Seorang seniman tato asal Rusia bernama Aleksandr Purtov melakukan hal yang kontroversial, terutama di mata para pecinta binatang. Ia melukis beberapa tato di tubuh Demon, kucing Sphynx peliharaannya. Purtov membubuhkan tato bertema gangster di beberapa bagian tubuh kucing yang nggak berbulu tersebut. Jelas hal tersebut sontak mendatangkan berbagai macam pendapat.
Seperti dilansir dari Daily Mail, beginilah cerita selengkapnya. Yuk, simak bersama Hipwee.
ADVERTISEMENTS
Purtov mengatakan jika Demon sudah lebih dulu diberikan anestesi sebelum ditato
Menurut pengakuan Purtov, Demon sudah terlebih dulu diberikan anestesi untuk menghindari rasa sakit sebelum ditato. Padahal, sebenarnya anestesi bukanlah sesuatu yang baik dilakukan untuk kulit kucing sphynx. Sebab, jenis kucing satu ini memiliki kulit yang lebih sensitif dibandingkan dengan yang lain.
“Saya berharap hal ini tidak terlalu buruk untuk dia, tato itu bukan tato pertamanya. Biasanya dia merasa baik-baik saja dan akan pulih dari anestesi dengan cukup cepat,” jelas Purtov.
Dia pun kemudian bercerita kalau tato tersebut bukanlah tato pertama untuk Demon. Kucing peliharaannya itu sudah beberapa kali menjalani anestesi dan ditato.
ADVERTISEMENTS
Sebab merasa kasihan, Purtov pun berusaha untuk menerapkan cara berbeda agar Demon tetap bisa ditato
“Tentu saja saya merasa kasihan untuk melakukan hal itu kepadanya. Hal ini tidak seperti dia ingin melakukannya sendiri. Dia memiliki kulit yang berbeda, sehingga tato diterapkan secara berbeda pula,” papar Purtov.
Biar bagaimana pun kondisinya, Purtov memahami jika Demon memiliki jenis kulit yang berbeda, itulah yang kemudian membuatnya merasa kasihan. Dan berangkat dari alasan itulah dia menerapkan sesuatu yang berbeda agar Demon tetap bisa ditato dengan nyaman dan aman.
ADVERTISEMENTS
Apa yang dilakukan Purtov lantas mengundang kepala pusat rehabilitasi dan aktivis hewan untuk angkat bicara
Elizabeth Skorynin yang merupakan seorang kepala pusat rehabilitasi dan juga seorang aktivis hewan pun kemudian angkat bicara soal kasus tersebut. Dia mengatakan kalau sphynx memiliki kulit yang sangat sensitif, bahkan luka kecil saja dapat menyebabkan mereka merasakan sakit dan rasa nggak nyaman. Tidak hanya itu, anestesi pun akan dapat menganggu tingkat kelangsungan hidup sebesar 50 persen.
Namun, meski begitu Aleksandr tetap membela diri dengan mengatakan hal itu sudah sering dilakukannya. Dia memaparkan kalau hal itu adalah hal normal yang telah bertahun-tahun dilakukan petani pada hewan peliharaan mereka. Jadi, baginya nggak ada alasan untuk melarang pembuatan tato di tubuh Demon.
Kalau kamu mau lihat bagaimana proses pembuatan tato tersebut, coba cek video berikut ini:
Begitulah kira-kira kisah yang dialami oleh Demon, si kucing sphynx yang memiliki beberapa buah tato di tubuhnya. Bagaimana menurut kamu, Guys? Apa kamu juga mau membuatkan tato untuk hewan peliharaan kamu?