Mini album baru dari Ardhito Pramono, Semar & Pasukan Monyet adalah bukti bahwa Ardhito bisa membuat musik yang membicarakan hal lain di luar percintaan. Dengan nada-nada menyenangkan dan easy listening, mini album ini jadi salah satu karya unik yang utuh membicarakan kehidupan, teman, keluarga dan mimpi dari pandangan Ardhito Pramono sendiri.
Ardhito Pramono merupakan salah satu musisi atau solois yang sedang naik daun. Lewat karya-karyanya, Ardhito berhasil menarik perhatian generasi muda. Lewat musiknya pula, Ardhito pada akhirnya melebarkan kariernya menjadi seorang aktor. Ia pernah bermain dalam film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” bahkan mendapat film solo pertamanya “Story of Kale: When Someone In Love”.
Meski kini dirinya telah memiliki banyak karir, Ardhito nggak melupakan akar dari segala kesuksesannya; musik. Di tahun 2021 ini, Ardhito akhirnya menelurkan karya berupa mini album bertajuk Semar & Pasukan Monyet. Mini album tersebut tentu milestone baru bagi perjalanan musik pria berusia 25 tahun sekaligus penghiburan bagi segenap penggemar yang telah menantikan lagu-lagu baru dari idolanya.
ADVERTISEMENTS
Lewat mini album Semar & Pasukan Monyet Ardhito kembali ke akarnya dengan mengusung musik jaz yang easy listening dan lebih menyegarkan dari lagu-lagu sebelumnya
Mini album Semar & Pasukan Monyet berisi 7 nomor lagu yang cukup menarik. Saat mendengar lagunya, kamu akan terkesima dan cukup tercengang mengingat album ini jauh dari gaya Ardhito sebelumnya. Menggunakan jaz sebagai bahan utama, kiranya Ardhito berhasil membuat semua lagunya easy listening.
Di nomor pertama berjudul “Something New”, saya sedikit terkecoh karena instrumen musik yang lebih mirip genre folk. Dengan lirik bahasa Inggris, lagu pertama terdengar begitu syahdu berisi curahan hati Ardhito dan ambisinya dalam bermusik. Baru setelah nomor dua dan selanjutnya, kita disuguhi musik jaz yang sangat variatif namun tetap sederhana.
Nggak terlalu banyak improvisasi layaknya musik jaz klasik dan nggak terlalu kompleks dan cepat seperti bebop. Ardhito membuat nada-nada yang catchy demi mempertahankan nuansa pop yang bisa diterima semua kalangan. Hal ini jadi menarik mengingat Ardhito terus mempertahankan nuansa bahagia dalam lirik dan musiknya.
Lewat beberapa lagu seperti “Banana” dan “Orang Utan” membuat kita berpikir bahwa mini album ini sepertinya dipersembahkan untuk anak-anak. Singkatnya, Ardhito seperti ingin membuat lagu anak-anak yang sudah lama menghilang di Indonesia.
ADVERTISEMENTS
Lirik-lirik lagu dalam Semar & Pasukan Monyet terdengar sangat sederhana, humoris, dan ringan. Namun, liriknya memiliki makna yang mendalam dan pesan tentang kehidupan yang amat kuat
Ada banyak hal yang menarik dalam mini album Ardhito ini. Selain menarik secara musikal, lirik-lirik lagunya juga sangat humoris, mendalam, dan tentu punya banyak makna tersembunyi. Ardhito mempertahankan penggunaan bahasa Inggris dalam lagunya. Namun, ada hal yang berbeda. Lirik lagu dalam album Semar & Pasukan Monyet ini begitu ringan terdengar to the point dan mudah banget dicerna. Uniknya, lirik lagu tersebut selalu memiliki cerita dan pesan yang ingin disampaikan.
Jika didengar lebih dalam, ada pesan yang ingin disampaikan Ardhito dalam mini albumnya kali ini. Sepenangkapan saya, Ardhito seperti ingin mengungkapkan pandangannya terkait keluarga, teman, kebahagiaan, dan kehidupan yang harus dinikmati. Contohnya dalam lagu “1,2,3,4,5 (That’s How It Goes!)”. Lagu ini sangat terdengar seperti lagu untuk anak-anak, karena liriknya yang berupa angka dari 1-20. Namun, dalam setiap nomor tertentu, Ardhito menyelipkan beberapa pandangan hidupnya, seperti di umur 17 tahun yang berkesan bagi setiap orang dan umur 20 di mana kehidupan nyata akan dirasakan oleh anak muda. Lagu-lagu lain juga bernapas serupa, Ardhito menyelipkan pandangan tentang tema-tema yang sudah disebutkan dengan lirik yang terkesan kekanak-kanakan. Menariknya, setiap lagunya selalu berkesan saat didengarkan.
ADVERTISEMENTS
Album Semar & Pasukan Monyet adalah bukti yang ingin Ardhito Pramono sampaikan bahwa ia bisa menulis dan membicarakan sesuatu di luar tema cinta
Di samping semua hal yang sudah dibahas tadi, Ardhito Pramono sebenarnya ingin mencoba hal baru. Hal ini tersirat dalam nomor pertama “Something New” di mana lagu tersebut seperti prolog untuk masuk ke “Semar & Pasukan Monyet”. Khusus untuk lagu tersebut, liriknya jauh lebih mendalam dan nuansa musik yang diusung berbeda sendiri dari yang lain.
Jika boleh menilai, Ardhito seperti ingin melepaskan stigma yang melekat pada dirinya selaku musisi. Seperti kita tahu, Ardhito dikenal sebagai musisi yang sering membicarakan cinta lewat lagu-lagunya. “Bitterlove” selaku lagu yang membesarkan namanya juga berbicara cinta. Lewat Semar & Pasukan Monyet Ardhito seperti berteriak pada semua orang bahwa ia bisa membicarakan banyak hal di luar cinta. Dan, teriakannya tersebut sampai pada kita selaku pendengar. Ardhito, melakukan hal yang baik di mini album barunya ini. Keren!
Ikuti Instagram @wolesjon, biar nggak ketinggalan informasi seputar cowok dan dunia hiburan lainnya, kuy!