Secara menyentuh, film ini menunjukkan realitas hubungan keluarga yang rumit. Pilihan soundtrack-nya menambah haru suasana. Bikin nangis!
Setelah sukses diterbitkan jadi buku, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI) dibuat versi filmnya. Dirilis pada 2 Januari 2020, film ini menjadi pembuka yang menarik di awal tahun. Tema yang diambil adalah tentang keluarga. Konsep sederhana, tetapi menyentuh. Kata-kata bijak yang ditulis oleh Marchella FP diselipkan dalam beberapa dialognya.
Saya menonton film ini tanpa membaca bukunya terlebih dulu. Namun itu nggak jadi masalah, sebab saya tetap bisa memahami jalan cerita filmnya dengan baik. Berikut ini ulasan setelah nonton film NKCTHI~
ADVERTISEMENTS
Secara menyentuh, film NKCTHI menunjukkan realitas hubungan antarsaudara yang rumit. Seolah kita terwakili oleh kisah Angkasa, Aurora, dan Awan
Film ini berfokus pada tiga bersaudara yaitu Angkasa (diperankan Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara), dan Awan (Rachel Amanda). Masing-masing mempunyai masalah yang berbeda.
Sebagai anak sulung, Angkasa dituntut untuk menjaga kedua adiknya. Dia berusaha memastikan keluarganya baik-baik aja, padahal dirinya sendiri sedang terlilit masalah. Hal yang berbeda dialami oleh Aurora, sang anak tengah. Dia kerap merasa terlupakan karena ayahnya lebih perhatian pada si bungsu. Sedangkan Awan sebagai anak terakhir justru nggak suka dengan perhatian yang berlebih. Dia frustrasi karena seolah nggak bisa menentukan hidupnya sendiri.
Kisah ketiga saudara ini terasa nyata. Saya sendiri adalah anak tengah dari lima bersaudara, dan film NKCTHI mewakili isi hati saya selama ini. Terutama saya merasa senasib dengan Aurora, si anak tengah yang seolah terlupakan. Bahkan sebetulnya saya sempat nangis saat menonton adegan puncak Aurora. Ya, memang sesedih itu. Kayaknya para penonton lain juga nangis. Sebab selama saya menonton di bioskop, sesekali terdengar isakan tertahan dari berbagai arah. Ini bukti kalau kisah Angkasa, Aurora, dan Awan telah menyentuh hati penonton.
ADVERTISEMENTS
Hubungan tiga bersaudara ini semakin diuji tatkala rahasia besar keluarga terbongkar. Di sinilah peran ayah dan ibu mereka menjadi sangat penting
Selain membahas hubungan antarsaudara, film NKCTHI juga mengangkat hubungan antara anak dan orang tua. Hal itu diceritakan lewat rahasia keluarga mereka yang terbongkar. Nggak perlu saya ceritakan, ya, supaya nggak spoiler. Yang jelas, rahasia itu berpengaruh banyak pada hubungan keluarga mereka. Kita pun diajak untuk lebih memahami isi hati seorang ayah dan ibu. Walaupun lebih dewasa dibanding anak-anaknya, ternyata orang tua tetap punya kesulitan dan kelemahan tersendiri.
ADVERTISEMENTS
Film NKCTHI juga turut menampilkan Ardhito Pramono, penyanyi muda yang sedang naik daun. Namun sayang, akting Dhito kurang mengimbangi para pemain lainnya
Ardhito Pramono berperan sebagai Ale, cowok yang dekat dengan Awan. Senang deh lihat wajahnya yang ganteng. Namun sebagai penggemar lagu-lagu Dhito, saya kurang terkesan sama kemampuan aktingnya. Dia kebanyakan nyengir sepanjang film dan kurang menjiwai. Menurut saya, nggak apa-apa kalau Dhito dimasukkan dalam film, tetapi durasi tampilnya nggak perlu kebanyakan.
ADVERTISEMENTS
Secara visual, Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara memberi nuansa warna yang unik. Beberapa soundtrack yang dipilih juga turut memperkuat cerita
Film NKCTHI mengandung banyak flashback yang berpengaruh pada adegan di masa sekarang. Untuk membedakan keduanya, Angga memberi nuansa biru untuk setiap adegan flashback. Dia sengaja melakukannya agar adegan flashback nggak melulu berwarna hitam dan putih.
Selain itu, beberapa soundtrack film ini juga menarik. Setiap tokoh mempunyai lagu tersendiri. Angkasa dipasangkan dengan Sisir Tanah – “Lagu Pejalan”, yang menyiratkan kalau hidupnya terasa sepi, walaupun penuh tanggung jawab. Sedangkan untuk Aurora, ada lagu Isyana – “Untuk Hati yang Terluka”. Lagu itu menyiratkan kondisinya yang seolah melayang karena selalu berada di tengah-tengah. Bagaimana dengan Awan? Adegannya diiringi lagu Hindia – “Secukupnya” yang menyiratkan pemberontakan pada tekanan keluarga.
ADVERTISEMENTS
Kalau terhanyut dalam cerita, durasi dua jam seolah lewat begitu aja. Namun sebetulnya film ini bisa dipersingkat karena ada sejumlah adegan yang kurang penting
Untuk sebuah film bertema keluarga, dua jam adalah durasi yang panjang. Sebetulnya ini nggak masalah bagi saya, karena terhanyut dalam ceritanya. Namun, ada sejumlah adegan yang bisa dipangkas supaya filmnya lebih efisien. Contohnya adalah adegan Dhito yang terlalu banyak. Pekerjaan dan bos Awan di kantor juga nggak perlu diceritakan terlalu dalam, karena nggak berpengaruh banyak pada jalan cerita.
Secara keseluruhan, saya merasa cukup puas setelah menonton film NKCTHI. Film ini perlu ditonton untuk memahami hubungan keluarga yang rumit. Siapkan beberapa lembar tisu, ya, buat menghapus air matamu saat nonton~