Berkomunikasi dengan orang tua dan dengan kawan sendiri itu jelas beda. Kalau dengan teman, mungkin kita bisa lebih bebas, karena usia kita nggak jauh berbeda, guyonan juga bisa lepas dan menembus batas. Beda kalau berkomunikasi dengan orang tua, sudah selayaknya lebih sopan dan terkontrol.
Sayangnya kalau lagi chat, kadang suka khilaf dan kebablasan untuk membedakan obrolan dengan orang tua atau dengan kawan sendiri. Seperti warganet satu ini yang langsung kena masalah hanya gara-gara kirim meme viral dan agak ngawur. Selengkapnya di Hipwee Hiburan!
ADVERTISEMENTS
Awalnya sih minta dikirimin foto lemari, eh, malah yang meme “duarr m*mek” yang dulu sempat viral ikutan nyangkut~
Sebenarnya meme itu dimaksudkan buat lucu-lucuan. Beberapa waktu yang lalu, meme “duar m*mek” ini memang sempat jadi bahan pembicaraan banyak orang karena suaranya dimasukkan ke salah satu adegan di film animasi Disney. Biasanya meme ini dipakai buat menggambarkan perasaan kaget dan terkejut terhadap suatu fakta di internet.
Sayangnya, bocah ini justru mengirim meme yang kalau nggak ngerti konteksnya, bisa mengundang banyak kesalahpahaman. Apalagi ketika salah kirimnya ke ibu sendiri. Wah, hati-hati dicoret dari KK lo!
ADVERTISEMENTS
Nggak berhenti sampai di situ, permasalah ini justru melebar sampai ke papanya juga. Tentu saja seorang ibu yang ngambek bakal dibelain sama papanya dong!
Bocah yang nggak sengaja mengirim meme ini kemudian disleding langsung oleh papanya. Lagian, ngawur sih! Tentu akhirnya dia harus menjelaskan panjang lebar dan meyakinkan kedua orang tuanya kalau dia hanya sedang bercanda dan salah kirim aja. Masalahnya, nggak semua orang tua bisa memahami guyonan tongkrongan semacam ini. Sekali nggak sopan, ya, nggak sopan. Titik.
ADVERTISEMENTS
Buat menjembatani perbedaan komunikasi dengan kawan dan orang tua, tentu kita harus jauh lebih teliti. Perkataan yang sudah terlontar itu nggak bisa ditarik kembali lo
Alangkah baiknya kalau kita lebih hati-hati berkirim pesan ke orang tua. Bukan karena orang tua lebih kolot, melainkan karena memang pola komunikasinya yang berbeda. Perkataan yang sudah kita lontarkan cenderung nggak bisa ditarik lagi layaknya retract message di WhatsApp. Kita cuma bisa berusaha memperbaiki keadaan, dan itu pun nggak selamanya berhasil, kan?
Bercandaan itu asyik, tapi kalau dilakukan sama orang yang sama-sama ngerti konteksnya. Kalau kamu kirim meme ke anak bayi, sampai 5×24 jam kerja pun dia nggak bakal ketawa karena emang nggak paham!!!1 Jadi, permasalahan itu bukan di konten bercandaannya, tapi sama siapa kamu bercandanya. Gitu lo, anak muda!