Artikel ini adalah hasil partnership antara Hipwee dengan MakanDiantar. Kalau di Jogja sekarang gak perlu bingung lagi harus pesan makan di mana.
Jogja selalu terdiri dari pulang – angkringan – dan rindu.
Kutipan dari Joko Pinurbo soal Jogja memang harus diakui kebenarannya. Kota yang satu ini layak diberi predikat membuatmu susah move on tingkat dewa. Terlebih untukmu yang pernah tinggal lama di Jogja. Walau badan sudah tak lagi di sana, rasa kangen terus saja melanda.
Buatmu yang pernah jadi mahasiswa Jogja, atau pernah tinggal lama di Jogja — 12 hal ini akan membuatmu sukses ingin kembali ke sana…
ADVERTISEMENTS
1. Jalan Kaliurang yang legendaris buat mahasiswa jadi saksi kamu tumbuh sebagai manusia dewasa
Di Jalan Kaliurang, yang notabene cukup dekat dengan UGM, UNY, dan beberapa universitas swasta lain kamu pernah menetap sekian lama. Kenangan bareng teman kost yang sudah seperti saudara banyak tersimpan di sana.
Mulai dari gimana dulu kamu ngidam makanan Jepang tapi bokek dan cuma bisa makan di Tora-Tora, sampai jadi saksi galaunya kamu waktu lagi putus cinta. Jalan yang kini makin padat ini jadi saksi bagaimana Jogja membentukmu sebagai manusia.
ADVERTISEMENTS
2. Setiap pagi ada penjual Nasi Gudeg, Nasi Kuning, atau Nasi Rames yang murah. Tapi enak sekali…
Di Jakarta = nasi kuning + telur = Rp 20.000,00
Di Jogja = nasi kuning + telur = Rp 8.000,00
Inget Kindai nggak? Nasi kuning andalan mahasiswa Jakal, Seturan, dan sekitarnya.
ADVERTISEMENTS
3. Dulu kamu setia mlipir ke Gudeg Bromo di malam hari
ADVERTISEMENTS
4. Atau tak keberatan ke Sate Klathak Pak Bari yang dari Jogja sebenarnya jaraknya tidak dekat ini
Definisi thug life mahahsiswa Jogja: ke Pak Bari di Bantul tanpa pikir panjang. Ya gimana?
ENAK BANGET TUHAN.
Satenya empuk, kuah pendamping satenya. Tongsengnya, gulenya, yuuuuum.
ADVERTISEMENTS
5. Pedasnya Ayam Geprek Bu Rum dan Penyetan Mas Kobis pernah jadi kawan setia waktu makan siang di Jogja
“Ayam-telur cabenya 10 ya Mas. Pakai tomat. Gak usah pakai terasi.”
ADVERTISEMENTS
Kobis ini nih signaturenya Mas Kobis. Mau pesan cabe 35 juga bisa
*kemudian keringat mengucur deras.”
6. Angkringan KR yang pilihan satenya seperti surga~
7. Juga burjo yang sudah seperti sahabat setia
Sarapan: nastel burjo (nasi – telor)
Makan siang: Bu Rum cabe 10
Makan malam: nasi sarden
Nongkrong sama teman: makan gorengan di burjo
8. Setiap Minggu pagi tiba, kamu sering ingat dulu bisa jajan di Sunmor sesukanya
Mulai dari siomay, cimol, cireng, es krim pot, pernak-pernik kamar, celana pendek di Sunmor semua tersedia.
Eh, ingat es goreng yang penjualnya pakai toa ini gak?
9. Anak Jogja dijamin tahu betapa pada masanya FoodFezt sempat berjaya jadi tempat gaul paling jawara
Dengan tagline “Semacam tempat makan” FoodFezt sempat jadi andalan buat kumpul-kumpul sama teman atau kencan sama pacar. Dulu tempat ini jadi food court paling keren di Jogja. Ada live music, banyak pilihan menu, cara pemesanannya cool pula. Bukan pakai kertas biasa, tapi pakai PDA dan iPod.
Tweet,
“Hi! I’m eating ……. at @FoodFezt”
juga banyak berseliweran di linimasa. Lumayaaan…dulu nge-tweet atau check in aja udah bisa dapat es krim gratisan.
10. FoodFezt, sekarang memang sudah bertransformasi. Tapi coolnya FoodFezt berpindah ke MakanDiantar yang memudahkan hidup anak Jogja
Setelah 8 tahun berjaya, akhirnya FoodFezt memilih berubah untuk menyesuaikan diri dengan anak muda Jogja yang makin urban. Secara fisik FoodFezt di Jalan Kaliurang memang sudah tidak ada. Tapi kamu masih bisa menemukan semua menu FoodFezt lewat kanal yang baru — MakanDiantar.
Sekarang kalau lagi mager males keluar kost anak Jogja tinggal buka MakanDiantar dan pesan makanan lewat sana. Pilihannya banyak, free biaya delivery, gratis saldo 10 ribu setelah sign up, plus tambahan saldo kalau mengajak teman bikin ID MakanDiantar benar-benar jadi andalan.
11. Jogja boleh berubah. Tapi di dalamnya ada kehangatan yang tak akan pindah
Sekarang Jogja memang sudah dipenuhi mall di mana-mana. Kemacetan jalannya juga mulai menggila. Tapi setiap kembali ke sana tetap ada kehangatan yang sama. Keramahan orang-orangnya, rasa hangat saat berputar dan melewati setiap sudut kota. Tetap sama
12. Buatmu, Jogja bukan cuma tempat singgah sementara. Dia jadi ‘rumah’ yang selalu membuat rindu untuk kembali ke sana
Ah, Jogja…. kamu bikin kangen aja.
Apakah 12 hal ini juga kamu rasakan setiap kali rindu Jogja? Jogja selalu menunggu. Kapan kamu punya waktu?