Konon menikah paling oke dilakukan di momen yang tepat dan sudah dipersiapkan. Ini bukan soal kejar-mengejar atau siapa duluan. Tapi tentang menemukan seseorang yang paling pas diajak membangun masa depan.
Kalau selama ini suara yang lebih sering didengar adalah suara mereka yang menikah belakangan, bukankah nggak adil kalau kita nggak mendengar suara mereka yang malah selangkah lebih di depan? Karena itu kali ini Hipwee sengaja ingin berbagi cerita soal rasanya jadi cewek yang nikah dan punya anak duluan. Sementara teman lain selownya nggak ketulungan.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Nikah duluan bikin kamu dianggap beruntung. Yang lain masih jomblo, kamu udah bisa bobo halal
ADVERTISEMENTS
Temen-temen sesama cewek kadang iri sama kamu. Nyiapin nikahan itu kayaknya sweet gitu…
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Hehe. Padahal ya nggak juga. Banyak stres dan puyeng di belakangnya
ADVERTISEMENTS
Waktu temenmu masih galau drama pacaran, kamu udah puyeng milih vendor katering dan bungkus seserahan
Berantem sama suami soal tempat tinggal nikah habis nikah. Di kontrakan atau ikut mertua?
Semua harus dihadapi sendirian. Mau cerita juga jarang yang bakal paham. Belum pada punya pengalaman….
Ekspektasi temen: habis nikah kamu bakal romantis tiap hari
Kenyataan: Bangun kesiangan berarti harus makan pakai telur sama kecap doang
Akhirnya tiba masa bobo-bobo halalmu membuahkan hasil
Temen-temenmu heboh menyambut si calon baby. Asyiiiik. Jadi auntieeeee
Yang mereka nggak ngerti ada morning sickness dan mood swing yang bikin kamu jadi zombie
Perjuangan jadi lebih berat buatmu yang harus bedrest karena bleedingÂ
Sementara temen-temenmu masih bebas nongkrong kamu udah berjuang untuk 2 detak di dalam tubuhmu
Tongkronganmu pindah ke kelas prenatal yoga dan kencan sama Obsgyn
Kencan udah nggak sweet lagi. Buatmu nggak ada yang lebih mengharukan dibanding ini
Mau gabung sama Ibu-ibu yang ikutan prenatal yoga berasa kemudaan. Tapi kalau nggak gabung nggak dapet pengetahuan
Kegalauanmu udah geser dari ‘Kapan Nikah?’ ke ‘Hypno Birthing atau Caesar?’
Semua following di media sosialmu jadi Ibu-ibu muda atau konselor ASI
Bisa kasih ASI eksklusif berubah jadi harga dirimu
Sampai datang kontraksi yang meremukkan tubuhmu. Bikin kamu tahu apa arti perjuangan hidup dan mati yang selama ini diceritakan Ibumu
Darah dagingmu. Buah cintamu hadir di depan mata
Membuatmu (lagi-lagi) jadi zombie selama beberapa tahun ke depan. Jarang tidur, mompa ASI terus
Temen-temenmu jelas mendukung. Tapi jarang dari mereka yang bisa kasih masukan. Karena kamu yang pertama merasakan
Jadi yang pertama nikah dan punya anak bikin kamu jauh lebih dewasa. Ada nyawa yang sekarang jadi tanggung jawabmu di dunia
Tapi kalau ditanya bahagia, jelas nggak ada dua. Kamu bersyukur secepat ini dipertemukan dengan mereka
Kalau ditanya apakah masa mudamu terenggut keriaannya karena menikah dan punya anak lebih cepat kamu akan menggeleng tegas. Hidupmu hangat karena mereka. Suami dan anakmu membuatmu lengkap sebagai manusia.