Cruella menjadi salah satu adaptasi live-action Disney klasik yang sukses. Film ini berhasil menggambarkan perkembangan sosok Cruella dari seseorang perempuan yang baik dan lembut menjadi bengis dan jahat lewat ceritanya yang dramatis, lucu, dan emosional.
Disney merupakan salah satu studio Hollywood terbesar dan memiliki banyak aset konten. Di tahun-tahun terakhir ini, mereka bahkan telah memiliki hak untuk konten superhero dari Marvel dan sejumlah pengembangan terhadap cerita dari semesta “Star Wars”.
Meski dua waralaba tersebut yang paling terlihat besar, Disney sendiri memiliki waralaba yang cukup menjanjikan dari masa lalu. Disney dengan cerdas mengambil kesempatan untuk membuat versi live-action beberapa film legendaris mereka. Dari mulai “Lion King” sampai “Maleficent”, serta masih banyak judul lainnya.
Setelah sukses dengan beberapa live-action film klasiknya, Disney kembali merilis film dari salah satu tokoh jahat mereka, Cruella. Pada tanggal 26 Mei 2021 kemarin, film “Cruella” sudah bisa disaksikan secara serentak di bioskop.
ADVERTISEMENTS
Dengan durasi 2 jam, “Cruella” berhasil memberikan cerita yang padat akan komedi, penuh emosi, serta drama dan misteri
Bagi mereka yang pernah menonton serial animasi “Dalmatian”, pasti sudah nggak asing lagi dengan sosok Cruella. Perempuan yang terkenal karena gayanya yang nyentrik ini adalah salah satu tokoh jahat paling ikonik dari Disney. Karena ketenaran ini, Disney memutuskan untuk membuat film live-action yang menceritakan kehidupan masa lalu Cruella sebelum ia berubah menjadi jahat seperti yang digambarkan dalam sejumlah serial dan film animasi Disney di masa lalu.
Film Cruella berdurasi 2 jam penuh. Film ini berkisah tentang kehidupan Estella dari dirinya masih anak-anak sampai umurnya beranjak dewasa. Sama seperti film “Maleficent”, film ini memperlihatkan sisi lain sang tokoh jahat. Kita dibawa mendalami kisah Cruella yang berusaha menjadi seorang desainer fesyen di kota London tahun 60-an. Dengan durasi 2 jam, film ini terasa menyenangkan untuk ditonton. Sutradara Craig Gillespie berhasil memanfaatkan durasi sempit dengan baik dan menghasilkan cerita yang padat dan terasa sangat memuaskan. Dua jam terasa cepat berlalu. Emosi, komedi, drama dan plot twist yang dihadirkan juga bekerja dengan baik.
Terlepas dari itu semua, akting Emma Stone sebagai Cruella adalah hal paling menarik perhatian dalam film ini. Ia bisa berakting menjadi dua orang dengan kepribadian yang bertolak belakang tanpa terlihat memaksakan diri.
ADVERTISEMENTS
Cruella menawarkan vibes London 60-an lewat kultur pop, musik, dan masalah sosial yang terjadi kala itu
Selain kisah pribadi sang De Vil, film “Cruella” menawarkan latar gemerlap kota London pada tahun 60-an. Di masa tersebut, budaya punk, rock n roll, dan vandalisme sedang berkembang dengan pesat meski dianggap melawan moral masyarakat yang berkembang. Selain budaya musik dan seni secara luas, tahun 60-an juga disebut-sebut sebagai tahun di mana industri fesyen sedang berkembang. Yup, menonton “Cruella” berarti mengenali hal-hal berbau fesyen dan akarnya. Jenama fesyen ternama muncul dan disebutkan, salah satunya adalah Louis Vuitton.
Dunia fesyen, budaya rock n roll yang berkembang, serta vandalisme dan kemuakan terhadap kondisi saat itu menjadi pesan tersendiri sekaligus jadi daya tarik film “Cruella”. Dengan terikatnya tema-tema tersebut, kita akan melihat beragam kostum unik dan aneh dalam film ini. Nggak hanya kostum para tokoh utama, kostum-kostum tokoh pendukung, bahkan kameo disesuaikan agar memberikan vibes London 60-an yang akurat. Kamu juga bisa melihat gambaran kostum seorang pekerja dan jurnalis saat itu. Oiya, masalah sosial di kota London kala itu juga tidak lupa digambarkan. Salah satu yang paling terlihat jelas adalah wabah tikus.
ADVERTISEMENTS
“Cruella” adalah bukti Disney berhasil mempertahankan ciri khas sembari membuat inovasi yang jauh lebih memukau
Seperti sudah dibahas sebelumnya, film “Cruella” diambil dari salah satu karakter legendaris animasi Disney. Tentu saja pengadaptasian dari animasi ke versi live-action bukan hal yang mudah dan merupakan tantangan sesungguhnya bagi para aktor dan juga sutradara yang terlibat. Dalam kasus “Cruella”, Disney melakukan pekerjaan yang baik dan melampaui ekspektasi banyak orang.
Film “Cruella” mempertahankan ciri khas pribadi Cruella sambil mengembangkannya. Hal ini membuat penggemar animasi merasa senang dan penonton awam merasakan hal serupa. Unsur-unsur yang jadi ciri khas Cruella seperti kostum, tokoh Jasper dan Horace, anjing Dalmatian, sampai gaya bicaranya dipertahankan serta dijaga performanya.
Di sisi lain, film “Cruella” baru ini mengembangkan dan mengeksplorasi apa yang sudah melekat pada tokoh Cruella sendiri. Salah satu contohnya asal usul Cruella yang membenci anjing Dalmatian yang tidak dijelaskan di film aslinya.
Akhir kata, film “Cruella” sangat berhasil menghibur dan memberikan kesan nostalgia, namun tetap bisa diterima orang awam. Dengan keberhasilan ini, saya yakin kalau banyak penonton yang akan pergi ke bioskop untuk menyaksikan film “Cruella 2” yang kini sedang dikembangkan oleh Disney.
Ikuti Instagram @wolesjon, biar nggak ketinggalan informasi seputar cowok dan dunia hiburan lainnya, kuy!