Setiap kampus yang ada di Indonesia satu dengan lainnya pasti memiliki perbedaannya sendiri-sendiri. Mulai dari ciri khas, mahasiswa yang ada di dalamnya, fasilitas penunjang, dan berbagai macam hal lainnya yang nggak bisa disebutkan secara rinci. Ngomongin tentang fasilitas kampus di suatu universitas, pasti semua sepakat bahwa persoalan ini menjadi salah satu hal yang perbedaannya paling mencolok. Ambil contoh aja ketersediaan lahan parkir, kampusmu mungkin punya parkiran besar banget, tapi beberapa kampus lainnya untuk parkir pun harus bayar layaknya bukan di universitas.
Nah, yang biasanya kayak gini sih memang kampus-kampus dari universitas swasta yang tentunya beda dengan universitas negeri. Meski terkadang banyak kampus swasta di Indonesia yang jauh lebih mewah dibandingkan dengan kampus dari universitas negeri, tapi kalau menyangkut persoalan lahan parkir ini yang seringkali bikin ngeselin. Kalau kamu pernah atau sedang menuntut ilmu di kampus yang kalau parkir aja harus bayar, pasti paham rasanya di bawah ini.
ADVERTISEMENTS
Sering banget dikecengin sama anak universitas lainnya, biasanya diledekin itu kampus atau tempat nongkrong
Kalau kampus tempat kamu menimba ilmu memberlakukan sistem parkir berbayar, biasanya yang kerap terjadi adalah kamu bakal sering banget dikecengin dan diejekin sama orang-orang dari universitas lainnya. Sebenarnya nggak gimana-gimana juga sih, tapi tetep aja kesel kalau udah ada yang bilang atau nanyain, “Lah? Parkir di kampus aja bayar? Itu kampus apa tempat nongkrong dah!?”.
Mau gimana lagi, urusan sama kebijakan kampus, ya, kita nggak bisa ngapa-ngapain, dan kalau biasanya kalau kampus memberlakukan sistem kayak gitu itu berarti pihak kampus memang nggak punya lahan yang cukup untuk membuat parkiran. Sebagai gantinya, mereka pinjam tanah warga sekitar yang mana memang mengharuskan untuk bayar. Tapi, ada juga sih kampus-kampus yang sengaja cari duit lewat situ, wong sekarang apa aja di dunia pendidikan bisa dijadikan cuan, hehe.
ADVERTISEMENTS
Pusing mikirin duit buat makan, apalagi kalau sistem parkirnya tergantung durasi kayak yang ada di tempat perbelanjaan
Namanya aja mahasiswa, kadang ada duit, tapi seringnya memang nggak ada duit sih. Nggak dimungkiri pula kalau banyak kampus di Indonesia yang memberlakukan sistem parkir berbayar dengan alasan-alasan tertentu. Beberapa di antaranya bahkan malah tergantung durasi persis kayak sistem parkir di mall zaman sekarang. Jadi, mau nggak mau mahasiswa harus langganan parkir entah mingguan atau bulanan biar nggak mahal kalau harus bayar parkir setiap jam. Hal ini terkadang rasanya ngeselin banget nggak sih, kita aja udah pusing mikirin duit buat bayar kos, paketan internet, jilid dan fotokopi tugas, ngeprint segala macam hal, udah gitu masih harus kepikiran buat bayar parkir pula. Memang benar sih kalau pendidikan di Indoensia itu ternyata sama sekali nggak murah, lha wong parkirnya aja mahal :’)
ADVERTISEMENTS
Berasa banget diskriminasinya, kelihatan mana yang tajir dan mana yang biasa-biasa aja. Terlebih sih kalau ada parkir VIP dan reguler
Sebenarnya parkir berbayar kalau dibikin biasa-biasa aja mah nggak masalah, tapi yang nggak kalah ngeselin adalah ketika di kampus dibedakan antara parkir VIP dan reguler. Rasanya udah bener-bener bukan kayak di kampus, tapi di mall-mall besar. Pasalnya, dari situ nanti udah kelihatan banget tuh diskriminasinya, orang-orang yang parkir di parkiran VIP udah jelas anak-anak orang tajir melintir, sedangkan yang biasa-biasa aja ya parkirnya di parkiran reguler. Belum lagi kalau penjagaan antara parkir VIP dengan parkir reguler terasa banget bedanya, padahal kita juga sama-sama bayar kuliahnya.
Meski begitu, nggak semua kampus yang memberlakukan parkir berbayar itu selalu resek sih, ada juga kok yang parkirnya bayar dan pelayanannya sepadan. Kalau mau ngeluarin motor atau mobil dikasih aba-aba dan dibantu, kendaraan dijaga secara ketat, jadi kita merasa aman kalau ninggalin. Semoga nanti semua universitas di Indonesia paling nggak punya lahan parkir yang memadai deh, ya.