Di era digital seperti ini, arus informasi serba cepat. Idealnya orang bisa lebih cepat dalam berkomunikasi, kecuali kalau dia sibuk banget atau ketiduran. Harga kuota murah, Wi-Fi gratis ada di mana-mana, tethering gampang, harusnya sih sudah nggak ada lagi alasan buat nggak bisa berkomunikasi.
Sayangnya, hal yang kerap terjadi justru sebaliknya. Ada teman yang dihubungi via chatting nggak kunjung membalas, sementara di media sosial lain dia mengunggah sesuatu. Momen yang sungguh menyebalkan. Dia punya kuota, pegang HP, lagi santai, tapi nggak mau balas chat. Pernah begini?
ADVERTISEMENTS
Fenomena itu bikin kita jadi merasa sepele banget. Dianggap apa kita ini sampai-sampai dia memilih bikin status ketimbang bales chat kita?
Nyebelin. | credit: sheramag.com via www.sheramag.com
Nggak dibalas itu meninggalkan rasa kecewa. Apalagi kita tahu kalau sebenarnya dia selow dan punya kuota. Kredibilitas dia sebagai teman patut dipertanyakan. Dengan nggak dibalasnya chat kita tanda bahwa dia abai dengan keberadaan kita. Dari sini sejatinya kamu sudah bisa menakar karakter dia sebagai teman.
ADVERTISEMENTS
Gimana jadinya kalau isi chat-nya sesuatu yang genting atau masalah yang harus diselesaikan dengan cepat?
Gimana kalau pas lag butuh bantuan banget? | credit: kompas.com via lifestyle.kompas.com
Kebiasaan temanmu satu ini mestinya jadi acuan. Dia nggak bisa diandalkan sebagaimana temanmu yang lain. Sikapmu ke depan kepadanya mesti berubah. Nggak perlu sampai memusuhi, paling enggak mengurangi meminta bantuan kepadanya saat sedang dalam masalah genting. Kebiasaannya menunda balas chat malah akan bikin kamu sebel ketika ada masalah. Mending cari orang lain yang lebih bisa diandalkan.
ADVERTISEMENTS
Kalau diingetin cuma bilang, “Maaf chat-nya tertimbun.” Emangnya nggak ada dinotifikasi?
Kan ada notifikasi. | credit: blackxperience.com via www.blackxperience.com
Mempertanyakan momen nggak balas chat itu malah sering bikin sebel. Ada momen di mana kita penasaran dengan sikapnya. Dengan sengaja kita berkomentar diunggahannya berharap dia membalas segera. Orang kalau udah diginiin biasanya langsung seketika membalas chat. Dia lantas memberi alasan nggak masuk akal lainnya. Dia mengaku nggak balas pesan karena chat-nya tertimbun chat yang lain. Padahal, kan, fitur chat zaman sekarang menyediakan pop up setiap kali ada chat masuk. Nggak masuk akal aja kalau nggak terbaca.
ADVERTISEMENTS
Menegurnya adalah satu-satunya respons yang paling bisa membawa perubahan. Jangan hanya sebal, orang seperti itu harus diingatkan
Marahin aja. | credit: ceoworld.biz via ceoworld.biz
Teman seperti ini mesti diingatkan. Jangan hanya sebal dan memendamnya dalam hati. Marahin dia karena menyepelekan teman sendiri. Kalau dia nggak terima, berarti memang sosokmu nggak penting di mata dia. Ya, sudah kalau begitu. Alangkah baiknya mencari teman lain yang lebih bisa menghargai kamu. Nggak perlu takut kehilangan teman seperti ini. Menjaga pertemanan dengan orang seperti ini hanya akan menyulitkanmu di masa mendatang.
Kita pun mafhum, membalas chat itu memang hak setiap orang. Dia mau balas atau nggak, itu hak dia. Tapi ketika topik yang dibahas adalah kepentingan bersama, harusnya sih dia berkenan buat membalas chat kita, ya.
Salah satu temanmu ada yang seperti ini? Kalau lagi butuh doang datangnya, kalau lagi nggak butuh pergi entah ke mana. Daripada dongkol sendiri, mending cari teman main lain deh~