Guys, si Dwita ulang tahun tuh, kerjain yuk!
Yuk! Ikat dia di tiang bendera, terus beli telur sama tepung buat ngelempar mukanya
hahaha yuk! Pasti kocak, rasain tuh Dwita! Balas dendam gue
Kalian pernah nggak sih ngerjain teman yang lagi ulang tahun? Misalnya dengan cara melemparkan telur dan tepung ke wajahnya? Bahkan ada yang sengaja merayakan ulang tahun dengan mengikat ditiang bendera siang hari bolong. Namun, makin kesini kebiasaan ngerjain teman dengan cara-cara seperti itu dipandang udah nggak lucu lagi. Malah bisa mengancam kesehatan dan psikologis seseorang.
Banyak yang mengatakan kalau udah bukan masanya lagi ngerjain teman dengan cara seperti itu. Belakangan, kebiasaan ini mulai dikecam gara-gara ada kasus berikut ini:
ADVERTISEMENTS
Baru-baru ini, ada pemberitaan heboh soal perayaan ulang tahun seorang remaja yang berlebihan. Duh, sampe gitu lho~
Sebuah unggahan di Facebook menjadi pergunjingan. Akun Sarah Nasution mengunggah ‘perayaan’ ulang tahun seorang temannya di sekolah yang diduga bernama Wiwa Gustita. Keduanya ditengarai sebagai siswi di SMK PAB 1 Patumbak, Deli Serdang, Medan. Dalam unggahan tersebut, Sarah bahkan mengaku kalau tindakan pada Wiwa adalah wujud balas dendam atas ‘perayaan’ sebelumnya. Dalam foto-foto unggahan itu, nampak Wiwa diikat oleh teman-teman sekolahnya lalu dilempari telur.
Tubuh, kepala dan mulutnya diserang dengan telur. Dari foto tersebut, terlihat wajah Wiwa yang sudah menangis, tapi masih terikat. Seragam coklatnya tak kalah berlumur telur. Pasca menyelesaikan perayaan itu, akun Facebook Sarah mengeluarkan testimoninya, perasaan gembira akan kesuksesannya, dan ajakan untuk meneruskan tradisi itu: “Kita tunggu orang yang selanjutnya yaa wiwa, kita buat dia sama kayak yang kau rasakan ini yaa. muaaaaccchhh.”
Bermacam komentarpun bermunculan, rata-rata bernada geram dan marah:
ADVERTISEMENTS
Sebenarnya ngerjain teman dengan tindakan yang semena-mena termasuk melanggar hukum lho~
“Penganiayaan” yaitu sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit, atau luka. Menurut alinea 4 pasal ini, masuk pula dalam pengertian penganiayaan ialah “sengaja merusak kesehatan orang”. R. Soesilo, Pakar Hukum Pidana dan Penulis Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
1. Perasaan tidak enak misalnya mendorong orang terjun ke kali sehingga basah, menyuruh orang berdiri di terik matahari, dan sebagainya.
2. Rasa sakit misalnya menyubit, mendupak, memukul, menempeleng, dan sebagainya.
3. Luka misalnya mengiris, memotong, menusuk dengan pisau dan lain-lain.
4. Merusak kesehatan misalnya orang sedang tidur, dan berkeringat, dibuka jendela kamarnya, sehingga orang itu masuk angin.
Tuh, negara kita adalah negara hukum, semuanya sudah tertuang jelas disana. Jadi, kalau Kamu mau ngerjain teman pikir-pikir lagi ya guys, jangan sampai terjadi hal-hal yang nggak enak sama kamu. Siapa tahu ada pihak yang merasa nggak senang dengan itu.
ADVERTISEMENTS
Ngerjain teman yang di luar batas normal termasuk aksi risak /bully lho, yang mana nggak bagus buat psikologi anak tersebut~
Bullying berasal dari kata bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya ancaman yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau rendah dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa stres (yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya).
– via nsholihat.wordpress.com
Apalagi, bully biasanya berlangsung dalam waktu yang lama (tahunan) sehingga sangat mungkin mempengaruhi korban secara psikis. Sebenarnya selain perasaan-perasaan di atas, seorang korban bully juga merasa marah dan kesal dengan kejadian yang menimpa mereka. Ada juga perasaan marah, malu dan kecewa pada diri sendiri karena membiarkan kejadian tersebut mereka alami. Namun mereka tak kuasa menyelesaikan hal tersebut. Hm, terkadang kita sih nggak mikirin hal kecil kayak begini dan menganggap semuanya adalah permainan dan hanya having fun tok.
ADVERTISEMENTS
Kalau mau mengerjain teman, boleh dicoba yang lebih cerdas dan tidak mengabaikan nilai kemanusiaannya. Seperti di luar negeri~
Sejatinya, sah-sah aja sih ngerjain teman di perayaan ulang tahunnya, tapi ya agar lebih asyik tambahkan nilai-nilai pendidikan dan kemanusiaan, agar mereka yang dikerjai juga mendapatkan ilmu. Nah, di belahan bumi lain, ngerjain ulang tahun teman nggak harus berupa penyiksaan dan penganiyaan. Buktinya di Kanada, mereka melakukannya dengan lebih elegan. Mereka yang berulang tahun akan diolesi mentega di hidungnya. Mereka percaya mentega itu licin, maka tindakan ini dapat menghindarkan sang anak dari nasib sial dalam hidupnya. Meskipun sedikit tidak masuk akal, sampai sekarang sebagian masyarakat Kanada masih menjalankan tradisi ini.
Beda banget kan sama di Indonesia yang sarat siksaan dan penganiayaan. Hmm, sebenarnya, balik lagi ke Kamu sih mau tetap bertahan dengan kebiasaan yang ada atau mengubah kebiasaan tersebut. Takutnya nanti lama-lama nggak ada lagi yang mau ulang tahun #emangbisa #ngaco.