Di tengah semaraknya penyelenggaraan SEA Games ke-28 di Singapura, ada sebuah kontroversi yang melanda Tim Voli Putri Indonesia. Sebuah gugatan dari manajemen tim lawan asal Filipina sempat mengejutkan publik. Pasalnya permintaan ini cukup tidak biasa dan bahkan dirasa menyinggung beberapa pihak, karena yang diperdebatkan adalah jenis kelamin salah satu kontingen wanita asal Indonesia, Aprilia Santini Manganang.
Sebelum pertandingan antara Indonesia dan Filipina pada hari Rabu (10/06) juru bicara tim Filipina telah mengkonfirmasi bahwa mereka memang mengajukan permintaan pada penyelenggara SEA Games 2015 untuk melakukan pemeriksaan gender pada Aprilia yang menurut pelatih tim Filipina—Roger Gorayeb— dirasa terlalu kuat dan gagah sebagai perempuan tulen.
ADVERTISEMENTS
Meskipun gugatan ini terhitung memojokkan dan menjatuhkan harga dirinya, Aprilia tetap menanggapinya dengan tegar dan tanpa gentar. Hinaan dan sorakan pendukung Tim Filipina malah membuatnya semakin semangat.
Aprilia yang berperawakan tomboy diragukan gendernya oleh manajemen Tim Filipina via www.bintang.com
Pada akhirnya, Aprilia tetap bertanding setelah penyelenggara menolak menindaklanjuti gugatan pihak Tim Filipina dan menyatakan bahwa gadis kelahiran Sulawesi Utara, 23 tahun silam ini, layak untuk mengikuti perlombaan SEA Games. Ketika ditanya soal perasaannya oleh media, Aprilia mengaku sudah biasa dengan situasi seperti ini dan sudah pernah mengalaminya sehingga ia tidak terlalu shock lagi.
Hujatan dan cemoohan membuat April malah semakin semangat via www.straitimesnews.com
Selain itu, April juga tidak mau ambil pusing dengan hinaan dan cemooh dari para pendukung lawan. Seperti yang dilaporkan GMA News, Aprilia diejek dengan sahutan “boo” oleh beberapa pendukung Filipina selama pertandingan. Akan tetapi, segala celaan yang dia dapat malah semakin membuat semangatnya terbakar untuk membuktikan kemampuan dan kualitasnya. Terbukti, April dan timnya berhasil membawa nama Indonesia mengalahkan Filipina dengan skor telak 0-3. Waaah selamat ya!
Salut buat Aprilia yang tetap membela nama bangsa meski bermain dibawah cemoohan. Ini baru mental juara!
ADVERTISEMENTS
Ternyata Aprilia bukan satu-satunya orang yang pernah disalahpahami karena masyarakat hanya menilai dari tampilan luarnya semata.
Aprilia bukan perempuan pertama yang diragukan gendernya via metrotvnews.com
Rupanya nggak hanya Aprilia Manganang aja yang pernah dipertanyakan gendernya karena penampilannya yang kokoh dan bidang dengan sedikit rambut halus di wajah. Ada juga atlet-atlet atau publik figur lain yang mengalami pertanyaan sejenis tentang gender mereka.
ADVERTISEMENTS
Caster Semenya, atlet lari asal Afrika Selatan, juga pernah mengalami gugatan serupa seperti yang dialami Aprilia.
Kemenangannya di Kejuaraan Atletik Internasional sempat digugat karena penampilan Semenya yang gagah via www.telegraph.co.uk
Tubuhnya yang kekar dan staminanya yang besar membuat Caster, pemenang medali emas pada Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2009 lalu, dipertanyakan gendernya. Pada akhirnya Caster diharuskan mengikuti tes feminitas untuk membuktikan bahwa dia adalah wanita sejati dan berhak atas medalinya. Setelah serangkaian tes tersebut, Semenya dinyatakan sebagai perempuan seutuhnya.
Dengan dandanan yang tepat, Semenya juga bisa nampak cantik via woldcnews.newsone.com
Selain Semenya, sebenarnya sudah ada beberapa kasus lain dimana kemenangan seorang atlet wanita digugat karena diragukan gendernya. Mereka harus melalui serangkaian tes untuk membuktikan bahwa mereka adalah perempuan seutuhnya, namun tak semuanya bisa lulus tes tersebut. Bagi beberapa pihak, tes gender ini sendiri sebenarnya masih dianggap kabur dan tidak transparan tolak ukurnya.
ADVERTISEMENTS
Salah satu model pria androgynous yang cantiknya bahkan mengalahkan wanita sepertinya pantas disandang oleh Andrej Pejić.
Siapa yang menyangka wajah jelita ini milik seorang pria? via www.prothinspo.com
Wajahnya yang cantik jelita membuat banyak orang tak bisa percaya kalau Pejić adalah seorang laki-laki. Dibalik balutan gaun-gaun perancang dunia yang cantik, dan gerakan gemulainya di catwalk maupun di hadapan kamera, ada tubuh laki-laki tulen yang nggak bisa dibohongi.
Terlahir sebagai laki-laki seutuhnya tidak menghalangi Andrej untuk menjadi model pakaian wanita via www.pinterest.com
Andrej mendeskripsikan dirinya sebagai “hidup di antara dua gender”, karena meskipun dia lelaki tulen, kecantikan dan kemolekannya membuat Andrej lebih laku menjadi model pakaian wanita. Akhirnya pada tahun 2014 Andrej memutuskan untuk melakukan operasi kelamin untuk merubah dirinya menjadi wanita.
ADVERTISEMENTS
Para cewek yang sudah kesengsem sama Rain Dove harus menerima kenyataan bahwa model ganteng ini ternyata wanita.
Wajah tampan dan aura maskulin ini terdapat pada sosok Rain Dove yang adalah wanita tulen via www.google.co.id
Dengan wajah tampan, badan yang bidang, model satu ini menguarkan aura maskulin yang luar biasa. Namun jika kamu berkesempatan melihat tubuh Rain Dove yang sepenuhnya kamu akan sadar bahwa dia adalah wanita tulen.
Penampilannya di New York fashion week menyita perhatian beribu pasang mata via www.buzzfeed.com
Ya badannya memang lebih tinggi, besar dan gagah dibanding perempuan pada umumnya, namun Rain tetaplah perempuan sejak lahir. Rain sendiri tidak berniat mengotak-kotakan golongan gendernya, ia memilih untuk menjadi model sebagai seorang ‘manusia’ bukan pria atau wanita.
ADVERTISEMENTS
Nah kalau soal Tata Liem, manajer artis paling eksis dengan gaya glamor ini, kamu kayaknya yang harus menebak sendiri gendernya apa…
Manggilnya tante atau oom Tata ya? via detik.com
Belakangan, seiring dengan ramainya berita pernikahan salah satu artis penuh sensai Bella Sophie, mungkin banyak dari kamu yang jadi sering melihat sosok Tata Liem, seorang manajer artis yang penampilannya nggak kalah menonjol dari artis yang dia kelola sendiri. Bagaimana menurutmu apakah Tata Liem yang kerap tampil anggun gemulai ini adalah seorang pria atau wanita tulen?
Di dunia ini terdapat berbagai orang dengan kondisi yang beraneka ragam, tidak semuanya bisa nampak sama seperti seluruh penduduk bumi kebanyakan, tidak semuanya bisa selalu kita pahami. Baik itu dari segi kesehatan, tampilan maupun pemikiran. Menyimpulkan sesuatu hanya karena penampilan juga bukanlah hal yang bijak. Apabila seluruh manusia di dunia nampak sama serupa, bukankah dunia akan menjadi tempat yang stagnan dan membosankan?