Meskipun mungkin anak-anak muda saat ini ngak begitu kenal Kahitna, dulu mereka adalah salah satu band papan atas tanah air yang di setiap lagu-lagunya bisa bikin kita selalu kehilangan daya untuk menahan air mata? Ya, band yang selalu bisa membuat para pendengarnya baper ini memang merupakan salah satu musisi yang kehadirannya selalu kita nanti-nanti. Tapi kamu tahu nggak sih, di era 90-an, ada seorang vokalis Kahitna yang turut mempopulerkan album Cerita Cinta dan nama Kahitna?
Yups, dia adalah Ronni Waluya, anggota Kahitna pertama yang bersuara emas. Nggak pernah dengar namanya, ya? Nah, beberapa hari terakhir namanya mulai terdengar lagi loh. Tapi kali ini bukan karena dia bikin band baru atau tertangkap KPK, melainkan karena dugaan penggelapan uang! Langsung simak saja deh ulasannya!
ADVERTISEMENTS
Sekadar catatan, nama Ronni Waluya sempat dipuja-puja sebagai vokalis Kahitna. Siapa yang nggak kenal Kahitna di era 90-an?
Setelah hengkang dari grup vokal Kahitna selepas rilis album pertama mereka Cerita Cinta (1994), nama Ronni sudah nggak ada gaungnya lagi. Sempat mencoba peruntungan sebagai solo karier, namun sayang, karyanya nggak terlalu diterima di pasaran. Alhasil, dia banting stir menjadi presenter dan wirausaha.
ADVERTISEMENTS
Sekian lama nggak ada kabar setelah keluar dari Kahitna, nama Ronni Waluya kini terekspose kembali. Gara-gara dugaan tindak kriminal!
Meski telah keluar dari jalur tarik suara, nama Ronni sudah kepalang tenggelam dari telinga masyarakat Indonesia. Namun, beberapa hari belakangan, namanya mulai disebut-sebut kembali oleh warganet di media sosial. Eits! Kali ini bukan karya, bukan juga usahanya, melainkan sebuah dugaan tindak kriminal yang telah dilakukannya. Sebuah ironi.
Dinukil dari akun Instagram @lambe_turah yang mengungah ulang sebuah layar tangkap dari akun Path seorang bernama Ridzky, disebutkan bahwa Ronni enggan mengembalikan uang para penggemar One Direction (1D) dari acara meet and greet. Dalam keterangannya, Ronni seakan bersalah karena memblokir kontak Ridzky, sehingga seperti menghilang dari tanggung jawab.
ADVERTISEMENTS
Beberapa warganet pun membubuhi berita tersebut dengan cerita yang menguatkan tabiat Ronni yang buruk. Sebegitu burukkah?
Jelas, hal ini menyulut jemari para warganet Indonesia yang memang dikenal liar. Dari ratusan komentar yang ada, nggak sedikit yang mengungkapkan fakta opininya tentang kebiasaan Ronni dalam ‘menipu’. Bahkan kalau dihitung, ada puluhan warganet yang mengeluh soal kelakuan bekas vokalis Kahitna tersebut. Tapi nggak sedikit juga yang mendoakan agar Ronni segera ‘bertaubat’.
ADVERTISEMENTS
Selain itu, beberapa warganet pun menyangsikan meet & greet 1D. Padahal, pihak promotor mengatakan nggak ada acara tersebut!
Konser 1D di Indonesia pada 25 Maret 2015 lalu memang terhitung pelik nan berliku. Pertama, di tahun 2012 masyarakat Indonesia sempat menjadikan #IndonesiaWantsOneDirection sebagai trending topic di Twitter, karena banyak kendala yang nggak memungkinkan untuk 1D konser di tanah air. Kedua, di tahun 2014, penjualan tiket 1D yang dimanipulasi oleh oknum nggak bertanggung jawab yang merugikan 7.000 penggemar yang terlanjur membeli tiket.
Ketiga, pada Maret 2015, tepatnya dua pekan sebelum acara, pihak promotor Ismaya Live geger dengan pelatih Timnas Indonesia U-23 terkait penggunaan SUGBK. Karena dipercaya bisa merusak kondisi lapangan yang dipersiapkan untuk Pra Piala Asia, hingga muncul tagar #SaveGBK #OneDirectionJancuk dan #Save1DIndo di Twitter. Dan yang terakhir, promotor mengatakan bahwa 1D hanya menginap sehari di Jakarta, dan nggak ada acara meet & greet karena keterbatasan waktu.
Maka dari itu, warganet dari akun @lambe_turah menyangsikan posting-an foto tersebut. Pasalnya, sembari mengingat, mereka meragukan pengakuan Ridzky seperti yang tertera dalam foto. Atau memang dia hanyalah korban yang tertipu? Entahlah.
Nyanyi dulu deh, yuk!
Masalah uang memang selalu sensitif, jadi jangan pakai asas kepercayaan doang. Banyak orang berpikir kalau urusan uang dengan keluarga nggak perlu terlalu resmi. Kebalik, justru kalau dengan keluarga urusan uang harus ditangani secara resmi, pakai kontrak kalau perlu. Kenapa? Karena uang sering bikin orang melakukan hal yang tidak terduga. Dan, uang mungkin adalah salah satu sumber konflik yang paling besar saat ini.
Tentu saja tidak semua orang tidak bisa dipercaya soal uang, namun apa salahnya berjaga-jaga. Pelajaran dari kasus ini (entah siapa yang benar dan yang salah), kita harus benar-benar berhati-hati saat berurusan dengan uang. Kalau sampai terjadi kayak gini kan kedua belah pihak rugi jadinya. Yang ditipu kehilangan uangnya, yang menipu kehilangan kehormatannya. Kasihan dua-duanya. 🙁