Menawarkan usaha jasa dan barang melalui dunia maya memang bukan hal baru. Mungkin kamu pernah melihat usaha-usaha jasa unik di internet seperti jasa membersihkan kamar kost, cuci sepatu ekslusif dan lain semacamnya. Begitu pula dengan iklan usaha jasa yang satu ini.
Beberapa waktu terakhir, di media sosial beredar poster yang cukup menarik perhatian para pengguna. Pasalnya poster simple nan catchy –dengan palette warna yang kekinian– itu menawarkan usaha jasa yang tergolong tidak biasa. Apa yang ditawarkannya sehingga orang-orang terkejut ketika membacanya?
ADVERTISEMENTS
Sebuah poster yang menawarkan jasa sebagai pasangan pendamping untuk berbagai acara itu memang mengundang reaksi beragam.
Yap, yang ditawarkan bukan lagi jasa antar makanan atau pindah kostan, melainkan jasa sebagai pasangan pendamping untuk berbagai kesempatan. Mulai dari sebagai pendamping wisuda, kencan berdua, sampai plus one di kondangan. Setiap jasa terbagi dalam jenis paket yang berbeda-beda, tergantung level bayarannya. Wah udah kaya keripik singkong pedas aja ya pakai level-levelan.
ADVERTISEMENTS
Seolah menawarkan barang atau jasa pada umumnya, iklan ini juga dilengkapi rincian harga.
Dalam poster tersebut ditulis tagline, yang kalo diterjemahkan secara bebas berarti:
“Memiliki pasangan itu sangatlah mudah, semudah berhitung satu sampai tiga”.
Kamu hanya perlu membayar sejumlah uang untuk merasakan punya pasangan selama 4 sampai 8 jam. Layaknya usaha lain, setiap paket yang diiklankan mencantumkan rincian jasa yang ditawarkan.
Dengan uang 200 ribu misalnya, kamu bisa menggandeng ‘partner barumu’ selama 4 jam untuk menghadiri pesta pernikahan dan memperkenalkannya ke teman-temanmu. Beda lagi kalau budgetmu 500 ribu, kamu bisa punya pendamping wisuda selama 8 jam yang dapat diperkenalkan ke orangtuamu!
ADVERTISEMENTS
Wajar rasanya kalau kemudian tanggapan orang beraneka rupa, mulai dari antusias hingga tak percaya.
Melihat iklan unik ini tentu ada saja komentar dari pada netizen yang melihatnya. Ada yang merasa penasaran, tertawa geli, ada juga yang menganggapnya hanya bercandaan. Nampaknya bagi sebagian orang konsep ‘pasangan bayaran’ seperti ini masih cukup asing dan tak terbayang. Beberapa juga menyangsikan keaslian iklan tersebut, menganggapnya hanya hoax belaka.
Namun menurut info dari kicauan burung yang Hipwee dapat sih, katanya usaha ini benar-benar nyata adanya. Bukan fiksi atau lucu-lucuan belaka. Mereka memiliki sistem yang sudah dirancang sedemikian rupa dan seperti bisnis pada umumnya. Seperti metode pembayaran, komunikasi, kerahasiaan pelanggan sampai syarat dan ketentuan yang berlaku semua sudah disiapkan.
ADVERTISEMENTS
Konon ini malah bukan pertama kalinya konsep bisnis seperti ini ada, baru menjadi sorotan hanya karena perkembangan teknologi saja.
Kabarnya di Tiongkok, sudah sejak lama ada bisnis persewaan pasangan yang biasanya laris manis di saat musim libur Chinese New Year. Karena tekanan bagi para lajang di usia produktif untuk ‘terlihat memiliki pasangan’ sangatlah tinggi.
Usut punya usut, hasil ‘bisik-bisik tetangga’ juga memberikan info kalau bisnis seperti dalam poster itu bukan yang pertama kali ada di sekitar kita. Sudah cukup lama ada yang menawarkan jasa serupa namun mungkin tidak pernah menjadi sorotan selama ini karena dunia informasi belum seluas dan sekarang.
ADVERTISEMENTS
Di tengah berbagai respon masyarakat, ada pertanyaan yang mengganjal “Apakah bisnis ini benar-benar dibutuhkan/laku di lingkungan kita?”
“Hahaha, ide bisnis menarik nih patut dicoba!” — Ayu, Pegawai Swasta.
Tentu saja dari sekian orang yang melihat iklan tersebut, beberapa akan merasa tertarik. Akhirnya lepas dari rasa sepi dan kesendirian tidak sesulit dulu lagi. Hanya perlu merogoh kocek sesuai kemampuanmu dan kamu bisa mendapatkan pasangan yang kamu mau. Meskipun harus dalam batas-batas tertentu.
“Kalau gue sih ogah. Gue nggak se-desperate itu kali…” — Hendra, Mahasiswa.
Namun ada pula yang memandangnya dari kacamata skeptis. Iklan ini membuat sebagian orang lain bertanya-tanya apakah banyak orang benar-benar sudah tertekan separah itu sehingga harus membayar just for a hourly company.
Apakah tekanan masyarakat terhadap para jomblo sudah sebegitu kuatnya? Banyak ya orang yang benar-benar perlu menggunakan jasa ini? Mungkin usaha pasangan jam-jaman ini adalah timbal balik dari persepsi negatif terhadap orang-orang yang masih bujangan selama ini.
Di sisi lain, tak bisa dipungkiri kalau ide bisnis ini tergolong cukup unik dan mutakhir. Sang pencetus sepertinya mampu melihat animo masyarakat yang sedang sangat nafsu mengurusi soal status hubungan pribadi dan cinta seseorang. Daripada pusing mikirin pedekate dan tetek bengeknya, atau nggak punya waktu untuk mencari pasangan beneran sewa aja pasangan sementara ini.
Pokoknya yang penting orang-orang nggak bawel aja… biar nggak pada melulu nanyain “mana pasanganmu?” dan memandang si jomblo penuh rasa iba. Mungkin nih~
Pada akhirnya semua orang bebas mengemukakan pendapatnya dari berbagai sisi. Selama tidak melanggar hukum sepertinya tidak ada masalah yang berarti bagi usaha ini. Kalau menurut pendapatmu sendiri sejujurnya gimana, guys soal usaha ‘rental pasangan pendamping’ begini? Tuliskan di kolom komentar ya!