“Kadang Jakarta Jadi Ungu”, Kado Ulang Tahun untuk Kota Jakarta dari Jason Ranti

Review lagu Kadang Jakarta Jadi Ungu

8/10

Layaknya sebuah kado, lagu "Kadang Jakarta Jadi Ungu" terasa spesial dan mengejutkan. Jason Ranti tampil berbeda tanpa harus mengorbankan ciri khas yang menjadikannya menarik.

Sepanjang perjalanannya sebagai sebuah kota, Jakarta selalu dinamis. Kadang bisa jadi unyu alias menggemaskan seperti sebuah gedung di bilangan Senayan, kadang bisa jadi ungu, seperti judul single terbaru Jason Ranti yang diluncurkan tepat pada hari ulang tahun Kota Jakarta ke-494, Selasa 22 Juni kemarin.

Layaknya sebuah kado, lagu “Kadang Jakarta Jadi Ungu” terasa spesial dan mengejutkan. Setidaknya bagi para pendengar setia Jason Ranti yang hafal luar kepala seluruh lagu dalam album Akibat Pergaulan Blues (2017) dan Sekilas Info (2019).

ADVERTISEMENTS

Kado dari Jason Ranti untuk Kota Jakarta dan para pendengar yang menanti album ketiga

“Kadang Jakarta Jadi Ungu”, Kado Ulang Tahun untuk Kota Jakarta dari Jason Ranti

Cuplikan video musik “Kadang Jakarta Jadi Ungu” Jason Ranti | Dok. Tangkapan layar YouTube/Departemen Penerangan Jason Ranti

“Kadang Jakarta Jadi Ungu” terasa spesial karena menjadi single pertama Jason Ranti untuk album ketiganya yang akan meluncur dalam waktu dekat, dan mengejutkan karena hadir dalam format full band yang semarak. Seperti diketahui pada dua album terdahulunya, seniman yang akrab disapa Jeje ini tampil secara akustik untuk mengiringi parade kata-kata yang memukau.

Nah, untuk menandai perjalanan baru bermusik di bawah nama Jason Ranti, Jeje pada lagu ini dibantu oleh Farel di balik drum, Fendy Rizki pada bas, Kupit Gunawarma dan Lyta Lautner sebagai vokal latar.

Dirilis bersama video musik garapan sutradara Jinpanji di kanal YouTube Departemen Penerangan Jason Ranti, “Kadang Jakarta Jadi Ungu” memperlihatkan kondisi Jakarta hari ini dengan sentuhan humor ala Jeje. Di sini ia bertindak sebagai raksasa di tengah-tengah rutinitas Jakarta.

Video musik tersebut sekaligus bisa jadi alat bantu pendengar untuk memahami maksud lagu, sekalipun Jeje dikenal sebagai musisi yang nggak ambil pusing dengan tafsir pendengar.

ADVERTISEMENTS

Pengalaman yang menyegarkan, Jason Ranti berbeda tanpa kehilangan ciri khas

Sebagai penikmat dua album terdahulu Jeje, mendengarkan lagu “Kadang Jakarta Jadi Ungu” merupakan pengalaman yang menyegarkan bagi saya. Di sini Jeje tampil berbeda tanpa harus mengorbankan ciri khas yang menjadikannya menarik, yaitu lirik nan asyik untuk disimak.

Format full band, alih-alih bikin lirik Jeje yang unik menjadi terdengar nggak nyambung, malah membuat suasana jadi meriah. Musiknya menyenangkan untuk didengar dan memberikan perspektif baru. Persis seperti apa yang dibutuhkan mereka yang enggan menjadi tua dengan kenangan masa muda tentang kemacetan seperti ditulis Seno Gumira Ajidarma.

Pada lirik, sejujurnya saya tidak mengerti maksud “Jakarta jadi ungu”. Para pendengar setia Jeje yaitu Gerombolan Woyo, saya rasa juga nggak akan ambil pusing menyelami maknanya. Namun, anabel alias analisa gembel membawa saya pada sebuah penjelasan. Ungu dalam psikologi warna melambangkan pengharapan besar, misterius, imajinasi, obsesif, dan ambisius.

Jika sekilas info dari Mbah Google ini saya tarik ke dalam lagu “Kadang Jakarta Jadi Ungu”, maka ia menjadi cocoklogi yang gemilang. Terkadang Jakarta memang memberikan pengharapan besar kepada banyak orang. Kota ini sudah lama memperjualkan mimpi. Selain itu, seperti kita tahu, ibu kota Republik Indonesia ini sangat obsesif dan ambisius khususnya dalam pembangunan.

Berputar-putar di ketinggian
Berharap malam tak mungkin usai
Berharap lagu terus diputar
Masalah rasa yang tak kunjung selesai
Kadang Jakarta jadi ungu
Pelangi hilang
Kadang Jakarta jadi ungu
Hidupnya kalah berantakan pulang sendirian

Lagu “Kadang Jakarta Jadi Ungu” agaknya menjadi lagu Jeje paling easy listening. Meski pada lagu berlirik rumit dihafal sekalipun para Gerombolan Woyo tetap bisa sing a long, di sini liriknya lebih ringkas dengan banyak pengulangan. Tak butuh usaha ekstra untuk bisa menyanyikan lagu ini ketika panggung offline Jeje sudah bisa dinikmati nanti.

Akhir kata, silakan dengar sendiri bagaimana dalam sudut pandang Jeje melihat Jakarta terkadang bisa menjadi ungu.

Ikuti Instagram @wolesjon , biar nggak ketinggalan informasi seputar cowok dan dunia hiburan lainnya, kuy!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis