Kejadian-kejadian konyol di masa pandemi dari awal terjadinya COVID-19 hingga saat ini memang banyak terjadi di berbagai lini kehidupan, salah satunya dari dunia pendidikan. Kita semua tahu bahwa beberapa waktu belakangan ini banyak berita-berita tentang hal-hal kocak dari lini pendidikan akibat pandemi. Kayak misalnya kelakuan mahasiswa saat melakukan kuliah daring, hingga kejadian-kejadian kocak lainnya yang nggak kalah absurd.
Rupanya, hal konyol tersebut belum benar-benar absurd dan selucu kejadian yang baru aja viral di media sosial ini. Ya, seorang siswa yang telah menjalani sekolah online selama tiga bulan lamanya, ternyata berbeda sekolah dengan gurunya. Bayangin, kamu tiga bulan belajar sama guru yang salah dan berbeda sekolah. Bahkan, mereka berdua sama-sama nggak sadar lo. Kok bisa sih? 🙁
ADVERTISEMENTS
Selama ini yang kita tahu cuma sebatas keluhan-keluhan susahnya belajar secara daring, ternyata ini ada yang lebih parah lagi. Memang nggak nalar bener yang namanya efek pandemi satu ini. Hih!
Dari awal pandemi berlangsung hingga saat ini, yang kita tahu tentang kekonyolan di dunia pendidikan mungkin memang hanya sebatas keluhan-keluhan susahnya belajar secara daring. Mulai dari tugas-tugas yang akhirnya malah jadi menumpuk dari hari ke hari, pengeluaran mendadak boros karena setiap hari harus beli kuota internet, orang-orang jadi punya emosi yang nggak stabil lantaran cari sinyal sama rasanya kayak cari jodoh. Rupanya hal-hal yang dianggap cobaan tersebut belum ada apa-apanya dibandingkan dengan kejadian yang baru aja dialami oleh seorang siswa di Sulawesi Barat dan juga seorang guru bernama Harianto Andi Ma’tu.
ADVERTISEMENTS
Nggak main-main, mereka udah 3 bulan berinteraksi dan belajar bareng layaknya guru dan murid satu sekolahan lo. Rupanya mereka beda sekolahan dan bahkan berbeda kabupaten juga 🙁
Namanya salah kalau cuma sehari sampai dua hari aja mah sebenarnya juga nggak jadi masalah. Tapi kalau sampai 3 bulan lamanya ini yang jadi pertanyaan. Kok ya bisa-bisanya gitu lo, waktu selama itu nggak ada satupun yang sadar. Udah gitu kok ya nggak ada satupun temennya yang berusaha ngingetin. Ngeselin bener memang pandemi kali ini, bikin susah iya, bikin malu juga iya, kurang apa lagi coba?
Melansir dari Liputan6, cerita ini berawal ketika seorang siswa yang sampai saat ini namanya belum diketahui tersebut mengumpulkan tugas dan berbagai materi pelajaran melalui pesan singkat di WhatssApp selama 3 bulan lamanya. Namun rupanya guru dan siswa ini ternyata berbeda sekolah, bahkan berbeda kabupaten. Hal itu baru diketahui dan disadari oleh Harianto ketika siswa tersebut mengklarifikasi nama sang guru.
Kocaknya lagi, dari awal Harianto telah memperkenalkan nama lengkapnya yang memang sudah jelas identik dengan nama laki-laki. Namun siswa tersebut terus-menerus memanggil Harianto dengan sebutan ‘bu’. Untung pak Harianto ini orangnya rendah hati dan nggak ambil masalah. Malah dia sendiri yang meminta izin kepada siswa tersebut untuk membagikan kejadian konyol yang satu ini.
ADVERTISEMENTS
Pantas aja warganet jadi gaduh dan ramai berkomentar soal ini
Nggak lama setelah kejadian konyol dan menggelikan ini viral di media sosial, warganet pun akhirnya ramai-ramai berkomentar tentang hal tersebut. Banyak dari mereka yang merasa nggak habis pikir kenapa kejadian yang satu in bisa terjadi. Apalagi mereka udah berkomunikasi selama tiga bulan, otomatis, kan, seharusnya cepat menyadari satu sama lain. Terlebih juga nggak ada satu pun teman dari siswa tersebut yang mengingatkannya.
Memang makin ke sini kayaknya efek pandemi ini selain bikin capek ternyata juga bikin kesel dan juga bikin malu. Salah satu contohnya ya kejadian satu ini, capeknya sih nggak terlalu, tapi rasa malunya itu lo yang bikin geregetan. Coba bayangin jadi siswa satu itu, udah ngobrol dengan orang selama 3 bulan lamanya, berandai-andai dan mengira bahwa orang tersebut adalah gurunya, ternyata plot twistnya adalah guru dari sekolah yang berbeda. 🙁