Indonesia memiliki keragaman budaya, bukti konkretnya adalah hampir di setiap daerah mempunyai bahasa dan dialek yang berbeda-beda. Seperti Jogja dan Solo yang berdekatan, tapi bahasa Jawa yang masyarakat gunakan berbeda. Pun dengan Bandung dan Bogor, sama-sama Jawa Barat, tapi dalam praktiknya, mereka memiliki dialek bahasa Sunda yang nggak sama persis.
Kesamaan antara bahasa daerah satu dan lainnya bisa dilihat dari susunan kalimat yang digunakan. Pakem struktur kalimat bahasa Indonesia sewajarnya terdiri dari SPOK; subjek, predikat, objek, dan keterangan. Namun dalam praktiknya, orang dari tiap daerah punya cirinya masing-masing. Begini kira-kira rumusnya~
ADVERTISEMENTS
1. Ada nggak temanmu yang asli Surabaya? Perhatikan setiap mereka ngomong deh, pasti selalu diakhiri dengan kata “Cok”. Gara-gara itu kita jadi sering keikutan bilang “Cok” 😀
ADVERTISEMENTS
2. Setali tiga uang dengan orang Jogja yang selalu menyertakan “e” diakhir kalimat. Apakah itu pengganti “keterangan”? Tanyakan sendiri pada orang Jogja~
ADVERTISEMENTS
3. Orang luar Bali kalau ngomong pakai rumus S+P+O+K, kalau orang Bali asli ngomongnya pakai rumus S+P+O+Kle. Benar begitu, Bli?
ADVERTISEMENTS
4. Kalau orang Sunda imbuhannya pakai “Euy”. Ada juga sebagian daerah yang anak mudanya suka pakai imbungan “any*ng”
ADVERTISEMENTS
5. Kalau anak Jaksel mah dikit-dikit bilang anjirr, “Gua baru aja makan, anjirrr!”, “Gue baru banget bangun, anjirr!” Kamu gini juga nggak?
ADVERTISEMENTS
6. Rumus kalimat ini bakalan enak banget didengerin kalau yang ngomong orang Medan langsung. Logatnya itu lo, kentel banget, mantap betul pelafalannya!
7. Nggak bisa dimungkiri kalau banyak orang Indonesia yang ngefans dengan kebudayaan Jepang gara-gara anime. Yang udah nge-fans banget ngomongnya kadang suka ditambah-tambahin pakai imbuhan “Dattebayou” biar kayak Naruto
8. Nggak beda dengan K-Popers, mereka yang sudah nge-fans parah kadang sampai kebawa-bawa pakai bahasa Korea. Artinya bisa “aduh”, “ya Tuhan”, “astaga”, “ya ampun”, dan lain sebagainya
9. Nah, kalau youtuber mah gampang banget rumusnya. Pokoknya diakhiran kalimat harus ada kata “Geess” aja biar kelihatan akrab. “Geess” itu maksudnya Guys bagi yang belum tahu
10. Belum jadi anak Twitter kalau pas ngetwit nggak pakai emoji nangis di akhir kalimat. Rumus biar banyak dapet atensi dari warganet nih 🙂
11. Kenapa sih guru suka banget kasih imbuhan “ada pertanyaan?”? Apakah itu merupakan syarat yang wajib dilakukan guru? 😀
Itulah beberapa perbedaan rumus bahasa orang Indonesia kalau ngomong. Memang nggak semuanya begitu, tapi kebanyakan pakai rumus itu, terutama anak nongkrong. Kalau nggak percaya kamu bisa amati sendiri. Coba ke Jogja, Surabaya, Bali, dan dengerin orang sana ngomong, pasti nggak jauh beda dari rumus di atas.