Setiap orang pasti memiliki panggilan khusus bagi kedua orang tuanya masing-masing, terlebih orang-orang Indonesia. Jika di luar negeri mungkin hanya sebatas mom dan dad, di negara kita ini punya beragam panggilan buat orang tua. Mulai dari ayah, ibu, bunda, bapak, mami, papi, mama, papa, mamah, papah, hingga berbagai macam panggilan lainnya yang mungkin merupakan panggilan sayang tersendiri. Tapi, ngomongin tentang panggilan mamah-papah dan ayah-ibu, inget nggak sih kamu kalau kedua jenis panggilan tersebut dulu hanya bisa dirasakan oleh orang kaya dan orang kota? Kita yang tinggal di pedesaan pasti paham ini~ 😀
Panggilan tersebut menjadi panggilan paling keren, bergengsi, dan menandakan status sosialmu di hadapan teman-teman pada masanya. Meski sekarang mungkin udah banyak banget orang-orang yang memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan tersebut, tetap aja beda ceritanya dengan zaman dulu. Sekarang mah yang memanggil orang tuanya dengan sebutan mamah-papah dan ayah-ibu nggak cuma orang kota dan orang kaya, tapi hampir semua lapisan masyarakat dengan berbagai macam latar belakang juga punya panggilan tersebut.
ADVERTISEMENTS
Zaman dulu, kalau manggil orang tuanya dengan sebutan mamah-papah atau ayah-ibu itu udah dapat dipastikan kalau dia orang kaya dan biasanya dari kota
Unik dan kocak sekali memang, tapi begitulah faktanya. Siapa pun yang zaman dulu udah memanggil orang tuanya dengan sebutan itu, bisa dipastikan bahwa dia adalah orang kaya. Kalaupun nggak kaya-kaya banget, setidaknya pasti dia adalah orang kota. Tapi, di sisi lain orang-orang zaman dulu yang memanggil orang tuanya dengan mamah-papah dan juga ayah-ibu itu punya stereotip tersendiri lo, apalagi saat bersama teman sepermainannya.
Ya, dulu ada istilah anak mama yang biasanya ditujukan bagi anak-anak yang dianggap manja, dilarang bermain ini-itu oleh orang tuanya, ruang geraknya selalu dibatasi, dan tentunya apa pun yang dilakukan selalu dikontrol. Tapi tetep aja, kebanyakan yang kayak gini dulu memang terjadi pada orang kaya dan orang kota sih.
ADVERTISEMENTS
Beda dengan orang kampung, manggil mamah-papah dianggap sok-sokan banget. Panggilan paling beken bagi anak kampung, ya, biasanya emak dan bapak
Nggak bisa dimungkiri lagi bahwa budaya orang kota, orang kaya, dan orang desa pasti punya banyak banget perbedaan, salah satunya adalah perkara panggilan orang tua yang satu ini. Beda ceritanya dengan orang kaya, panggilan mamah-papah dan juga ayah-ibu mungkin dianggap suatu yang normal. Ibarat kalau nggak manggil orang tua dengan sebutan itu berasa nggak lengkap statusnya jadi orang kaya.
Nah, kalau orang kampung atau orang-orang yang status sosialnya biasa-biasa aja memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan itu, dulu yang ada malah diledekin sama teman-teman dan dianggap sok-sokan. Sebaliknya, panggilan yang paling beken dan melekat bagi orang kampung adalah panggilan yang mungkin dianggap sama sekali nggak keren bagi orang kota dan orang kaya. Namanya juga beda latar belakang, semuanya pasti punya dunianya tersendiri.
ADVERTISEMENTS
Nggak sedikit lo, dulu yang tiba-tiba manggil orang tuanya dengan sebutan mamah-papah di depan temen lain, padahal biasanya nggak kayak gitu. Alesannya biar nggak nggak dianggap kampungan aja 🙁
Namanya anak-anak mah pasti ada-ada aja kelakuannya, apalagi kalau ada hubungannya biar bisa diterima di lingkup pertemanan yang lebih gaul dan dianggap lebih keren. Pasti ada, kan, salah satu di antara teman-temanmu yang dulu tiba-tiba manggil kedua orang tuanya dengan sebutan mamah-papah, padahal biasanya nggak pernah manggil begitu. Kocaknya, panggilan itu tiba-tiba jadi berubah ketika di depan teman-temannya yang lain. Alasannya pun pasti sama, biar kelihatan lebih keren aja. Ternyata orang-orang zaman dulu cuma masalah beginian aja bisa sampai bikin puyeng juga, ya~
Beda dulu, beda pula dengan sekarang, kalau dulu panggilan tersebut terkesan eksklusif banget, sekarang lebih merata karena nggak cuma orang kaya raya dan orang kota aja yang bisa manggil kedua orang tuanya dengan sebutan mamah dan papah. Tapi, kalau diingat-ingat lagi memang konyol sih, kok dulu bisa, ya, panggilan orang tua dapat menentukan status sosial di mata orang lain? Kamu pernah merasakan momen-momen ini juga nggak? 😀