Kalau kamu ingat, pasti saat kecil kamu pernah mendengar salah satu dongeng paling terkenal dari Sumatera berjudul Malin Kundang. Ya, si anak durhaka yang sama ibunya dikutuk jadi batu karena kalau dikasih tahu nggak pernah mau mendegarkan. Bertahun-tahun cerita itu begitu membekas di benak kepala, bahkan sampai kita beranjak dewasa.
Ternyata, usut punya usut, belakangan diketahui bahwa patung Malin Kundang tersebut rupanya memang sengaja dibuat. Hal itu diketahui dari unggahan warganet melalui akun Twitter assfess. Menyadari bahwa selama bertahun-tahun kita tertipu oleh cerita tersebut, beginilah respons para warganet.
Baru tau juga dong, tertypu 19 tahun 😭 `mnfs pic.twitter.com/igP4e9YwpO
— ASSFESS🌠 (@assfess) April 14, 2020
ADVERTISEMENTS
1. Jangankan kamu yang tinggal di luar Sumatera, bahkan orang yang berada di sanapun juga ada yang merasa terbohongi :’)
ADVERTISEMENTS
2. Meskipun palsu, bukan berarti terus begini juga dong. Iya sih bener nggak jadi batu, tapi kesamber petir. Hayo, mau gimana!?
ADVERTISEMENTS
3. Ini gimana sih? Maksudnya legenda dari Sumatera udah dicampur sama mitologi dari Yunani? 🙁
ADVERTISEMENTS
4. Bukannya waktu itu ceritanya memang si Malin Kundang ini lagi bersujud sambil minta maaf? Memangnya ada posisi orang minta maaf malah iktidal? Hmmm!
ADVERTISEMENTS
5. Kayaknya memang semua ibu harus melihat fakta yang satu ini deh, biar mereka nggak bohongin anaknya terus-terusan 😀
ADVERTISEMENTS
6. Ini nih, salah satu dampak dari cerita Malin Kundang. Baru ngeyel dikit aja kayaknya banyak ibu-ibu yang pengen ngutuk anaknya jadi aneh-aneh 🙁
7. Coba bayangin kalau sampai saat ini nggak ada yang menguak faktanya, mau berapa abad kita bakal menyebarkan kebohongan, ya? 🙂
8. Sabar, kamu nggak sendiri. Ada banyak lagi orang lain yang merasa terbohongi berpuluh tahun lebih lama kok~ :’)
9. Tapi di balik semua itu, tetap ada satu pelajaran penting yang bisa diambil kok. Jangan cuma fokus ke patung palsunya aja, ya!
Namanya juga legenda dari suatu daerah, pasti diciptakan dengan tujuan tertentu. Selagi itu punya tujuan yang baik, terlebih juga bisa jadi daya tarik wisatawan dari berbagai daerah, nggak ada salahnya kok. Intinya, jangan pada durhaka sama orang tua!