Berbicara masalah pengamanan negara pastinya pemerintah ingin yang paling optimal. Demi menghalau serangan siber yang mengancam rahasia dan keamanan, pemerintah turut mendirikan BSSN. Lembaga Badan Siber dan Sandi Negara ini didirikan dengan salah satu tujuannya untuk mendeteksi dan mencegah segala potensi serangan siber.
Tapi coba kita bayangkan, lembaga yang digadang-gadang dapat mengatasi serangan siber malah berhasil diretas oleh hacker yang entah berasal dari mana. Serasa tak mungkin, namun inilah yang dialami BSSN baru-baru ini. Situs Pusat Malware milik BSSN pusmanas.bssn.go.id mengalami peretasan yakni perubahan halaman muka atau defacement pada Senin (25/10).
ADVERTISEMENTS
Usut punya usut, tindakan hacking ini merupakan balas dendam karena hacker Indonesia yang lebih dulu melakukan peretasan situs Brazil. Nggak tanggung lagi, balas dendamnya di situs keamanan negara
NSA da indonesia pwnetada fds KKKKKKKKKKKK pic.twitter.com/GOWNh8MCMY
— son1x (@son1x777) October 20, 2021
Tim yang melakukan hacking pada situs BSSN itu mengaku bernama theMx0nday. Mereka membagikan tangkapan layar situs yang sudah mereka deface.
“Deface ini adalah balasan untuk orang payah dari Indonesia yang melakukan hack pada situs-situs Brazil. Lihat betapa mudah untuk menghancurkan negaramu,” tulis pelaku pembajakan.
Kalau dilihat dari pernyataan di atas, sebenarnya orang Indonesia yang duluan cari masalah. Akibatnya, situs milik BSSN yang kena retas. Miris juga, karena harusnya lembaga tersebut dibentuk guna mendeteksi dan mencegah segala potensi serangan siber. Kejadian ini bikin publik mendadak risau sekaligus geram, kalau sekelas pemerintah aja sebegitu gampangnya diretas, bagaimana keamanan data warga sipil, ya?
ADVERTISEMENTS
Sudah hampir seminggu diretas namun situs pusat malware masih belum kembali juga. Menurut jubir BSSN, di dalam situs ini tidak ada data publik, hanya data kepentingan untuk riset
Situs pusmanas.bssn.go.id sampai saat ini Selasa (26/10) belum bisa diakses oleh publik. Dilihat dari unggahan Twitter akun @son1x777 yang menyebarkan screenshoot pusamanas yang sudah dideface pada (20/10) berarti sudah hampir seminggu diretas namun situs pusat malware masih belum kembali juga.
“Hanya data malware untuk kepentingan riset”
Juru Bicara BSSN Anton Setiawan dilansir dari CNN mengungkapkan bahwa tidak ada data publik yang diretas. Namun, tetap saja kejadian ini membuat masyarakat luas menjadi semakin was-was dengan keamanan data yang selama ini katanya dijamin oleh negara dan pemerintah.
ADVERTISEMENTS
Tentunya hal ini tak luput dari komentar. Warganet pun akhirnya bermunculan memberikan respons terkait kejadian viral yang baru saja terjadi ini
mencegah aja gak mampu, apalagi melindungi
— 👹 (@shamuraye) October 25, 2021
Komentar ini merupakan bentuk penyayangan dari para warganet terhadap BSSN Indonesia. Banyak yang menganggap bahwa mencegah peretasan masuk saja tidak mampu, apalagi melindungi data warga Indonesia serta data penting lainnya. Memang memprihatinkan sih kalau badan sekelas BSSN saja kena hack 🙁
ADVERTISEMENTS
Dikutip dari akun Twitter txtdaripemerintah, warganet berspekulasi kalau bukan hacker-nya yang hebat, tapi passwordnya yang terlalu gampang dibobol~
Salah satu warganet berspekulasi kalau username dan password yang digunakan memang terlalu mudah. Tipikal password akun bersama pokoknya. Semua kemungkinan sih bisa terjadi, tapi kalau dipikir lagi sekelas BSSN kayanya nggak mungkin.
ADVERTISEMENTS
Anehnya, kalau di kantor pemerintah printer sering jadi masalah. Kocaknya lagi biasanya pekerja IT jadi tukang service dadakan
Bukan hanya di kantor pemerintah sih, di mana-mana memang profesi IT sering dianggap sanggup membenarkan segala barang elektronik. Percaya deh, pasti salah satu pegawai BSSN pernah ikutan benerin printer, kalau sampai kebobolan sih fix ini memang salah printernya.
Kejadian hack situs resmi BSSN ini merupakan kejadian yang memprihatinkan sekaligus pengingat kalau ternyata keamanan siber di negara kita masih begitu adanya. Semoga data negara dan dan data warga Indonesia seterusnya bisa aman terus ya SoHip.