Orang berjualan tentu memiliki tips dan triknya sendiri untuk menarik calon pembeli agar mau mendatangi mereka. Nggak melulu berlaku di industri kreatif aja, bahkan bisnis-bisnis kebutuhan harian seperti misalnya jualan sayur keliling aja punya keunikan tersendiri untuk memasarkan produknya lo. Mulai dari beradaptasi dengan kaum ibu-ibu padahal aslinya penjualnya adalah bapak-bapak garis keras hingga effort untuk bangun pagi agar nggak keduluan penjual lainnya.
Terkadang, justru di situlah letak keunikan, kekonyolan, serta problematik kocak para penjual sayur keliling yang biasanya muter kompleks nyamperin ibu-ibu. Jika kamu pernah berbelanja sayuran dengan konsep jualan yang seperti itu, pasti udah nggak asing lagi dengan hal-hal konyol di bawah ini.
ADVERTISEMENTS
1. Terkadang pakai speaker terus muter musik kenceng banget sambil keliling komplek. Giliran diteriakin nggak denger
Unik sih unik, bawa speaker sambil muter lagu dangdut nawarin sayuran keliling kompleks. Siapa pun yang mendengar lagu dari si penjual sayur pastinya bakalan penasaran dan keluar rumah untuk setidaknya melihat apa yang akan lewat. Masalahnya, saking kencengnya lagu yang diputar penjual sayur itu, terkadang malah bikin mereka nggak denger pas kita teriakin sampai pita suara putus. Hih!
ADVERTISEMENTS
2. Itu masih mending, ada juga yang konsepnya datang ke rumah warga satu demi satu terus diklaksonin kayak terompet akhir zaman
Selain membawa speaker yang full music sepanjang jalan, yang nggak kalah unik adalah konsep jualan sayur keliling dengan cara mendatangi satu demi satu rumah warga. Nggak ada yang salah sebenarnya, cuma terkadang kita dibikin jengkel aja saat mereka membunyikan klakson kenceng banget. Itu klakson kendaraan macetnya Jakarta kayaknya kalau dikumpulin jadi satu masih belum ada apa-apanya dibandingkan klakson tukang sayur deh.
ADVERTISEMENTS
3. Nggak cuma itu, kamu pernah ketemu tukang sayur keliling yang bawa motornya selalu ngebut? Ini sebenarnya mau jualan nggak sih :’)
Permasalahan selanjutnya yang sering terjadi pada penjual sayur keliling adalah gaya mereka saat berkendara, khususnya jika penjualnya adalah kaum laki-laki. Alih-alih bawa motor sepelan mungkin sambil menyapa warga setempat, yang ada malah kebut-kebutan udah kayak mau latihan balap liar. Ini niat jualan nggak sih?
ADVERTISEMENTS
4. Problematik khasnya, pas kita mau beli biasanya nyelonong gitu aja, giliran nggak ada niat buat beli malah ngetem di depan rumah
Nah, kalau perkara yang satu ini masih jadi misteri yang lumayan belum terpecahkan hingga sekarang sih. Sering banget mereka ini nyelonong berasa nggak dengar apa-apa pas kita memang berniat mau beli dagangannya. Tapi, giliran kita nggak ada niat sama sekali untuk belanja malah ngetem di depan rumah sampai berjam-jam. Ini maksudnya gimana sih, Bang? 🙁
ADVERTISEMENTS
5. Ada juga tuh yang bawa toa buat halo-halo ke warga. Tapi, kayaknya mereka ini jenis ninja, suara jauh ternyata udah dekat, giliran suaranya dekat ternyata masih di komplek sebelah
Selain speaker dan hobi membunyikan klakson sekencang mungkin, para penjual sayur ini juga biasanya ada pula yang hobi membawa toa segede gaban untuk halo-halo ke warga. Bahkan, toa masjid Istiqlal aja kayaknya kalah kenceng deh. Tapi, ada yang unik sih dari problematik yang satu ini. Para penjual sayur yang hobi bawa toa itu sepertinya berasal dari jenis ninja tertentu. Ajaib banget pokoknya, suara jauh ternyata udah dekat, giliran suaranya tampak dekat ternyata masih ada di kompleks sebelah.
Memang begitulah serba-serbi kelucuan dan kekonyolan tukang sayur keliling. Berkat mereka, kita jauh lebih terbantu untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari lo. Nggak perlu capek ke pasar, apalagi di masa pandemi kayak gini. Tinggal nunggu di depan rumah, beres deh~