Sebagai seorang anak, terkadang kamu merasa sering kesulitan nggak sih saat harus menghadapi orang tua? Kamu maunya apa, eeeh mereka menangkap maksudnya lain. Yup, perbedaan generasi dan pola pikir memang sering jadi penghambat lancarnya hubungan anak dan orang tua.
Kali ini Hipwee akan memberikan 18 hal yang dijamin bakal bikin orang tuamu jantungan kalau kamu menyampaikannya. Hal-hal ini bisa kamu gunakan kalau sedang ingin jahil pada orang tuamu, atau kalau kamu memang siap kena semprot ya coba aja benar-benar kamu lakukan.
ADVERTISEMENTS
1. “Ma, Aku Hamil.”
Kesucian sebelum pernikahan jadi nilai yang dipegang teguh oleh orang Indonesia. Coba deh kamu datang dengan muka sedih plus test pack yang menunjukkan tanda positif. Dijamin mereka akan naik pitam dan langsung menginterogasimu habis-habisan. Gak pakai pikir panjang, dijamin kamu akan segera dinikahkan dengan pacarmu.
Hmmm, buat yang hubungannya masih belum direstui bisa dicoba kali ya?
ADVERTISEMENTS
2. “Pa, aku mau pindah agama.”
Dalam kultur kita, agama adalah hal yang diturunkan oleh orang tua. Memutuskan untuk memeluk kepercayaan lain bukanlah hal yang lazim dilakukan. Apabila kamu sampai pindah ke kepercayaan lain, orang tua akan merasa gagal mendidikmu.
Kamu: “Pa, boleh gak aku pindah agama?”
Papamu: “Hah? Kamu kenapa? Ikut aliran sesat pasti!”
Kamu: “Enggak Pa, aku cuma mau pindah agama.”
Papamu: “Udah gila kamu ini! Kamu mau Papa-Mamamu masuk neraka? Iya, kamu mau?!?”
ADVERTISEMENTS
3. “Pacarku beda agama.”
Suatu hari, pacarmu main ke rumah pas jam sholat Maghrib.
Ortu: (ke pacarmu) “Ayo mas, sholat”
Pacarmu: “Maaf Oom, saya gak sholat”
Ortu: “Loh, kok?”
Pacarmu: “Saya bukan Muslim, Oom…”
Beberapa hari kemudian, kamu jomblo.
ADVERTISEMENTS
4. “Aku mau tinggal sendiri aja.”
Kamu: “Ma, aku mau ngontrak rumah sendiri ya.”
Ortu: “Loh, kamu kan belum nikah?”
Kamu: “Ya gak papa kan?”
Ortu: “Ya gak bisa! Apa kata saudara, apa kata temen-temen Mama nanti? Anaknya belum nikah kok udah dibiarin tinggal sendiri. Gak pantes!”
Selama kamu belum menikah dan masih tinggal sekota dengan orang tua, ada peraturan tidak tertulis yang mewajibkanmu untuk terus tinggal bersama mereka. Kamu hanya legal keluar rumah saat sudah punya pasangan yang terikat komitmen pernikahan. Walau sudah dewasa dan memiliki penghasilan sendiri, keluar dari rumah saat masih lajang jadi hal yang kurang bisa diterima masyarakat.
ADVERTISEMENTS
5. “Aku mau pindah ke…… (pulau yang sangat jauh)”
Kamu: “Ma, Pa aku mau pindah ke Pulau Buton, ya”
Ortu: (dengan muka cemas) “Nak, mending kamu pindah ke luar negeri sekalian. Mama Papa khawatir kamu dipanah kayak babi disana.”
Ketakutan orang tua melepas anaknya merantau ke pulau terpencil sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Timpangnya pertumbuhan antara daerah satu dengan daerah lain di Indonesia jadi penyebab kecemasan orang tua saat anaknya hendak pindah ke pulau yang masih belum maju perkembangan infrastrukturnya.
ADVERTISEMENTS
6. “Aku pengen kuliah Jurusan Sejarah/Sastra”
Setelah kamu bilang kalau kamu mau masuk Jurusan Sejarah atau Sastra, kamu akan disambut dengan ucapan: “Besok kamu mau jadi apa, Nak?”
Maaf Pak, Bu. Itu Wakil Bupati Pacitan dulunya kuliah Jurusan Sastra loh. Belum lagi filsuf Gadis Arivia, novelis Ayu Utami dan Umar Kayam, sampai Muhammad Haris wakil walikota Salatiga. Informasi aja, sih.
7. “Ma, Pa, Aku Gak Mau Jadi Dokter.”
Selain masuk jurusan yang dianggap nggak punya masa depan, orang tuamu juga akan kaget kalau kamu bilang gak mau masuk Jurusan Kedokteran. Jurusan yang satu ini punya prestige tinggi dimata masyarakat. Kalau kamu berhasil jadi dokter, nama keluargamu juga akan ikut terangkat.
8. “Minta Ijin ya Ma, Pa. Aku mau liburan berdua sama pacarku.”
“KAMU TAU ZINA, NAK? ZINA! DOSA!”
9. “Aku gak mau punya anak.”
Ortu: “Kapan kamu mau ngasih mama cucu?”
Kamu: “Aku gak mau punya anak, Ma. Lagian biaya sekolah sekarang mahal.”
Ortu: “Kalau anaknya banyak, rejekinya juga banyak kok!”
Kamu: (dalam hati) Dulu emak gue saudaranya 9, hidupnya tetep susah kok.
10. “Aku mau adopsi anak aja, Pa.”
Adopsi belum jadi hal yang bisa diterima dalam masyarakat kita. Kalau kamu memutuskan membesarkan anak yang bukan darah dagingmu sendiri, tidak jarang stigma tidak subur bisa mampir ke kamu dan pasangan. Apalagi kalau kamu memutuskan untuk melakukan adopsi sebelum kamu menikah. Kira-kira begini nih yang bakal terjadi kalau kamu bilang mau melakukan adopsi.
Kamu: “Ma, Pa aku mau adopsi anak aja.”
Ortu: (bahkan tidak bertanya apa alasanmu) “….Kamu mandul ya Nak?”
11. “Pa, Ma…Sebenarnya aku Komunis.”
Mau bikin orang tuamu senam jantung dan kolaps di tempat? Bawalah atribut palu-arit berwarna merah ke depan mata mereka lalu mengakulah bahwa selama ini sebenarnya kamu aktif di gerakan komunis.
“ASTAGHFIRULLAH. ANAKKU KENAPA JADI KOMUNIS? TOBAT, NAK. TOBAT!”
12. “Jadi pegawai negeri? Ogah ah!”
Ortu: “Habis lulus kamu daftar PNS aja ya.”
Kamu: “Gak mau jadi PNS ah!”
Ortu: “Eh, PNS itu enak. Gajinya gede, dapet pensiun, kerjanya enteng.”
Kamu: “…Kan udah aku bilang aku gak tertarik.”
Ortu: “Anak sekarang susah dibilangin. Kerja di swasta itu berat, gak dapat uang pensiun lagi!”
13. “Aku gak mau lanjut kuliah.”
Kamu: “Aku gak mau lanjut kuliah, Ma-Pa. Mau coba fokus di bisnis aja.”
Ortu: (kaget) “Kamu gak sayang Papa-Mama, Nak? Mau jadi apa kamu kalau gak kuliah, haaaah?”
Anu, permisi mau ngingetin aja sih. Mark Zuckerberg apa kabar ya sekarang?
14. “Aku gak mau nikah, Ma.”
“Nak, gak malu kamu nanti dibilang perawan/perjaka tua?”
Apapun alasanmu, keputusan untuk melajang seumur hidup gak akan bisa dengan mudah diterima oleh orang tua.
15. “Aku ateis, Pa.”
Langkah 1: Jelaskan dulu apa itu ateis
Langkah 2: Biarkan orang tuamu berteriak atau menangis
Langkah 3: Siap-siap dibilang durhaka
Langkah 4: Pasang badan kalau sampai mereka pingsan
16. “Sebenarnya selama ini aku Gay/Lesbian/Biseksual, Ma.”
“DOSA APA AKU SELAMA INI? NAK, INGAT DOSA NAK! API NERAKA!”
17. “Aku mau masuk jurusan IPS / Bahasa.”
Well, stigmanya sih kalau kamu gak masuk jurusan IPA pas SMA nanti kamu akan sulit cari jurusan pas daftar kuliah. Makanya gak jarang orang tua memaksamu agar masuk ke jurusan IPA. Jangankan masuk ke program Bahasa, masuk ke program IPS aja mereka udah mencak-mencak.
Sebenarnya, stigma ini sudah ada dari zaman Belanda dulu. Ya, kurikulum Belanda dulu membolehkan semua lulusan SMA masuk ke jurusan Hukum (walaupun dia anak IPA). Tapi STOVIA atau sekolah kedokteran direservasi khusus untuk anak-anak IPA saja. Ini tentu beda dengan zaman sekarang, dimana jurusan kuliah sudah banyak — nggak cuma Kedokteran atau Hukum saja. Makanya, ada benarnya kalau kamu bilang ke orang tuamu bahwa stigma “susah kuliahnya” udah nggak zaman.
18. “Nanti kalau udah tua Mama-Papa aku masukin ke Panti Jompo, ya”
Kamu anak tunggal yang super sibuk. Gak ada saudara yang kelak bisa berbagi tugas denganmu merawat orang tua. Alasan rasionalmu sih karena kamu dan pasangan jarang di rumah, sehingga tidak bisa maksimal merawat kedua orang tuamu. Kamu hanya ingin mereka mendapatkan perawatan dan perhatian terbaik. Lagian, kamu berharap bahwa orang tuamu bisa bertemu banyak teman sebaya di panti jompo…
Tapi kultur Indonesia justru memandang mereka yang dimasukkan ke Panti Jompo”dibuang” oleh anak sendiri. Kalau sampai kamu mengungkapkan hal ini ke orang tua jangan kaget kalau reaksinya:
“ANAK GAK TAU DIRI! DARI KECIL DIURUSIN, PAS BAPAK-IBUNYA TUA DIBUANG KE PANTI JOMPO!”
Ini cuma buat hiburan aja ya guys, jangan ditiru kalau kamu nggak mau kena semprot orang tuamu. Menghargai mereka yang sudah membesarkanmu tetap penting untuk dilakukan loh!