Fenomena “Twitter Do Your Magic” kian marak. Ada yang menggunakannya untuk mempromosikan jualannya, ada pula yang untuk meminta donasi dana untuk membantu kesulitan orang lain. Keduanya sering kali berhasil, warganet tergugah untuk membantu.
Bahu-membahu online ini membuktikan bahwa masih banyak orang baik di negeri ini. Hanya dengan twit, warganet bisa ikhlas membantu orang yang nggak dikenal sebelumnya. Sayangnya, kebaikan ini sering diakali oleh oknum-oknum nggak bertanggung jawab. Simak pengakuan salah satu warganet yang telah Hipwee Hiburan rangkum ini.
ADVERTISEMENTS
Pengakuan warganet yang suka ngemis online padahal duitnya buat nongkrong. Bohongin orang buat memenuhi gengsi, miris!
[asking] https://t.co/lj1EAxIzy5 pic.twitter.com/EKqfQfxdYt
— Asknonym / @Askmenfess' sub acc (@Asknonym) January 19, 2020
Terungkap fakta penting dari fenomena minta bantuan di linimasa Twitter. Seorang pelaku “ngemis online” membuat pengakuan di akun base, @asknonym. Dia pernah bohong nggak punya duit demi bisa nongkrong sama teman-temannya. Dalihnya ialah uang jajannya kurang. Dan miris, sender masih nggak mengakui perbuatan itu salah.
Masalah sebenarnya ada di gengsinya. Udah tahu nggak mampu, tapi pengen ikutan teman-temannya. Nggak mau kerja, lebih memilih membohongi orang. Mau duitmu masuk ke kantong orang semacam ini?
ADVERTISEMENTS
Kecendrungan warganet yang mudah iba kerap dimanfaatkan oknum. Jangan mudah tertipu konten yang ramai atensi
Memanfaatkan rasa iba dan kebaikan orang demi kesenangan pribadi. Banyak modus yang dipakai oleh pengemis online ini: berpura-pura miskin, sakit, habis ditipu, butuh uang. Tipu muslihat itu didukung dengan pemilihan diksi dan foto yang bikin iba.
Boleh dibilang, ngemis online lebih mudah ketimbang ngemis di jalan-jalan. Selain tinggal ngetik dan bikin ide, kecendrungan orang sekarang lebih mudah tertarik dengan konten yang banyak atensi. Banyak kebohongan yang dipercayai hanya karena jumlah likes dan retweets-nya banyak. Masih ingat kasus Audrey, kan?
ADVERTISEMENTS
Hati-hati saat memberi sumbangan online. Lebih baik lewati instansi yang sudah terpercaya
Fenomena pengemis ini kini beralih ke ranah digital. Mau nggak mau kita mesti lebih berhati-hati dalam memberi sesuatu kepada yang bikin “Twitter Do Your Magic” dan lain sebagainya. Sebelum memberi, ada baiknya kulik latar belakang orang yang bikin twit dulu. Atau kalau masih nggak yakin, mending sedekah ke lembaga yang terpercaya, panti asuhan langsung misalnya.
Meski begitu, kita tetap nggak bisa menutup mata dengan orang-orang yang minta bantuan. Nggak semua konten minta bantuan berlandaskan kebohongan. Tentu ada yang benar-benar butuh. Intinya, cek dulu sebelum memberi. Biar nggak sakit hati karena merasa dibohongi.