Ada dua kemungkinan orang bisa keliru menyebut sesuatu. Pertama, karena lupa. Kedua, karena memang belum tahu. Selama orang yang diajak bicara paham dengan apa yang sedang dibicarakan, semua aman. Lain cerita kalau orang nggak paham apa yang kita maksud, tentu kita mesti mencari padanan kata lain untuk menjelaskannya.
Dan nyatanya selama ini warga negara ber-flower ini kerap keliru menyebut nama barang. Benda-benda yang sejatinya sudah punya identitas sendiri, kita sebut dengan nama benda lain yang sudah familiar. Ini juga berlaku untuk merek-merek sebuah produk. Apa sajakah itu? Simak baik-baik.
ADVERTISEMENTS
1. Sadar atau nggak, kita sering berlaku nggak adil, dari sekian banyak perusahaan, Sanyo yang paling sering kita sebut kalau lagi ngomongin mesin pompa air
2. Masih menjadi misteri, apakah orang-orang desa di-endorse oleh Honda sehingga mereka selalu menggunakan padanan kata “honda” kepada setiap motor. Di tempatmu gini nggak?
3. Tahu nggak sih, kalau sebenarnya kita semua sering keliru menyebut alat bantu pendengaran? Headset, earphone, headphone, dan lain-lain itu beda-beda bendanya lo
4. Pokoknya kalau mau beli berbahan jin bilangnya “Mbak, mau beli celana Levis dong?”. Dan ketika mbaknya mengeluarkan jin merek lain masih kita terima
ADVERTISEMENTS
5. Orang Indonesia kalau mau beli pasta gigi bilangnya Odol. Padahal itu merek, sama kayak Pepsodent, Ciptadent, Enzim tapi yang disebut Odol terooos
ADVERTISEMENTS
6. Soal Odol di atas hampir sama dengan kalau kita ngomongin air mineral. Kalau haus, ya, bilangnya mau beli Aqua, padahal yang kebeli merek lain~
ADVERTISEMENTS
7. Kenapa kita selalu bilang Chiki ketika beli Chitato, Lays, atau Cheetos? Padahal Chiki itu nama merk sendiri. Siapa nih yang mulai?
ADVERTISEMENTS
8. Ketika menyuruh kita beli detergen, emak bakal bilang Rinso. “Beliin emak Rinso Boom dong!” -_-
ADVERTISEMENTS
9. Kita semua telah latah menyebut bahan bakar kendaraan dengan kata bengsin (Jawa) atau minyak (Sumatera). Padahal yang dibeli Pertalite
Kita sering keliru saat menyebut sesuatu, entah karena lupa atau memang nggak tahu. Selama orang yang kita ajak bicara paham, aman. Tapi alangkah baiknya pelan-pelan kita membenarkan penyebutan benda-benda di atas, biar nggak ada yang iri. Biar adil aja gitu. Nama mantan aja hafal, masa yang lain salah? Uwu~ 😀