Akhirnya hari ini lebaran! Hari ini kita akan dihadapkan pada agenda rutin yang terjadi setiap tahun. Tentu kamu sudah tidak asing dengan agenda silaturahmi keluarga besar dan halal bihalal. Di momen tersebut semua anggota keluarga akan berkumpul dan saling bermaafan.
Selain salam tempel yang menyenangkan, ada juga hal yang kerap membuat miris di tiap lebaran. Kamu akan dihadapkan pada berbagai pertanyaan wajib yang terkadang malas untuk dijawab, tapi kalau nggak dijawab juga nggak enak sama anggota keluarga yang tanya.
Kali ini akan Hipwee paparkan pertanyaan wajib yang pasti menyapamu tiap lebaran plus bagaimana cara menjawabnya. Siap menyambut lebaran dengan lebih damai?
ADVERTISEMENTS
1. “Waah, Udah Besar Yaaa?“
Pertanyaan ini pasti muncul setiap kamu bertemu anggota keluarga di momen silaturahmi. Sepertinya proses pertumbuhanmu adalah misteri yang terjadi dalam semalam. Padahal setiap tahun kalian bertemu, dan perasaan kamu juga tidak bertambah besar secara drastis, kok.
Saat dihadapkan pada pertanyaan macam ini cara yang paling aman untuk menjawab adalah dengan mengubahnya jadi bahan bercandaan:
Tante X: “Iiih, kok kamu udah gede aja sih?”
Kamu: “Hehe iya dong Tante. Tina Toon dan bayi kuda laut aja bisa gede, masak aku kecil terus”
ADVERTISEMENTS
2. “Udah Semester Berapa?” atau “Udah Kelas Berapa?“
Pertanyaan wajib lain yang menyapamu setiap lebaran adalah keingin tahuan keluarga soal perkembangan studi. “Udah semester berapa?” atau “Udah kelas berapa?” seakan jadi pertanyaan template yang pasti mampir.
Kalau studimu lancar-lancar aja sih gak pertanyaan ini gak akan jadi masalah. Tapi kalau kamu masih terseok-seok menyelesaikan studimu tentu akan lain cerita. Salah jawab, bisa-bisa kamu menerima gempuran nasihat karena dianggap tidak serius belajar.
Nah, biar pertanyaan ini tidak membuatmu terkaget-kaget jawablah saja dengan kalem sembari menyelipkan harapan agar orang yang bertanya juga ikut mendoakan kelancaran studimu.
Oom-yang-udah-lama-gak-ketemu : “Udah semester berapa sekarang?”
Kamu-yang-gak-lulus-lulus: “Hehe udah semester akhir Oom. Doain dong makanya biar cepat lulus”
ADVERTISEMENTS
3. “Udah Keterima Kuliah Dimana?“
Pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa baru saja keluar beberapa pekan lalu. Pasti topik ini akan jadi topik hangat yang dibicarakan dalam momen kumpul-kumpul keluarga saat lebaran. Bagi kamu yang sudah jelas mau diterima dimana, selamat! Kamu sudah aman dari cecaran pertanyaan yang mengiris hati ini.
Tapi buat kamu yang belum tahu akan melanjutkan pendidikan di institusi mana, baliklah momen pertanyaan itu jadi bahan bercanda santai. Nyari kuliah udah susah, gak perlu mikirin jawaban yang susah-susah lagi kan?
Pertanyaan: “Eh, jadinya kau kuliah dimana?”
Jawaban: “Yaelah Tulang (ceritanya di keluarga Batak), jodoh aja harus dicari dengan sabar. Masa tempat kuliah enggak sih?”
ADVERTISEMENTS
4. “Udah Lulus?” atau “Kapan Lulus?“
Ini nih pertanyaan paling sensitif tingkat 2 buat para mahasiswa tingkat akhir. Momen silaturahmi bersama keluarga secara tidak langsung jadi pendorong kasat mata biar kamu segera lulus. Sori ya, kalau untuk pertanyaan ini Hipwee gak bisa kasih saran untuk tangkisannya.
Cuma 2 hal yang bisa kamu lakukan agar pertanyaan ini tidak lagi mampir ke hidupmu:
- Tanam dirimu di depan laptop atau komputer
- Kerjakan tugas akhir dengan serius biar segera lulus.
ADVERTISEMENTS
5. “Gimana Skripsinya?“
Kalau pertanyaan “Kapan lulus” itu masuk pertanyaan sensitif tingkat 2, maka pertanyaan tentang skripsi sudah masuk pertanyaan bahaya yang menempatkanmu di status “Siaga”. Buat mahasiswa tingkat akhir skripsi itu ibarat lumpur hisap yang bisa membuatmu terjebak bertahun-tahun lamanya.
Pertanyaan mengenai skripsi memang tidak bisa dihindari. Ketika pertanyaan ini menghampirimu kamu hanya bisa menyiapkan senyum manis sembari bilang,
“Ini lagi dikerjain kok. Doain aja ya cepat kelar”
ADVERTISEMENTS
6. “Sekarang Kerja Dimana?” atau “Lagi Sibuk Apa?”
Sebenarnya dua jenis pertanyaan diatas adalah bentuk perhatian keluarga tentang perkembangan hidupmu. Sayang, kadang pertanyaan itu juga bikin kamu gak nyaman. Apalagi bagi kamu yang baru lulus dan masih berusaha mencari pekerjaan.
Ke-kepo-an anggota keluarga sebenarnya bisa kamu atasi dengan santai dan adem. Tempatkan saja pertanyaan ini seperti pertanyaan filosofis tentang arti hidup:
Anggota keluarga kepo: “Kamu lagi sibuk apa sekarang?”
Kamu: (jawab dengan muka serius) “Lagi sibuk memperbaiki diri buat menyambut jodoh, Tante, hehe”
Mereka akan diam mendengar jawabanmu yang tidak terduga. Kamu bisa melanjutkan makan opor dengan tenang, deh.
7. “Kapan nyampe?”
Buat kamu yang tinggal di luar kota dan menggunakan momen untuk mudik, pertanyaan ini tentu sudah akrab di telingamu. Bahkan sebelum ditanya bagaimana kabarmu, pertanyaan ini akan lebih dulu mampir.
Reka Adegan:
- Kamu baru ketemu anggota keluarga yang sudah tidak saling bertemu selama hampir 1 tahun
- Sambutan mereka: “Heh, kapan nyampe?“
- Perasaanmu: “Kapan aku datang lebih penting daripada nanyain kabarku ya? Sediiih”
8. “Macet Gak Di Jalan?“
Ini pertanyaan basa-basi banget. Udah jelas dari tahun ke tahun situasi mudik tambah kacau dan macet. Yakali aja Broh, secara ajaib kamu gak kena macet? Dikira mudik pake Bouraq apa ya?
Pertanyaan macam ini layak dijawab dengan tenang dan manis sembari menjelaskan bagaimana kondisi jalanan yang kamu hadapi saat mudik.
Padahal dalam hati sih pengen teriak,
“YA MENURUT NGANA GITU, GAK MACET?”
9. “Kapan Balik?”
Nah, ini juga jadi tipe pertanyaan ambigu yang menyapamu setiap lebaran. Setelah ditanya “Kapan sampe?” kadang kamu langsung dihadapkan pada pertanyaan, “Kapan balik?“. Padahal belum ada 1 hari full kamu menetap di kampung kelahiranmu.
Tidak jarang juga pertanyaan ini membuatmu bingung. Sebenarnya mau nanya kapan balik dari kota tempat kerja/kuliah ke daerah asal, atau mau menanyakan kapan kamu kembali ke perantauan sih? Please, lebih spesifik dong nanyanya.
10. “Mana Oleh-Olehnya?“
Tidak hanya pertanyaan, tidak jarang kamu juga akan menghadapi todongan. Perminyaan oleh-oleh kerap dilontarkan ke kamu yang datang dari luar kota dan daerah tempatmu merantau punya panganan atau barang khas yang biasa digunakan untuk oleh-oleh. Pertanyaan tentang oleh-oleh akan sering menyapamu tiap lebaran.
Biar pertanyaan ini gak mengganggu, sisihkan saja sedikit dana demi membeli oleh-oleh untuk keluargamu. Tapi kalau kamu memang tidak ada anggaran untuk membeli buah tangan, tebarkan saja senyum manis dan ucapkan maaf karena tidak ada oleh-oleh yang bisa kamu bagikan.
“Maaf ya Oom, Tante. Maklum masih mahasiswa. Tiket mudik aja udah bikin kantung kering”
11. “Loh, Kok Makin Gendut?“
Kakak-sepupu-yang-tidak-sensitif: “Loh, kok kamu gendutan?”
Kamu: “Ah masak sih? Ini cuma segeran doang, kali. Bahagia sih emang aku kerja di Bali” (padahal dalam hati pengen ngamuk)
Tips untuk menghadapi pertanyaan tentang kenaikan berat badan tanpa emosi:
- Ganti kata gendut dengan segar
- Pasang senyum lebar
- Berusaha yakinkan orang yang bertanya padamu kalau berat badanmu naik karena kamu bahagia
- Pakai baju longgar (lebaran saat yang tepat untuk pakai kaftan dan gamis, kan?) biar lemakmu gak kelihatan kemana-mana
- Pasang senyum manis sepanjang acara agar mereka yakin kalau kamu memang bahagia.
12. “Ya ampun, langsing banget. Cantik! Rahasianya Apa?“
Walau terlihat manis, bukan berarti pertanyaan macam ini tanpa jebakan. Kalau kamu gak hati-hati menjawabnya bisa-bisa kamu dianggap arogan. Tanggapilah pujian macam ini dengan muka kalem dan rendah hati. Jangan paparkan perawatan yang kamu ikuti. Pokoknya tetap injakkan kaki di bumi.
Pujian yang membuatmu berbunga-bunga: “Duuh, cantik banget sekarang. Rahasianya apa?”
Kamu yang sebenarnya senang tapi tetap kalem: “Gak pake apa-apa kok. Olahraga sama pakai air wudhu aja, Tante”
Kemudian keluargamu akan menganggapmu bijak dan alim.
13. “Mana Calonnya?”
Pertanyaan tentang pasangan hidup juga jadi salah satu pertanyaan yang selalu mampir tiap lebaran. Tanpa ada angin apapun, kamu yang sudah cukup dewasa untuk punya pasangan bisa dihadang pertanyaan yang membuat jantungmu sejenak berhenti — seperti:
“Mana calonnya? Kok gak diajak?”
Tentunya kalau kamu punya pacar, pertanyaan macam ini bisa dijawab dengan enteng. Tapi kalau jomblo? Hmmmmm, sakit ya jawabnya. Kalau memang kamu masih belum punya pasangan dan kena pertanyaan ini maka inilah yang bisa kamu lakukan:
- Bilang jujur sambil nyengir-nyengir: “Hehe, masih jomblo kok“
- Tambahkan embel-embel: “Makanya bantu cariin dong” (datangnya jodoh nggak ada yang tahu kan?)
- Kalau memang udah desperate banget, jawab aja: “Masih di masa depan calonnya. Lagi LDR“
14. “Kapan Nikah?“
Gempuran pertanyaan ini tidak akan pandang bulu. Mau kamu udah punya pacar atau belum, kalau dirasa sudah cukup umur untuk menikah maka anggota keluarga akan tetap menanyakan hal ini padamu. Kesal sih pasti, karena kamu yang mau nikah kok mereka yang ribut?
Jika kamu masih jomblo atau sudah ada pasangan namun belum berencana membawa hubungan kalian ke arah yang lebih serius, kamu bisa menggunakan 12 alasan ini untuk menghindari pertanyaan “Kapan nikah?” yang sakral itu.
15. “Kapan Punya Anak?”
Seperti cobaan hidup yang tak berujung, walau kamu sudah menikah pun pertanyaan tidak akan berhenti menghampirimu di momen lebaran. Udah nikah sih, tapi belum punya anak maka seluruh anggota keluarga akan getol bertanya:
“Kapan punya anak? Ditunda ya?“
Pertanyaan ini cukup sensitif bagi pasangan suami istri. Saat kamu mendapatkan pertanyaan ini, jangan dibawa stress ya. Anggota keluargamu cuma ingin keluarga kecilmu segera lengkap, kok. Buat kamu yang masih sering mengajukan pertanyaan ini ke pasangan yang sudah menikah tapi belum punya anak, tolong lebih sensitif lagi ya. Kalau kamu yang ada di posisi mereka, ditanyain soal anak itu nggak enak loh.
16. “Kenal si X nggak? Kenal si Y nggak?“
Kalau kamu bertemu sepupu jauh yang tidak begitu dekat, pertanyaan soal teman-teman yang satu kota atau satu institusi pendidikan jadi penyelamat kecanggungan. Kalian akan saling bertukar pertanyaan dengan pola seperti ini:
- “Halo, kuliah atau kerja dimana?”
- “Oooh di UGM? Kenal si Anu nggak? Kenal si Itu nggak?”
- Padahal kalian melupakan fakta kalau UGM itu buesar dan akan mustahil beda kluster keilmuan bisa saling kenal dengan mudah.
17. “Mau makan apa? Tambah Lagi Ya!“
Melimpahnya makanan sepanjang lebaran membuat kamu selalu diminta mengambil porsi makan tambahan setiap bertandang ke rumah kerabat untuk bersilaturahmi. Tindakan ini sangat wajar sih, sebab menjamu tamu memang sangat penting dilakukan sepanjang hari raya.
Daripada repot-repot nolak kenapa kamu tidak menikmati saja berbagai panganan khas lebaran yang hanya bisa dinikmati dengan bebas setahun sekali itu? Siapkan saja perut lebar-lebar agar bisa mencicipi semua makanan yang disajikan.
Nyam! Nyam!
18. “Kabarnya (Nama Mantanmu) Gimana?”
Sudah pernah membawa pasangan ke keluarga tapi kemudian putus di tengah jalan? Jangan kaget kalau tiba-tiba nama mantan pasanganmu ditanyakan oleh anggota keluarga di momen silaturahmi lebaran. Pertanyaan ini pasti bikin sakit hati dan teringat lagi ke momen manis yang sudah dilewati.
Tapi hey, kamu harus terus bisa berjalan maju kan?
Tanggapi saja pertanyaan ini dengan kelakar:
“Udah habis masa berlakunya Tante, udah kadaluwarsa”
“Jam segini sih kayaknya dia lagi makan opor Oom, atau tidur siang“
Jawablah sesantai mungkin. Padahal dalam hatimu…..sakit.
Nah, itu tadi pertanyaan yang akan rutin mampir padamu tiap lebaran dan cara menyiapkan jawaban untuk menangkisnya. Semoga lebaran mu kelak menyenangkan dan bebas dari pertanyaan yang membuat hati perih, ya. Selamat merayakan hari kemenangan!