Dengan alur cerita yang enak diikuti, pemainnya yang cakep-cakep, hingga pelajaran hidup yang berharga, sinetron Tukang Ojek Pengkolan ini pas banget dijadikan tontonan rutin bagi ibu-ibu. Bahkan humornya pun nggak seribet jokes di media sosial. Ya, wajar kalau ibu-ibu sampai nggak hafal sekarang lagi nonton episode ke berapa. Hehe
Selama ini kita menganggap bahwa semua sinetron di Indonesia itu punya cap dan stigma yang nggak berfaedah. Isinya kalau nggak kisah cinta-cintaan absurd, ya, paling tentang azab. Sekalinya ada efek-efek animasi pun terkadang malah jadi aneh dan terkesan dipaksakan. Tapi ternyata, nggak semua sinetron Indonesia itu nirfaedah lo, kamu harus tahu hal ini. Salah satunya yang bisa dijadikan contoh adalah Tukang Ojek Pengkolan, yang biasanya diputar di salah satu stasiun TV setiap selepas Magrib.
Bagi banyak orang, sinetron yang satu ini dianggap berbeda dengan yang lainnya, terlebih bagi ibu-ibu rumah tangga. Maklum, jam pemutarannya yang strategis bisa jadi dinikmati ibu-ibu di waktu senggang sambil leyeh-leyeh setelah bekerja di rumah seharian penuh. Kamu penasaran, kan, bagaimana sinetron yang satu ini di mata para ibu-ibu tersebut? Simak deh~
ADVERTISEMENTS
1. Dulu pas masih awal-awal sih nggak tertarik, sekarang artis-artis yang main makin cakep jadi seneng lihatnya
Ada satu fakta yang mungkin terdengar kocak. Ternyata ibu-ibu itu punya alasan tersendiri kenapa mereka begitu menikmati suguhan sinetron Indonesia, khususnya yang satu ini. Bukan cuma karena masalah ceritanya dan ketertarikannya dengan judulnya, melainkan cuma karena sesepele para aktornya. Iya, karena pemainnya! Gokil nggak tuh, nonton sinetron cuma karena pengin lihat pemainnya aja. Pantesan waktu awal-awal cerita katanya masih nggak paham, tapi makin ke sini akhirnya paham juga. Apalagi lihat pemain-pemainnya yang tambah cakep. Hadeeh, ternyata ibu-ibu sama aja!
ADVERTISEMENTS
2. Nggak pernah sadar tentang episode yang ditonton, tahu-tahu udah sampai ribuan aja. Kayaknya sih karena saking menariknya
Kamu tahu nggak, jika ternyata banyak lo yang nggak sadar sinetron ini udah sampai berapa episode. Bahkan, ibu-ibu yang hampir setiap hari nonton aja nggak paham series legend ala Indonesia ini udah sampai bagian ke berapa. Pokoknya tahu-tahu udah sampai ribuan aja. Kebayang nggak tuh gimana panjangnya cerita sinetron yang satu ini? Kok pada betah ngikutin, ya? Kayaknya sih The World of The Married nggak ada apa-apanya~
ADVERTISEMENTS
3. Ceritanya juga nggak berat, cuma masalah keseharian kita sebagai orang kecil aja. Ya, walaupun kadang bikin stres juga sih 🙁
Menikmati sinetron Tukang Ojek Pengkolan ternyata nggak harus memutar otak terlalu berat untuk mengikuti alur ceritanya. Pasalnya, drama-drama dan cerita yang terjadi di series yang satu ini tergolong mudah untuk diikuti dari berbagai kalangan umur, apalagi bagi ibu-ibu sendiri. Alurnya sama sekali nggak berat, malah lebih terkesan mengacu pada masalah sehari-hari. Sebagai gambaran nih buat anak-anak muda, kadang masalah sepele aja bisa bikin kepala jadi puyeng!
ADVERTISEMENTS
4. Banyak nilai-nilai kehidupan di sana, misalnya saling bantu sesama orang kecil, setia kawan, hingga berbagi rezeki. Pas banget bagi ibu-ibu supaya bisa ngasih pelajaran untuk anak-anaknya
Memang kalau yang namanya ibu-ibu mah selalu mencari celah yang bisa dijadikan pelajaran sekalipun di dalam sinetron. Nggak dimungkiri lagi sih kalau di sinetron yang satu ini terkandung banyak banget pelajaran yang bisa diambil. Orang ceritanya aja juga tentang seputar kehidupan orang-orang kecil, tentunya pelajarannya pun nggak jauh dari itu. Kamu bisa belajar gimana saling bantu sesama orang kecil, setia kawan, dan berbagi rezeki sama temen tongkrongan karena yakin Tuhan udah mengatur semuanya~
ADVERTISEMENTS
5. Humornya juga ibu-ibu banget, nggak kayak anak-anak media sosial yang susah dipahami lucunya di mana 🙁
Alasan lain mengapa ibu-ibu hobi banget nonton sinetron Tukang Ojek Pengkolan selain karena pemainnya, ternyata juga karena humornya. Jika kamu perhatikan, humor-humor yang disajikan memang enteng banget. Meskipun kesannya receh, tapi juga ampuh buat mengocok perut lo. Apalagi kalau kamu udah paham gimana alur kisah percintaan masing-masing pemainnya. Haduuhh, serunya minta ampun! Pokoknya nggak ribet kayak jokes-jokes anak Twitter, anak Facebook, bahkan anak meme. 🙁
Coba, ya, kalau industri-industri film lokal Indonesia rajin bikin hiburan semacam ini. Pasti deh itu pelan-pelan bisa terkikis stigma buruk sinetron yang ada. Masa mau sampai ke depannya kita terus-terusan dikasih suguhan yang nggak berfaedah gitu sih?