Banyak orang bilang bahwa seluruh lini kehidupan yang ada di daerah perkampungan dengan perkotaan itu jauh berbeda. Mulai dari aktivitas sehari-harinya, kegiatan rutin dalam bentuk komunitas, hingga pribadi para penduduk yang tinggal di dalamnya. Di kota, kamu bisa saja cuek sama orang sekitar dan bahkan seolah-olah nggak peduli dengan urusan mereka. Tapi lain ceritanya jika kamu menerapkan hal tersebut di perkampungan.
Uniknya, hidup di kampung itu berasa berada dalam sebuah lingkup keluarga yang lebih besar. Meski berbeda RT/RW dan nggak setiap hari ketemu, sekalinya ketemu langsung bertegur sapa layaknya tetangga samping rumah. Itulah kenapa kadang orang kampung kalau ketemu satu sama lain sering banget kelewat ramah kayak orang selow. Berikut ini adalah alasan kenapa kamu juga harus kayak mereka, jadi orang yang super ramah saat lewat perkampungan.
ADVERTISEMENTS
1. Ada banyak mata-mata dan mulut yang siap nyebarin info di setiap gang atau pengkolan. Apa nggak serem? 🙂
Jangan salah, hidup di perkampungan itu ternyata juga cobaannya nggak kalah keras dibandingkan dengan orang-orang yang hidup di kota lo. Jika orang kota mungkin cobaannya berupa macet, panas, kejahatan jalanan, dan semacamnya, orang kampung mungkin terdengar lebih sepele, misalnya omongan tetangga.
Hidup di desa itu nggak bakal mungkin kalau kamu nggak berinteraksi dengan orang-orang di sekitarmu. Kalau kamu mau individualis, bisa-bisa punya butuh apa pun nggak ada yang bantuin. Di sini nih susahnya, karena setiap orang dari ujung hingga ujung saling kenal, alhasil banyak banget mata-mata dan mulut yang siap menghakimi apa pun yang kamu lakukan.
ADVERTISEMENTS
2. Warga kampung udah menyandang semboyan tentang kampung ramah, mau nggak mau harus ramah dong, ya. Kalau nggak, malah balik dinyinyirin~
Jika kamu perhatikan, saat ini banyak banget kampung yang memiliki slogannya sendiri-sendiri. Tapi dari sekian banyak yang ada, paling sering memang seputar ‘kampung ramah’. Entah itu bisa jadi ramah anak, ramah tamu, ramah internet, ramah orang tua, dan lain sebagainya. Nah, kalau kampung yang kamu lewati aja punya budaya yang kayak gitu, masa kamu mau ugal-ugalan di sana? Memang sih, terdengar ribet jika kamu mendengar bagaimana tata cara bersopan santun di kampung, tapi dari situ kamu bisa belajar banyak hal lo.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Orang kampung itu punya sensitivitas lebih dibandingkan sama orang kota, apalagi kalau urusannya dengan tata krama. Mau nanya jalan aja ada adabnya~
Pernah dengar, kan, ada kejadian viral orang nyasar di dalam kampung terus nanya sama orang sekitar, tapi lupa nggak matiin mesin kendaraan, dan akhirnya malah makin dibikin pusing sama warlok (warga lokal) di situ? Ya, memang begitulah hal-hal konyol yang mungkin bisa terjadi kalau kamu nggak punya tata krama ketika masuk daerah perkampungan. Sebab, biasanya orang-orangnya masih menjunjung tinggi adab sosial dan tata krama. Selain itu, orang kampung juga punya kepekaan yang lebih tinggi terhadap dua hal tadi.
ADVERTISEMENTS
4. Terlepas dari semua alasan yang ada, memang di mana pun kamu berada sudah seharusnya mengikuti aturan yang ada~
Kalau dipikir-pikir sebenarnya nggak cuma saat melewati perkampungan aja sih. Mau di mana pun kamu berada dan menginjakkan kakimu, maka di situlah kamu juga harus mengikuti peraturan dan norma yang ada. Bukan berarti di kota pun kamu juga bebas berlaku seenak jidat. Baik di desa maupun di kota, semua sama aja. Kalau hidup maunya pakai aturan sendiri, ya, jelas nggak bisa dong! 🙁
Lewat tulisan ini, sebenarnya juga ada pesan penting bahwa ‘orang kampung’ itu nggak pernah identik dengan yang namanya hal-hal terbelakang alias nggak modern. Beneran deh, kamu bisa belajar banyak tentang nilai-nilai kehidupan dan bermasyarakat lewat orang kampung kok. 🙂