Hidup memang ada tahapannya. Waktu kuliah kamu akan ditanya ‘kapan lulus?’, dan setelah hidup mapan dengan pekerjaan oke, pertanyaannya berubah jadi ‘kapan nikah?’. Tapi tunggu dulu. Sebelum di antara kedua momen itu, ada satu pertanyaan yang bisa kamu dapatkan saat kamu masih kuliah, setelah lulus kuliah, sampai saat kamu sudah memasuki usia siap nikah. Pertanyaan ini begitu luwesnya, sehingga kehadirannya harus kamu waspadai sebaik-baiknya. Yap. Pertanyaan ‘Pacarnya mana?’, meski nggak seseram pertanyaan ‘Kapan nikah?’ tetap saja bikin keki yang kamu hadapi berulang-ulang. Apalagi kalau kamu memang sedang jomblo.
Saking sebal dan bosannya, mungkin kamu sempat berpikir untuk nyetak kaos dengan tulisan:
SAYA JOMBLO DAN SAYA BAHAGIA
Dengan begitu, orang nggak akan nanya-nanya lagi pacarmu di mana. Nah, sementara kamu belum kesampaian bikin kaos itu, untuk mengantisipasi pertanyaan ‘Pacarnya mana?’ yang super menyebalkan ini, Hipwee akan bantu kamu untuk memberikan alternatif jawaban. Kalau ada yang manjur, kasih tahu Hipwee yaaa!
ADVERTISEMENTS
1. Stay cool dan jawab: “Ada di rumahnya, nggak pergi ke mana-mana,”
Pastikan ekspresimu memang menunjukkan bahwa kamu sudah punya pacar. Pastikan juga ekspresimu bilang bahwa hubungan kalian baik-baik saja, meski itu nggak berarti pacarmu harus ngintilin kamu ke mana-mana.
ADVERTISEMENTS
2. Ciptakan efek dramatis dan bilang “Pacarku…Eh! Pacarku mana?! Astaga ketinggalan! Duluan ya!”
Coba bayangkan kamu sedang dalam situasi yang serius. Kamu mau berangkat liburan ke luar negeri, sudah di bandara, dan kamu baru menyadari bahwa paspormu ketinggalan. Ciptakan ekspresi panik yang dramatis dan bilang pacarmu ketinggalan. Sebelum temanmu sempat menjawab, segera tinggalkan dia dengan langkah kesetanan, seperti saat kamu mau ambil barang yang ketinggalan (lho, emang pacarmu barang? Anggap aja begitu.).
ADVERTISEMENTS
3. “Hahahaa iya nih, pacarku sibuk terus. Maklum, buat masa depan,”
Masih termasuk dalam pura-pura kamu punya pacar, kamu bisa memasang wajah bete dan mengatakan bahwa pacarmu memang selalu sibuk dengan pekerjaannya. Itu menjelaskan kenapa kamu dan pacarmu nggak sering terlihat bersama. Tambahkan dengan nada optimis bahwa kamu memakluminya, karena tahu itu untuk masa depan kalian.
ADVERTISEMENTS
4. “Pacarku lagi di jalan. Bentar lagi nyampe,”. Maksudnya dijalan sebelum dipertemukan oleh Tuhan
Terakhir, biar dia diam dan nggak nanya-nanya lagi, jawab aja kalau pacarmu sudah di jalan, dan bentar lagi sampai. Nggak bohong-bohong banget kok. Kan maksudnya pacarmu masih dalam perjalanan untuk dipertemukan Tuhan denganmu. Kalau nanti dia nanya lagi kok pacarmu nggak sampai-sampai, bilang aja pacarmu kena macet. Atau bannya bocor.
ADVERTISEMENTS
5. Ceritanya kamu anak yang selalu menurut kata orang tua. “Aku nggak pacaran, kata Mama itu haram,”
Malas pertanyaan berlanjut soal pacar, kamu boleh pilih alterntaif paling aman. Apa kata Mama, tentu kamu harus menurutinya. Termasuk kamu nggak boleh pacaran karena harus konsentrasi dengan pendidikan atau karena pagangan tangan sama lawan jenis itu haram.
ADVERTISEMENTS
6. Positive thinking dan berpikir bahwa kamu sebenarnya punya pacar, tapi belum pernah jadian. “Pacarku masih pacaran sama pacarnya. Doain cepat putus ya,”
Kamu yang selalu positif thinking, berpikir bahwa meski kamu jomblo, sebenarnya kamu punya pacar. Hanya saja, pacarmu masih belum sadar dan masih asyik dengan pacarnya. Jadi kamu selalu mendoakan supaya pacarmu sadar dan mereka cepat putus.
7. Kamu juga bisa memperkenalkan pacar imajinermu dengan bilang: “Ini, ada di sebelah aku. Kamu nggak lihat ya?”
Teman : Eh kok sendirian aja? Pacarnya mana?
Kamu : *Ngelirik ke samping kanan, pasang muka heran* Eh kamu nggak lihat pacarku?”
Teman : Hah? Maksudnya?
Kamu : Ini dia lagi berdiri di samping aku. *pura-pura meluk lengan pacarmu* Say, kenalan gih sama temanku. Namanya Susi.
Dijamin, temanmu akan buru-buru pergi dengan alasan ada janji.
8. “Pacar ya? Hmm…Coba kita bertanya pada rumput…yang bergoyang,” Jangan lupa nadanya.
Penanya : Duh, sendirian aja kak? Pacarnya mana?
Kamu : Pacar ya? Hmm… *ambil gitar* Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang….
Cengkok ala Om Ebiet G. Ade jangan lupa.
9. Atau kamu bisa pura-pura amnesia dengan bilang: “Kamu siapa? Kita pernah kenal?”
*ketemu nggak sengaja di jalan*
Penanya : Wah, kamu apa kabar? Mau ke mana? Kok sendirian aja? Pacarnya mana?
Kamu : *memasang wajah heran* *lalu tersenyum salah tingkah* Sorry, kita pernah kenal sebelumnya?
Penanya : Hah? Idiiih, kok kamu gitu sih! Ini aku, Sinta! Teman SMA kamu, Putri!
Kamu : Putri? Aku Cinta. Mungkin kamu salah orang…
Penanya : Ha? Oh… ng…
10. Pasang ekspresi setajam Suzana dan bilang “Pacarku belum dilahirkan dan kamu nggak usah nanya-nanya. Paham?”
Kalau kamu benar-benar malas menjawab pertanyaan itu, kamu langsung pasang wajah horor ala Suzana. Mata melotot, bibir menipis, dan suara dalam ala mbak-mbak kesurupan.
“Berisik. Pacarku belum lahir. Pergi sana! Tapi satenya jangan lupa. Dua ratus tusuk,”
11. Kalau kamu nggak takut dianggap gila, kamu boleh menjawab dengan ketawa ngakak, lalu nangis kejer, dan akhirnya lari.
Teman : Pacarmu ke mana? Kok datangs sendirian?
Kamu : *ketawa kecil*
Teman : Hahaha kok malah ketawa sih?
Kamu : *berubah jadi ekspresi sedih* *lalu nangis*
Teman : Eh? Kamu kenapa…kok nangis…
Kamu : CINTA ITU BULLSHIT! *lalu lari membabi buta*
Temanmu akan berpikir kalau kamu baru saja putus karena pacarmu ketahuan selingkuh dengan sahabatnya, dan karena itu kamu depresi berat.
12. Dan kalau semua jawaban diatas terlihat nggak mempan, kamu cukup senyum aja. Yakinlah bahwa senyum itu ibadah
Kalau kamu nggak pede untuk menjawab dengan opsi-opsi di atas, kamu boleh deh memilih jawaban paling normal dan dilakukan semua orang. Senyumin aja. Selain senyum itu ibadah, katanya senyum juga punya berjuta makna. Nah, biarin aja deh dia bingung mengartikan makna dari senyumanmu.
13. Tapi kalau senyum juga nggak mempan, opsi terakhir adalah: kamu pura-pura mati.
Kalau kamu memang sedang sial, dan si penanya ‘pacarmu mana’ nggak jera meski kamu sudah senyum berkali-kali, ataupun mencoba dengan opsi-opsi sebelumnya, tinggalah pilihan terakhir. Pura-pura mati. Lalu semuanya aman terkendali.
Menjawab pertanyaan menyebalkan yang nggak pengin kamu temui memang butuh tips dan trik. Karena nggak mungkin kamu mengatakan secara langsung bahwa pertanyaan itu sebenarnya nggak sopan dan lumayan mengganggu. Tapi nggak semuanya perlu dibawa perasaan. Tetap santai, kayak di pantai.
Di antara opsi-opsi di atas, ada yang sudah kamu coba? 😀