Saat ini, berbagai lini kehidupan berkembang mengikuti zaman. Nggak cuma di bidang pendidikan atau teknologi saja, tapi juga dari bahasa. Berbagai kata-kata baru muncul dan dianggap bisa mewakili sesuatu. Kemunculan bahasa atau kata nonformal baru ini sifatnya musiman (sering disebut bahasa slang). Biasanya sih bahasa slang ini berasal dari kelompok-kelompok tertentu yang bahasanya hanya dimengerti oleh internal mereka sendiri. Namun semakin ke sini, bahasa slang juga diartikan sebagai bahasa gaul kekinian. Seperti baper, alay, sotoy, dan sebagainya.
Namun sayangnya, penggunaan bahasa atau kata gaul ini sering disalahartikan, terutama oleh warganet yang pengen dianggap gaul, tapi sama sekali nggak mengerti arti dari kata-kata tersebut. Apalagi kalau kata-katanya bukan berasal dari bahasa Indonesia alias bahasa asing. Bukan dibilang gaul tapi malah bikin malu.
ADVERTISEMENTS
Akhir-akhir ini kata “unch” udah nggak asing lagi dan sering digunakan warganet di media sosial
Salah satu kata yang akhir-akhir ini populer di kalangan anak muda terutama warganet adalah “unch” atau “unch unch”. Kata-kata ini biasanya dipakai untuk menggambarkan seseorang yang dianggap lucu, imut, bikin gemas, lovely, dan semacamnya. Entah siapa yang mulai menggunakan kata ini, tapi banyak warganet yang akhirnya ikut-ikutan memakai kata ini dan menganggap kalau artinya memang seperti yang disebutkan di atas.
ADVERTISEMENTS
Padahal, kata ini memiliki arti yang sama sekali jauh berbeda dengan yang dimaksudkan warganet selama ini
Memang dasarnya nggak pengen tahu, atau mungkin cuma hanya iseng ikut-ikutan biar dibilang gaul, orang-orang yang sering menggunakan kata “unch” ini bisa dipastikan nggak pernah mencari apa arti atau makna sebenarnya dari bahasa slang tersebut. Sebab dilansir dari laman urbandictionary.com, “unch” diartikan sebagai area bawah alat kelamin (testis). Sangat jauh artinya dengan yang dimaksud oleh kebanyakan orang selama ini, kan?
ADVERTISEMENTS
Meski lagi ramai-ramainya penggunaan sebuah kata baru, bukan berarti kita juga ikut-ikutan biar dibilang kekinian, padahal nggak tahu artinya
Penggunaan kata “unch” ini seakan mengingatkan kita tentang lagu Despacito yang beberapa waktu lalu populer di masyarakat. Mulai dari anak kecil hingga orang tua dengan mudah menghafal lirik lagu tersebut dan menyanyikannya di tempat umum. Padahal, maksud dari lagu tersebut sangatlah dewasa.
“Bagi kita, kan, yang penting musiknya asyik!” atau “Pemaknaan kata, kan, berdasarkan kesepakatan!” nggak bisa selalu dijadikan alasan untuk menggunakan kata-kata dan menyanyikan lagu yang nggak kita ketahui arti sebenarnya. Apalagi sampai digunakan atau dipamerkan ke publik. Jika kamu mengartikannya berbeda dari arti yang sebenarnya sih sah-sah saja, selama kamu menggunakannya di internal kelompokmu. Bayangin ada orang yang lihat komentarmu di media sosial menggunakan istilah “unch unch” dan yang baca orang asing yang mengerti arti sebenarnya. Yakin, nggak malu?
Mengikuti perkembangan zaman tentu sah-sah saja. Asalkan kamu bisa paham situasi dan kondisinya. Pengen dianggap anak gaul atau kekinian juga harus diiringi tanggung jawab di belakangnya. Jangan cuma ikut-ikutan karena lagi populer atau ramai doang!