akan memasang plank atau peringatan semacam ini jika warganya bisa menjaga norma-norma kesopanan.
43. Karena banyaknya berita kehilangan di lingkungan kampus, sistem keamanan tentu seharusnya diperbaiki
Dompet temen ilang? Pernah! Helm diparkiran raib? Sering! Motor temen digondol pencuri? Pernah! Dan semuanya terjadi di dalam area kampus, lho! Duh…
Tak ada manusia yang sempurna, begitu pula kampusmu. Meski begitu, kamu tetap merasa UNS lah yang teristimewa
44. Bagi kalian para mahasiswa perantauan, UNS dan Kota Solo adalah rumah yang bisa membuat kalian betah
Meski awalnya sempat ragu, tak terasa hampir 8 semester kamu menjalani kuliah di UNS dan menikmati hari-harimu di kota Solo. Kampus yang nyaman, orang-orang yang menyenangkan, biaya hidup yang murah; banyak hal yang membuatmu betah belajar dan tinggal di sini. Bahkan, saat menjelang wisuda, kamu justru merasa sedih karena akan segera meninggalkan semuanya.
45. Kampus, sekitaran tempat kos, hingga warung-warung makan yang setiap hari kamu sambangi adalah tempatmu menemukan keluarga baru
Di kampus, kamu punya banyak teman, dosen-dosen yang menyenangkan, hingga satpam kampus dan petugas parkiran adalah orang-orang yang dekat dengan keseharianmu.
Teman kos dari berbagai jurusan berbeda, ibu kos, bapak-bapak penjual wedangan dekat kosanmu; mereka pula yang menemani hari-harimu saat di luar kampus. Hubungan yang dekat membuatmu menganggap mereka sebagai saudara.
46. Pintar memang bukan segalanya, maka di kampus UNS lah kemampuan intelektual dan kepribadianmu akan ditempa dengan porsi yang sama
Kewajiban mahasiswa bukan cuma mencapai IPK yang sempurna, menang lomba karya ilmiah, atau mengukir prestasi lainnya yang mengharumkan nama kampus. Berbagai seminar, diskusi terbuka, hingga kajian-kajian yang digelar di kampus tentulah bertujuan mendidik mahasiswnyaa agar punya kepribadian yang baik dan kematangan secara emosional.
47. Perkara kualitas pendidikan boleh berkaca pada dunia internasional. Tapi, dalam kehidupan sehari-hari, budaya Jawa tetap kental
UNS sedang melakukan berbagai perbaikan demi muwujudkan World Class University. Namun, tak bisa dipungkiri, kehidupan sehari-hari di UNS memang sangat lekat dengan budaya Jawa. Kehidupan di kampus ini masih menjunjung nilai-nilai budaya yang kental, seperti bagaimana menerapkan sikap rendah hati (andhap asor) dan welas asih.
48. Ilmu haruslah ditularkan dan bermanfaat bagi sekitar. Maka mulai tahun 2014, UNS pun memberlakukan program KKN bagi mahasiswanya
Kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui program KKN memang penting. Kampus-kampus lain nyatanya sudah memberlakukan kegiatan ini sejak lama. Beruntunglah mahasiswa angkatan baru yang merasakan kesempatan berharga ini. Selain bisa mengabdi pada masyarakat, banyak hal baik yang akan mereka dapat.
49. Cuma di UNS kamu bisa menemukan kompleks ibadah mahasiswa dengan berbagai tempat ibadah yang letaknya berdekatan
Ada pura, vihara, gereja, dan masjid yang memang letaknya berdekatan. Selain mengingatkan mahasiswa agar tak jauh dari penciptanya, komplek tempat ibadah ini bisa jadi pengingat bahwa; meski berbeda keyakinan, manusia selayaknya bisa hidup berdampaingan dengan damai.
50. Dijadikan model Green Campus, UNS mendidik mahasiswanya untuk lebih mencintai alam
Oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, UNS dijadikan model pelaksanaan “green campus” di Indonesia. Tak sekadar punya banyak pohon atau telaga alami untuk menampung air, berbagai strategi penghematan energi sudah disiapkan kampus di tahun-tahun mendatang.
51. Berhasil lulus dari kampus UNS pasti membuatmu bangga, tapi kamu menyadari bahwa gelar sarjana tak selayaknya menjadikanmu jumawa
Kamu yang berhasil lulus dan menyandang gelar sarjana tentu tak lantas jumawa. Pasalnya, masih ada perjalanan selanjutnya yang harus ditempuh; bekerja, lanjut kuliah S2, membangun sebuah keluarga, punya anak dan mendidiknya jadi manusia-manusia berguna.
52. Gelar atau statusmu sebagai mahasiswa tak berarti apa-apa karena sebaik-baik mahasiswa dan sarjana adalah mereka yang berguna bagi sekitarnya
Entah sudah lulus dari UNS atau masih menjalani kuliah di sana, kamu akan selalu berusaha jadi manusia yang berguna. Ilmu dan segala hal baik yang kamu dapatkan dari kampus akan baik-baik dimanfaatkan untuk diri sendiri dan sekitarmu.
53. Meski tak lagi menempuh pendidikan di sana, masa-masa kuliah jadi pengalaman hidupmu yang berharga. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, UNS tetap jadi kampus yang paling dicinta
Kemana pun langkah kaki membawamu; entah sudah bekerja di luar kota, kembali ke kampung halaman, atau melanjutkan kehidupan di negara lain – UNS itu ada di hatimu. Seberapa tinggi jabatanmu sekarang atau seberapa banyak uang yang kamu punya, kamu tetap tak akan lupa pada almamatermu. Karena setiap cerita dari kampus tercinta adalah kenangan berharga yang layak dikenang selamanya.
“Terima kasih, UNS!”
Halo, anak-anak UNS Solo, apa kalian setuju dengan artikel ini dan merasakan pengalaman yang sama?
Yup, cerita tentang UNS dan Solo memang tak akan ada habisnya. Terlalu banyak kenangan berharga dari kampus kita yang teristimewa!