Kamu pasti tahu betul ‘kan bagaimana suksesnya novel JK Rowling di pasaran. Yup, siapa generasi 90-an yang nggak kenal Harry Potter? Novel yang kemudian diadaptasi menjadi film fenomenal ini rasanya nggak lagi bisa dipungkiri kesuksesannya. Namun, ternyata di balik popularitasnya yang luar biasa, Harry Potter tetap belum bisa lolos dari kritikan. Salah satunya, ada yang mengatakan kalau karya tersebut dianggap kurang memerhatikan keragaman etnis.
Lantas, kira-kira apa yang terjadi setelah adanya kritikan tersebut? Mending langsung cari tahu di bawah ini. Yuk!
ADVERTISEMENTS
Seorang rapper asal Belgia ikut menyampaikan kritikan lewat lagu ciptaannya
Sebagai bentuk kritikan atau sebuah protes, seorang rapper muda asal Belgia, Yung Mavu, menciptakan sebuah lagu hip hop dengan judul Black Magic. Kalau diperhatikan, sebenarnya lagu tersebut terdengar menyindir karya Harry Potter. Dan bukan nggak mungkin kalau karya dari musisi dengan nama lain Noah Mavuela ini akan menjadi sesuatu yang viral. Nomor yang kemudian diunggah di YouTube tersebut sampai saat ini sudah ditonton lebih dari dua juta kali.
ADVERTISEMENTS
Sindiran itu bisa kamu temukan dalam lirik lagu berikut ini
And Im the best at magic and im friends with hagrid
I dont care for fame but now I have to grab it
Oh you think you savage? But I know better
Got allowed to hogwarts with a talking letter
Sindiran yang disampaikan oleh Yung Mavu memang terasa begitu kental dalam lirik lagu Black Magic. Salah satu bagian yang paling eksplisit ada dalam penggalan lirik di atas. Yung Mavu mencoba mengisahkan bahwa dirinya berasal dari kalangan minoritas yang diterima di Hogwarts dengan Holwer. Namun, kenyataan tersebut diketahui oleh Pottermore. Untuk sekadar mengingatkan, Holwer itu sendiri adalah surat yang diperuntukan bagi bocah nakal.
ADVERTISEMENTS
Namun, isu keseragaman etnis ini tampaknya sudah dipahami JK Rowling sejak lama. Buktinya, ia pun pada akhirnya merekrut seorang gadis berkulit hitam di karya terbarunya
JK Rowling seperti nggak tinggal diam dalam menanggapi kritikan-kritikan yang dilancarkan olehnya. Dia pun lantas memasukan seorang gadis kulit hitam dalam drama musikal Harry Potter and The Cursed Child. Memang sih kalau diperhatikan lebih lanjut, baik karakter dalam buku maupun jajaran aktor film-film Harry Potter didominasi oleh orang kulit putih. Mungkin bisa dihitung atau hanya terdapat sebagian kecil peran yang dimainkan oleh ras lain, seperti Cho Chang dan Patil bersaudara sebagai perwakilan benua Asia.
Yah, memang nggak ada karya yang sempurna ‘kan? Tak terkecuali novel dan film-film karya JK Rowling yang menjadi teman akrab generasi kita dulu.