Chicco: Salut dengan Maruli Tampubolon. Waktu observasinya pendek, tapi dia bisa berperan menjadi dokter yang believable. [menepuk pundak Maruli]
Maruli: Ya, karena Chicco memberikan kepercayaan pada saya. Waktunya memang tak banyak, tapi kalau sahabat sudah bilang “tolong” ya pasti saya lakukan. Toh menurut saya, alangkah lebih baik jika saya coba sikapi bukan sebagai beban tapi tanggung jawab. Dan kebetulan memang saya baru saja punya anak, jadi kita tidak bingung dan awkward dengan peran sebagai dokter. Jujur saja, tanpa Chicco tahu, saya juga suka menonton film seri Amerika seperti Grey Anatomy waktu zaman kuliah. Nah, saya juga punya sahabat-sahabat dokter. Dari situ kita bisa melihat karakter-karakter dokter seperti apa dan bagaimana mereka meng-handle pasien saat konsultasi dan lain-lain. Selain itu juga saat mengajak istri ke dokter anak, saya melihat ada beberapa dokter yang kalem dan tenang pembawaannya. Tokoh Mia di cerita ini sedang dalam state of mind yang worry, dalam kekhawatiran, dan was-was karena ini hal pertamanya. Alam juga sedang dalam dinamika dan konflik kehidupannya yang ribet, Kita sebagai dokter harus punya intuisi, “waduh ini pasien gue kenapa nih, harus ditenangin dulu”. Masuk dalam kamar operasi, kondisi dan segala macamnya perlu saya takeover, tapi saya perlu tahu pasien saya dalam keadaan alam sadar yang mana. Itulah kenapa saya senang dengan peran ini.
Chicco: Salut dengan Maruli, karena orang ini karakternya tidak seperti peran dokter yang ia mainkan. Saya kenal dia secara personal dan dekat, jadi begitu melihat dia kemarin syuting, saya bilang “wah mainnya gila sih”.
Maruli: Dia memancing saya untuk bisa main maksimal di flim ini. Karena Chicco adalah sahabat saya, begitu juga Angga, jadi mereka tahu bagaimana bisa mengulik saya dalam sebuah film. Saya masuk di produksi dan environment yang bagus dan kondusif sehingga saya bisa memerankan peran sesuai dengan harapan.
Chicco: Yang paling enak memang jika kita ketemu orang yang tepat.
Maruli: Makanya nih, nanti lihat film action kita, wueets, masih nanti ya omongan ini? [tertawa melihat ke arah Chicco]
Chicco: Wuidih, baru persiapan nih. Makanya tadi kita main kinect juga sekalian untuk persiapan.
Selain mengalaminya sendiri di kelahiran istri, apakah Maruli pernah melihat langsung proses persalinan?
Maruli: Lewat Youtube sih, ada banyak.
Chicco: Wah, millennial generation banget ya?
Maruli: Iya. Tapi benar, saya bisa masak saja belajarnya lewat Youtube. Sebelumnya ‘kan saya kuliah 10 tahun di Australia dan hidup sendiri, suka masak tapi tidak mendalami. Nah, sekarang ada aplikasi dan segala macamnya. You just have to read, see, watch, and learn.
Chicco: Jujur sih, saya juga kalau lagi suka dengan sebuah lagu, mau mengulik gitar atau masak masakan diet, ya tinggal buka Youtube.
Berarti Youtube juga membantu proses berkesenian kalian?
Maruli: Everything is art. Seninya saja yang berbeda-beda. Misalnya Anda jago editing, menulis, atau interview. Aktivitas lain seperti menyanyi, musik, pengacara, pengusaha, itu semua seni. Form-nya saja yang berbeda-beda. Kita semua seniman.
Di luar peran dokter yang Maruli mainkan sendiri, apa yang menarik di Buka’an 8?
Maruli: Realistik. Apa adanya. Uncontaminated, tanpa too much scripted. Film komedi ‘kan biasanya dari awal dicari agar bikin ngakak atau apa, tapi enggak kalau film ini. Smooth. Mungkin kalau kita tonton ya sama seperti kehidupan nyata saja. Zaman sekarang, orang pergi ke mana pasti update status. Peran penggunaan socmed itu ada dan dikembangkan. di cerita. Menurut saya film ini sangat related dengan kehidupan sekarang, bahkan mungkin termasuk generasi kita juga yang sudah berumur.
Chicco: Kamu mengalami panik juga ‘kan pas istrimu melahirkan? [bertanya ke Maruli]
Maruli: Momen gue waktu itu pas banyak kerjaan, malam itu lagi promo buat film dan segala macamnya. Jadi malam itu gue dropping bini, yang penting dia masuk rumah sakit dulu, lalu gue pergi ke Bekasi, dan pulang dari Bekasi itu sudah jam 12 malam. Istri gue sudah harus masuk ruang operasi pada jam 4-5 pagi, dan lalu keluarlah dia di jam setengah 6 pagi. Gue gendong-gendong anak gue akhirnya. Lalu di jam 8 pagi, istri gue datang dan dia sudah oke. Gue baru merem 15 menit, eh udah datang tuh eyang dan segala macamnya. Dan di jam 12 gue sudah harus ada di Trans untuk bernyanyi.
Chicco: Nah, relate kan?
Maruli: Relate! Pace-nya cepat. Ada dramanya tapi no drama from me untuk menyikapinya. Baru kelar jam 1 pagi, pulang lagi pukul setengah 2. Saya kangen banget dengan anak, istri saya baru saja lahiran lho. Setelah antar pulang istri keluar rumah sakit, saya langsung ke RCTI untuk acara “Music of the Day”. Sebegitu hectic-nya.
Chicco: Anda sudah berkeluarga? [bertanya kepada saya]
Belum.
Maruli: Wah, dia juga belum nih [menunjuk Chicco]. Dia terlalu banyak memilih. Punya banyak pilihan, enak. Menunya buffet.
Chicco: Sembarangan….. Cangkemmu lancip!
Maruli: [Tertawa]
Sesulit apa bagi Chicco menampilkan sisi panik dari tokoh Alam saat menunggu persalinan?
Kita lihat saja Angga [tersenyum]. Karena saya sudah kayak keluarga dengan dia. Sudah berapa judul (film) ‘kan? Ya saya lihat saja bagaimana si Angga kalau panik. Dia ‘kan aktif juga di media sosial, socialist.
Jangan-jangan film ini memang tentang Angga?
Chicco: Nah!
Maruli: Nah, jago juga kamu membacanya.
Chicco: Sebenarnya idenya ‘kan memang dari situ. Tapi saya tambahi dengan sedikit bumbu-bumbu. Angga orangnya kritis. Sesuatu yang nggak disukainya atau dianggapnya salah bakal dikomentari dan dibahas sampai tuntas.
Apa proyek kalian ke depan? Ada bocoran untuk ‘film action’ yang disebut tadi?
Maruli: Wuih, dor dor dor-lah pokoknya.
Chicco: Saya dan Angga bakal mengeksplor sesuatu yang baru, film action yang pertama. Sementara kalau Maruli memang akan main beberapa film action.
Maruli: Saya senang banget, apalagi berhubungan dengan tentara.
Chicco: Rencananya, selesai promo (Buka’an 8) nanti, saya mau latihan fisik dan latihan pegang senjata dengan Maruli.
Maruli: Akan kita bikin tajam dan mendalam. Kita prepare yang kencang sejak sekarang, jadi ketika fase produksi nanti sudah otomatis siap. Masih nggak tahu konsepnya seperti apa, yang pasti it’s going to be film action by Angga Dwimas Sasongko dan Chicco Jerikho.
Chicco: Akhirnya kita ngobrolin ini! [Tertawa]
Nah, berikut tadi obrolan Hipwee dengan Chicco Jerikho dan Maruli Tampubolon. Buka’an 8 sendiri sudah tayang luas di layar lebar sedari 23 Februari kemarin. Teruntuk yang belum sempat ke bioskop, jawaban-jawaban keduanya di atas mungkin bisa memberikan gambaran langsung tentang film tersebut. Dan bagi yang sudah nonton, coba saja nonton lagi dengan pasangan yang lain, uh!