Saat ini, atlet putra bulu tangkis Indonesia baru saja berhasil menyabet gelar juara dalam liga Piala Thomas 2020. Skor yang diperoleh pun cukup telak yaitu 3-0 yang diraih oleh regu tunggal putra dan ganda putra. Tunggal putra diwakili oleh Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie serta ganda putra yang diwakili oleh Fajar Alfian dan Muhammad Rian Adrianto.
Sayangnya, perayaan kemenangan Indonesia kurang lengkap karena bendera Merah Putih yang tak bisa berkibar. Warganet pun sangat menyayangkan dan mendesak Menpora agar serius menangani kasus ini. Di tengah polemik sanksi yang menjerat cabang olahraga bulu tangkis, pernyataan Menpora saat wawancara yang viral juga tak kalah memicu polemik di kalangan warganet.
ADVERTISEMENTS
Selain bendera Merah Putih yang tak bisa berkibar, Menpora pun sempat keliru pada saat menyebutkan posisi Fajar dan Rian
Hari Minggu (17/10) menjadi momen bersejarah bagi seluruh warga Indonesia karena tim regu putra bulu tangkis Indonesia berhasil menyandang gelar juara Piala Thomas 2020 setelah 19 tahun absen gelar. Seluruh masyarakat Indonesia pun memberikan ucapan selamat dan terima kasih untuk para atlet karena telah memberikan penampilan yang terbaik. Begitu juga dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
Dalam sesi wawancara secara virtual dengan Metro News pada hari Minggu (17/10), Zainudin mengutarakan rasa bangganya terhadap para atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia. Tetapi, ada satu momen yang menjadi polemik di kalangan warganet yaitu ketika Zainudin keliru dalam menyebutkan posisi Fajar dan Rian sebagai pemain tunggal putra. Selain itu, ia juga mengatakan jika publik masih belum terlalu mengenal kedua pemain tersbut.
Sangat disayangkan karena pihak yang seharusnya paling mengenali, justru keliru saat menyebutkan posisi para atlet. Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto merupakan pasangan ganda putra yang telah beberapa kali menorehkan prestasi baik dalam lingkup nasional dan internasional.
ADVERTISEMENTS
Fajar dan Rian sudah menyumbangkan beberapa kemenangan pada turnamen dan laga bergengsi
View this post on Instagram
Fajar Alfian berasal dari klub PB SGS PLN dan mulai mengikuti pelatihan nasional sejak tahun 2014. Sedangkan Muhammad Rian Ardianto memulai kariernya pada Kejuaraan Dunia tingkat junior dan berhasil meraih medali perunggu.
Sebagai pasangan ganda putra, Fajar dan Rian juga telah berhasil mendapatkan beberapa kali kemenangan. Keduanya berhasil memenangkan lima kali ajang turnamen internasional, memenangkan medali perunggu pada laga SEA Games 2017, dan memenangkan medali perak pada Asian Games tahun 2018. Kemenangannya dalam Piala Thomas 2020, membuat nama keduanya semakin melejit di kancah internasional.
ADVERTISEMENTS
Kekeliruan Menpora dalam menyebutkan posisi Fajar dan Rian menuai beragam komentar dan reaksi dari warganet
Setelah sebelumnya publik mendesak agar Menpora serius dalam menangani sanksi yang diberikan oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), kekeliruan Menpora saat menyebutkan posisi Fajar dan Rian pun turut menjadi polemik di kalangan warganet.
“Menpora di TV: ‘Fajar-Rian ya, kita tidak begitu kenal dengan mereka…’ OMG mereka udah beberapa kali memenangkan Indonesia di turnamen pak,” tulis akun @wit***
“lol tapi si bapak nyebut fajar-rian sebagai “tunggal putra yang baru”, udah salah nomor, bilang baru pula. sama aja kan berarti dia juga nggak tau,” tutur akun @azk***
“Mestinya Pak Menpora bisa lebih akrab dengan atlet² Tanah Air. Terlebih dgn mereka yang sdh berkali² membela Indonesia di pentas internasional. Kalo dgn atlet yg sudah tenar saja berjarak, bgm lagi dgn atlet yg baru merintis kariernya. Bisa² semakin pesimis,” tutur Zulfikar Akbar.
Semoga permasalahan mengenai sampel doping bisa segera teratasi, ya. Sedih dan sangat disayangkan kalau Indonesia dapat sanksi berkepanjangan dan terancam nggak bisa jadi tuan rumah untuk liga internasional. Untuk Fajar dan Rian, selamat atas prestasi yang membanggakan!