Seperti yang kita tahu, saat ini game online telah menjadi salah satu hiburan yang sangat menarik untuk banyak orang di dunia, termasuk di Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pun nggak mau ketinggalan untuk turut serta memainkan permainan battle royal yang lagi ngetren ini. Nggak seperti game HP yang lainnya, tren game PUBG dan Free Fire ini di Indonesia bisa dibilang sudah lumayan bertahan lama dengan jumlah pemain yang tetap ramai setiap harinya.
Sayangnya, permainan yang diperuntukkan bagi usia minimal remaja ini banyak juga dimainkan oleh para bocah. Hal ini menimbulkan banyak persoalan, khususnya di kalangan para orang tua dan pihak-pihak tertentu. Ujungnya, belakangan sedang viral rencana pengkajian lanjut tentang pemblokiran kedua game ini setelah sebelumnya Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Sapuan mengusulkan kepada Kominfo untuk memblokir permainan tersebut karena dianggap memiliki dampak negatif pada anak.
ADVERTISEMENTS
Nggak diblokir aja para bocil di Indonesia kelakuannya udah kacau banget, apalagi kalau sampai diblokir. Apa nggak kebayang gimana mereka nanti kalau marah?
Orang-orang di luar sana pada mikir kalau yang bisa marah itu cuma mahasiswa, ya? Coba deh bayangin aja gimana jadinya para bocil di Indonesia kalau permainan kesayangan mereka mendadak diblokir oleh pemerintah? Nggak diblokir aja udah pada kacau, apalagi kalau diblokir sampai benar-benar nggak bisa main, satu negara bisa kaos tuh!
Memang benar, dengan diblokir secara sepihak ini nantinya pasti akan berkurang pemandangan para bocah yang bergerombol datang ke minimarket buat beli voucher game ramai-ramai, nggak ada lagi bocil yang ‘nanti-nanti’ kalau disuruh belanja ke warung oleh orang tuanya, nggak ada lagi suara teriak-teriak yang berasal dari kerumuman bocil. Tapi, rasa-rasanya kalau keputusan ini beneran dilaksanakan juga nggak bijak dan kurang tepat sih.
Lagian pemerintah Indonesia mah dari dulu kapasitasnya cuma mentok di situ-situ aja, kalau ada yang dirasa nggak cocok langsung blokir. Padahal dari track record yang ada, terlepas dari persoalan dua game ini banyak dari hal-hal yang diblokir itu sebenarnya punya banyak manfaat bagi publik lo.
ADVERTISEMENTS
Hal ini seharusnya jadi perhatian orang tua untuk lebih mengontrol anaknya. Masa kemajuan zaman yang disuruh menyesuaikan dengan anak kita, kebalik dong~
Kalau dipikir-pikir, setiap game online pasti ada dampak positif dan negatifnya, meski kadang bagi sebagian orang memang dirasa lebih banyak negatifnya. Tapi, hal itu bukan berarti kemajuan zaman yang harus menyesuaikan dengan anak-anak dan pola didik orang tua.
Keberadaan game yang dirasa meresahkan bagi sebagian orang ini seharusnya membuat orang tua lebih mengontrol bagaimana kegiatan anak-anaknya lebih ketat dan tentunya lebih hati-hati. Nggak ada ceritanya dunia di luar sana yang lunak sama kita, tapi kita sendiri yang harus berjuang bagaimana menghadapi kerasnya kemajuan zaman. Mungkin banyak yang nggak tahu bahwa di luar sana nggak sedikit orang yang dapat rezeki melimpah karena menjadi gamers.
Wajar sih kalau akhirnya para warganet memberikan respons mereka dengan berbagai macam komentar. Ada yang mendukungnya, tapi nggak sedikit pula yang turut menyayangkan jika hal ini nantinya benar-benar direalisasikan.
Ikuti Instagram @wolesjon, biar nggak ketinggalan informasi seputar cowok dan dunia hiburan lainnya, kuy!