11 Perjuangan Mahasiswa yang Mati-matian Ingin Bisa Cas cis cus Berbahasa Inggris

Meskipun zaman sudah serba canggih dengan akses informasi di mana-mana, tak bisa ditampik kalau banyak orang yang tak mahir berbahasa Inggris. Mungkin memang kecerdasan linguistik itu bukan keunggulan dirimu. Atau memang kamu lebih tertarik mendalami bidang keahlian lain daripada meningkatkan kemampuan berbahasa.

Tentu banyak alasan yang membuat orang menyerah dengan Bahasa Inggris. Setidaknya 11 fakta ini tentu pernah membuatmu canggung dan ingin berujar:

“Aku mah apa atuh, cuma kayak remah-remah kerupuk kalo urusan Bahasa Inggris”

ADVERTISEMENTS

1. Kerumitan berbahasa inggris sudah bikin kamu ketar-ketir sebelum masuk ke kelas.

Jangankan bertanya, lihat gurunya saja sudah ketar-ketir.

Jangankan bertanya, lihat gurunya saja sudah ketar-ketir. via Espanol.lions-online.org

Kurangnya minat pada bahasa Inggris sudah mulai tampak sejak kecil. Kala kamu masih duduk di bangku sekolah. Waktu itu kamu ingat betul ada beberapa temanmu yang sangat bersemangat saat pelajaran Bahasa Inggris. Sementara kamu, hanya duduk santai sambil sesekali mangap-mangap agar disangka ikut membaca kalimat oleh gurumu.

ADVERTISEMENTS

2. Paling deg-degan kalau sudah diminta pengajar untuk menulis karangan dalam bahasa inggris.

Butuh waktu sampai ladang gandum disirami cokelat untuk menyelesaikan karangan.

Butuh waktu sampai ladang gandum disirami cokelat untuk menyelesaikan karangan. via Fedobe.com

Okelah kalau sekadar soal mangap-mangap mengikuti bacaan yang dicontohkan gurumu. Tetapi rasa enggan di hatimu kian berkecamuk ketika ada tugas membuat karangan dalam bahasa Inggris. Lantas bagaimana sekarang kalau kamu menyerah dengan tugas karangan itu?

“Ra, gue pinjem PR Bahasa Inggris yang Report Text, dong?”

“Nih. Tapi kata si Miss gak boleh sama lho isinya.”

“Iya, Ra. Gue mau liat doang.”

“Terus kalo udah liat, mau diapain?”

“Mau disalin. Heheheh…”

ADVERTISEMENTS

3. Kamu cuma bisa bengong menyaksikan sahabatmu cas cis cus berbahasa inggris…

Saking irinya sampai malas berbicara dengan temanmu itu.

Saking irinya sampai malas berbicara dengan temanmu itu. via Telegraph.co.uk

Tak jarang kamu iri dengan mereka yang kemampuan Bahasa Inggrisnya di atas rata-rata. Kosakata atau grammar yang baru saja bisa dipelajari rupanya bisa dikuasai dengan cepat. Kamu pun berpikir, kapan ya bisa sehebat itu.

ADVERTISEMENTS

4. Lalu melongo ketika kawanmu bersenandung atau berbicara panjang dengan bule penutur asli bahasa inggris.

Ya little-little I can doang, sih.

Ya little-little I can doang, sih. via PadaAkhirnyaKamuMenyadariKalauBahasaAsingMemangPenting.

Di kelas atau di tempat les, ada saja mahkluk Tuhan yang satu ini. Dia terlihat begitu santai berbicara atau bernyanyi dalam Bahasa Inggris. Seakan-akan bahasa tersebut adalah bahasa Ibunya. Dia dengan mudah bisa nyerocos dalam bahasa Inggris ketika mengobrol dengan orang lain.

Sementara kamu?

Hanya diam seribu kata menyaksikan kemampuannya. Ah, sudahlah. Bukankah setiap orang punya keistimewaan yang berbeda-beda?

ADVERTISEMENTS

5. Ini Artinya Apa, Ya? Google Translate dulu dah…

Cari tahu dulu dengan ujung jarimu.

Cari tahu dulu dengan ujung jarimu. via Pinterest.com

Hal kecil yang juga sering jadi kendala yaitu ketika melihat status atau teks dalam Bahasa Inggris. Sambil bergumam  “Ini artinya apa, ya?” kamu pun sering beringsut membuka mesin penerjemah dari smartphone-mu. Kemudian terbersitlah sesuatu,

“Ya elahh mau baca status si Ira aja gue mesti buka Google translate dulu. Rempong beud dah.”

ADVERTISEMENTS

6. “Please Sir, Mam. Jangan ajak aku berbicara dalam bahasa kalian, ya”.

Akan lebih nyaman kalau kamu tak disuruh menjawab pertanyaan.

Akan lebih nyaman kalau kamu tak disuruh menjawab pertanyaan. via Districtadministration.com

Hal yang satu ini memang absurd. Tetapi mungkin kamu pernah mengalaminya. Ketika sedang berdekatan dengan orang asing, kamu malah merasa gusar sendiri. Gusar kalau tiba-tiba si orang asing menoleh kepadamu dan menanyakan sesuatu dalam bahasa mereka.

Menghadapi perasaan ini, kamu mungkin akan menyiapkan senyum paling manis untuk menjawab pertanyaan mereka.

7. Kamu Pun Memilih Jurusan yang Minim Mata Kuliah Bahasa Inggris. Itu pun kalau ada…

Lebih enak kalau kuliah tanpa kendala bahasa.

Lebih enak kalau kuliah tanpa kendala bahasa. via Tipanews.com

Jurusan kuliah apaan ya yang gak ada Bahasa Inggrisnya?

Pertanyaan tersebut tentu pernah terlintas di benakmu atau mungkin pernah kamu ucapkan. Begitu kapoknya kamu dengan Bahasa Inggris, sampai-sampai kamu ingin mengantisipasi keberadaannya sebelum duduk di bangku kuliah.

8. Keinginan untuk Les Bahasa Pun Tidak Kunjung Muncul.

Mungkin bisa tertidur sepanjang kelas les bahasa.

Mungkin bisa tertidur sepanjang kelas les bahasa. via Healthsnap.ca

Ini nih yang seharusnya jadi resolusi kamu. Tak cuma resolusi basi, melainkan resolusi yang harus dilakukan. Demi memantaskan diri sendiri dan menjadi lebih kece dari hari ke hari, menguasai Bahasa Inggris bisa dilakukan dengan mengikuti les bahasa.

Sayangnya keinginan itu hanya sebatas angan-angan yang menguap bersama dengan waktu yang terlewati. Duh.

9. Tibalah Saatnya Kamu Masuk Dunia Kerja dan Membuat CV-Mu.

Jadi, kemampuan yang mana yang mesti ditulis, ya?

Jadi, kemampuan yang mana yang mesti ditulis, ya? via Wisegeek.com

Tiba saatnya kamu memasukki dunia kerja. Melangkah penuh semangat dan kepercayaan diri, ada satu yang membuatmu malah meragu. Keraguan ini datang dari penulisan CV-mu.

“Gue mau tulis apaan ya di CV. Bahasa Inggris masih kurang paham. Masa tulis Bahasa Indonesia doang nih…”

10. Kualifikasi Pekerjaan yang Butuh Keterampilan Bahasa Inggris Bikin Kamu Tak Percaya Diri.

Sulit sampai ke tahap lamaran kerja yang selanjutnya.

Sulit sampai ke tahap lamaran kerja yang selanjutnya. via Huffingtonpost.com

Semangat cari kerja sih sudah terkumpul maksimal. Hanya satu yang jadi penghalangnya, kualifikasi Bahasa Inggris yang jadi syarat bagi pelamar kerja. Perihal tersebut yang kerap membuatmu melewatkan begitu saja lowongan pekerjaan yang kamu inginkan.

Lowongan demi lowongan terlewati, yang mana sih yang tidak membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris.

“Gak pake bahasa bule juga gue gak kalah kece kok, begitu pikirmu.”

11. Pada Akhirnya Kamu Menyadari Kalau Bahasa Inggris Memang Penting…

Merenung boleh, tetapi jangan lama-lama, ya.

Merenung boleh, tetapi jangan lama-lama, ya. via Artofthekickstart.com

Kendati agar terlambat menyadarinya, hati kecilmu perlahan-lahan mengakuinya. Mengakui kalau Bahasa Inggris memang penting untuk menunjang kesuksesanmu di masa kini dan masa depan. Sesuatu yang membuatmu tercenung di dekat jendela saat hujan turun dan mendung menggelayut bukan cuma belahan hati yang tak kunjung datang. Melainkan juga tentang kemampuan berbahasa Inggrismu yang terbilang pas-pasan bahkan di bawah rata-rata.

Masih zaman ya galau karena ditinggal pacar atau di-PHP-in gebetan?

Daripada galau karena hal-hal remeh, akan jauh lebih baik kalau kamu galau karena sesuatu yang berguna. Galau karena tak bisa berbahasa Inggris misalnya. Bahasa Ibumu memang penting dan harus kamu kuasai. Dan untuk menambah kemampuanmu bertahan hidup di zaman yang kejam ini, jangan lupa untuk mempelajari bahasa Inggris, ya. Selamat belajar, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Day-dreamer, Night-thinker, Black Enthusiast :)