Semakin ke sini transportasi umum juga sudah semakin berkembang menjadi lebih baik. Tiket dan antrean di terminal atau stasiun pun sudah lebih terkendali dibanding zaman dulu. Tetapi, ada satu momen yang nggak lagi ada semenjak sarana transportasi umum sudah dikelola dengan baik. Yup, saat ini sudah nggak ada lagi para pedagang asongan yang dulu sering hilir mudik di dalam transportasi umum seperti bus.
Mereka menjajakan barang dagangannya dengan cara yang khas, lucu, dan kocak. Kira-kira apa saja hal-hal yang jadi kenangan dari keberadaan para pedagang asongan di dalam bus zaman dulu? Kita nostalgia bareng yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Keberadaan pedagang asongan jadi berkah buat para anak kecil karena mengira bakal dapat jajanan gratis
Bagi kamu yang pernah menjajal bus trayek antar kota, pasti nggak asing dengan keberadaan pedagang asongan. Dulu, para pedagang ini masih diperbolehkan masuk ke dalam bus untuk menjajakan dagangannya. Jenis dagangannya pun beragam mulai dari makanan, minuman, tisu, mainan anak-anak, gantungan kunci, senter, hingga pulpen. Biasanya, para pedagang akan membagikan barang dagangannya kepada penumpang yang ada di dalam bus.
Nah, momen ini yang sering disalahpahami oleh anak-anak kecil. Banyak anak kecil yang mengira kalau jajanan atau benda yang dibagikan si pedagang memang dibagikan secara ‘cuma-cuma’. Padahal nantinya barang tersebut akan diambil lagi oleh si pedagang kalau penumpang nggak membeli. Akhirnya, banyak juga anak yang kecewa hingga menangis di bus karena nggak diperbolehkan membeli oleh orang tuanya.
ADVERTISEMENTS
2. Sebaliknya, para orang tua sering ketar-ketir saat anak menerima barang dagangan yang dibagikan oleh penjual asongan. Takut si anak ambil semua jajanannya 🙁
Kebalikan dari anak kecil yang merasa senang mendapatkan banyak jajanan, orang tua justru dibuat ketar-ketir karena takut sang anak meminta semua jajanan atau mainan yang dibagikan oleh pedagang. Si pedagang pun kadang menunjukkan kecanggihan mainan tersebut yang membuat si anak semakin ingin memilikinya.
Bapak pedagang pun siap menunggu hingga transaksi jual-beli sukses. Kalau sudah begini, belum sampai tujuan tapi dompet para orang tua sudah menipis 😀
ADVERTISEMENTS
3. Nggak cuma itu, cara pedagang asongan mempromosikan barang dagangannya juga terkadang lucu. Jadi hiburan tersendiri saat menunggu bus berangkat
Suasana ramai di terminal semakin terasa ketika para pedagang mulai mempromosikan barang dagangannya secara bolak-balik dari kursi penumpang paling depan hingga paling belakang. Cara mereka menjelaskan kelebihan barang dagangannya pun terkadang lucu dan kocak. Ada yang menjelaskannya dengan pengucapan yang cepat dan ada juga yang menambahkan diksi-diksi lucu saat menjabarkan fungsi barang dagangannya.
Momen saat para pedagang asongan saling bergantian menjajakan dagangannya ini kerap jadi hiburan tersendiri bagi para penumpang yang menunggu bus berangkat.
ADVERTISEMENTS
4. Seiring bertambahnya usia, kita baru sadar kalau para pedagang asongan hanya berusaha untuk mendapatkan penghasilan. Sedih juga kalau nggak ada yang beli 🙁
Waktu kecil, kita belum mengerti kalau para pedagang yang hilir mudik di terminal dan di dalam bus ini ternyata sedang berusaha untuk mendapatkan penghasilan. Seiring bertambahnya usia, kita baru sadar kalau mereka berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang kalau melihat dagangan mereka sepi pembeli jadi sedih juga sih.
Nah, itu dia deretan momen nostalgia mengenai keberadaan para pedagang asongan yang sering hilir mudik di sekitaran terminal zaman dulu. Kalau kamu punya pengalaman lucu apa nih sama pedagang asongan di bus?