Di Indonesia, bekerja di perusahaan asing adalah hal yang prestis dan mewah. Ada kesan “tak terjangkau” yang tercantum di statusmu: tiap hari bergaul dengan orang asing, tiap bulan digaji dengan nominal yang lebih dari lumayan…siapa sih yang nggak penasaran?
Tapi di balik segala hal yang prestis itu, ada berbagai perjuangan yang sebenarnya kamu rasakan. Nah, artikel ini akan menggambarkan perjuangan-perjuangan unikmu itu!
ADVERTISEMENTS
1. Kamu sudah biasa menerima respon seperti ini: “Oh, kerja di MNC? Enak dong, ketemu bule tiap hari!”
“Eh kerja dimana?”
“Di JCA.”
“Bentar, itu apa?”
” Perusahaan Jepang gitu.”
“Wah, enak dong ketemu bule!”
HEEEEEMMMMMM… Iya sih, kerja di perusahaan milik asing ya secara niscaya bakal ketemu orang asing. Tapi biasa aja juga…kenapa banyak yang mikir enak ya?
ADVERTISEMENTS
2. Ada juga yang bilang begini: “Enak ya kerja sama bule…”
Kerja dengan orang asing tampaknya seru dan baru. Benar kok, kadang mereka suka mentraktir kita makan atau mengajak jalan. Tapi kalau ada omongan “Enak ya kerja bareng bule!” Kamu pasti cuma bisa nyengir dan tersenyum PALSU.
“Iya sih, enak pas dikasih kartu Setarbak isi 200.000. Kartu ucapannya bilang “Thanks!”, tapi terus kita langsung jadi takut kalo ternyata si bos mengharapkan sesuatu yang besar dari kita!”
ADVERTISEMENTS
3. Pasti deh ada yang bilang begini: “Sering ke luar negeri ya!”
Perkataan yang sering diucapkan orang-orang saat mereka tahu kamu bekerja di perusahaan multinasional, “Wah, jalan-jalan ke luar negeri dong!”
Yah Mbak, kalo posisi saya di tempat kerja segini-segini aja, saya bakal lebih sering dikasih gantungan kunci daripada ke luar negeri…
ADVERTISEMENTS
4. Banyak yang mengira kamu mendapat gaji dalam kurs dolar
Inilah selentingan yang harus diluruskan banyak para karyawan perusahaan asing. Meluruskan selentingan ini tugas yang berat, lho. Soalnya mereka diam-diam berharap selentingan ini benar…hehehehehe.
Kecuali lokasi kerja kamu di luar negeri, barulah kamu digaji dengan dolar. Kalo masih kerja di Jakarta? Ya silakan ngarep aja.
ADVERTISEMENTS
5. Banyak yang mengira kamu dapat gaji yang besar
Mentang-mentang kerja di kantor berskala internasional, kerjamu diidentikkan dengan gaji berjumlah besar.
Padahal…
Yah…
Begitulah….
ADVERTISEMENTS
6. Sering dicap sok kebarat-baratan karena bergaul dengan orang asing
Lingkungan kerja memaksamu harus berinteraksi dengan orang-orang asing. Karena keseringan jalan sama orang Jepang, kamu pun disangka sudah mulai bergaya kejepang-jepangan. Punya boss orang Amerika, kamu pun disangka jadi bergaya ala Amerika, sok kebarat-baratan. Pasti kamu pun suka kesel dengan cap yang begini.
“Saya orang Indonesia, cuma saya kerja sama orang Australia. Karena sekarang saya tahu Wollongong University itu apa, belum tentu saya juga jadi orang Australia!”
7. Ada juga yang berpikiran bekerja di perusahaan asing adalah tanda kesuksesan
“Wah, hebat ya si Monik kerja di perusahaan minyak punya Prancis itu loh! Sudah sukses ya! Enak hidupnya!”
Hahaha…padahal faktanya, kamu baru kerja disana selama 3 bulan. Perjuangan menuju kesuksesan masih panjang, Bung!
8. Identik dengan penampilan harus rapi dan terlihat profesional
Bekerja di perusahaan asing terkadang harus membuatmu sedikit tampil menarik. Menarik dalam arti rapi dan terlihat lebih profesional di mata klien. Bagaimanapun, ada citra perusahaan yang harus dijaga.
Tapi sebenarnya itu tergantung perusahaannya kok. Ada juga yang kerja di perusahaan milik asing, tapi ke kantor pakai sendal jepit, kaos oblong, dan celana pendek. Lihat aja kami!
9. Tiap hari, beban pekerjaan mengharuskan kamu banyak belajar
“Kerja di perusahaan asing itu pasti enak, ya?”
Wah, ini sih cuma setengah dari fakta yang ada. Kerja disitu banyak enaknya, tapi ada juga nggak enaknya. Pekerjaan itu banyak menuntutmu untuk bisa cepat belajar. Kamu juga harus tahan-tahan tekanan. Belum lagi, kamu akan menjumpai berbagai perbedaan budaya. Kalau nggak hati-hati, bisa-bisa bosmu salah paham atas apa yang kamu maksudkan. Nggak banget, ‘kan?
10. Kamu harus bekerja ekstra untuk memenuhi tuntutan besar perusahaan
Pertama, ritme kerja orang asing berbeda dengan ritme orang kita. Mau nggak mau, kamu harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menyeimbangi ritme kerjamu dengan bosmu. Kamu harus sering lembur karena diminta atasan menyiapkan bahan rapat untuk keesokan harinya. Kamu harus mengejar target dari bosmu, atau harus siap keliling ke 4 kota dalam waktu 1 minggu demi melihat lokasi kerjaan!
Kedua, pemimpin perusahaan menetapkan standar yang tinggi untuk karyawannya. Mereka mencari orang-orang yang tahan banting di lapangan. Mereka juga mencari orang yang bisa multitasking: di saat kamu harus menelpon klien, kamu juga harus bisa mengetik laporan di layar komputer.
11. Bahasa bisa menjadi kendala terberatmu
Kadang, menguasai bahasa Inggris dengan sangat baik itu nggak cukup. Gimana kalau ternyata kamu dapat manajer yang nggak bisa bahasa Inggris? Gimana juga kalau kamu dapat klien yang tahunya cuma kata “YES!”?
MODYAAARRRR!!!!
12. Jangan nangis kalau waktu liburmu beda sendiri
Bersiaplah! Kalau kamu berniat kerja di perusahaan asing, kamu bakal punya jadwal libur yang sedikit berbeda dengan perusahaan lokal. Perusahaanmu mungkin malah akan libur 3 hari di waktu Lebaran. Padahal, cuti bersama pemerintah Indonesia ‘kan biasanya seminggu panjangnya. Huft. Di hari dimana banyak orang libur dan menghabiskan waktu sama keluarga, kamu harus rela bekerja.
14. Kamu juga harus bersabar ketika direndahkan
Mungkin atasan atau rekan kerjamu yang orang asing tak bermaksud merendahkanmu. Tapi kadang, ucapan-ucapan nggak enak keluar juga dari bibir mereka. Tentang kamu yang nggak seberani rekan kerjamu yang lainnya dalam berpendapat, tentang kamu yang ritme kerjanya masih sering lambat…
Ya sudahlah. Buktikan aja kalau kamu juga sebenarnya bisa!
15. Seberat apapun beban kerjamu, kamu nggak boleh ngeluh!
Dengan segala hal mentereng yang disematkan masyarakat ke karyawan perusahaan asing, rasanya kamu tak pantas mengeluh. Nggak sopan dan nggak tahu terima kasih aja, mengingat segala kenyamanan yang diberikan statusmu sekarang. Padahal, sebenarnya banyak banget momen dimana kamu cuma ingin teriak dan menyublim kayak kapur barus!
Ubah aku jadi ubur-ubur. UBAH AKU!
16. Tapi di balik keribetan bekerja dengan orang asing, kamu belajar untuk jadi profesional
Di balik keribetan yang kamu rasakan, kamu bisa belajar menjadi pekerja yang profesional. Kamu lebih tepat waktu, pekerja keras, tidak menunda-nunda pekerjaan, PD dalam berpendapat, dan bisa menelurkan ide-ide “gila”. Pendeknya, kamu telah tertempa sebagai pekerja ideal.
16. Pergaulanmu semakin luas, dan kamu punya banyak koneksi internasional
Keuntungan bekerja di perusahaan asing juga sampai pada ranah personal, lho. Dengan bekerja disana, pergaulanmu jadi luas. Nggak cuma antarkota dan daerah, tapi juga antarnegara dan benua.
Kamu bisa punya koneksi ke Kanada atau Singapura. Kalau jalan-jalan ke Thailand, kamu bisa punya tempat tinggal gratis loh, karena rekan kerjamu ada yang tinggal disana. Ehehehehehe…..
17. Setelah sekian lama ditempa, kamu pun menjadi orang yang lebih “kaya”
Bekerja di perusahaan asing memang keras dan menantang. Namun, justru itu membuat hidupmu semakin kaya. Kalau nggak bekerja disana, kamu nggak akan tahu bahwa seorang bos yang galak dan profesional di kantor bisa jadi orang yang paling seru di bar. Kamu juga bisa jadi orang yang lebih toleran. Daripada terintimidasi, kamu kini lebih bisa merayakan perbedaan.
Seperti kata Rania, yang bekerja di perusahaan milik Jepang di Jakarta: “Kerjanya berat. Harus kejar target, tapi kebersamaannya itu tak ternilai. Sering ada acara perpisahan sama anak magang dari Korea, buka puasa bareng apapun agama kita, ngerayain ulang tahun satu sama lain, dan hang out after work rutin.” Seru nggak tuh?
Nah, semoga buat kamu yang ingin melamar pekerjaan di perusahaan asing nggak kapok ya abis baca artikel ini. Ini bisa menjadi penyemangatmu untuk mencari pengalaman yang lebih luas lagi.