Berkali-kali nama Livi Zheng ramai diperbincangkan media daring. Bahkan beberapa kali juga nama ini menduduki trending topic di Twitter sebagai nama yang banyak dicuitkan warganet. Meski begitu, sampai sekarang masih banyak yang belum tahu kenapa nama ini bisa tiba-tiba muncul dan jadi bahan diskusi banyak sineas perfilman.
Buat kamu yang baru ‘bangkit dari kubur’, berikut Hipwee Hiburan bakal ngasih kronologi singkat kenapa Livi Zheng kemudian begitu penting dibahas. Sampai-sampai nama sutradara kenamaan Joko Anwar juga tercatut dalam kontroversi nggak bekesudahan ini. Simak!
ADVERTISEMENTS
1. Pada awal Agustus 2019 beberapa media daring memunculkan nama Livi Zheng sebagai sutradara berprestasi yang filmnya menembus Oscar dan sukses di Hollywood. Anehnya sineas nasional dan penonton film lokal justru awam dengan nama ini
ADVERTISEMENTS
2. Nggak lama kemudian, seorang penulis media daring Geotimes yang hingga kini masih anonim mencoba meneliti dan melakukan verifikasi terhadap frasa “menembus Hollywood” yang disebarkan pihak Livi Zheng kepada media-media
ADVERTISEMENTS
3. Beberapa tokoh perfilman seperti Joko Anwar dan Ernest Prakasa sempat menyebut artikel Geotimes. Mereka secara nggak langsung mengamini bagaimana artikel tersebut membedah kenyataan dibalik harumnya nama Livi
ADVERTISEMENTS
4. Sebelum tulisan seri terkahir artikel Geotimes tentang Livi Zheng terbit, Livi memberikan press release yang juga disebarkan ke media-media daring untuk melakukan klarifikasi terhadap kontroversi yang beredar. Sayangnya, pernyataan Livi tetap kurang memuaskan
ADVERTISEMENTS
5. Banyak media yang kemudian bermaksud melakukan verifikasi dengan melakukan wawancara langsung dengan Livi Zheng, namun Livi terkesan membatasi pertanyaan dan durasi wawancara
ADVERTISEMENTS
6. Media daring Tirto dan Asumsi melakukan verifikasi dan ‘membongkar’ nama asli Livi Zheng hingga latar belakang keluarganya. Selanjutnya, nama Livi Zheng jadi trending lagi di Twitter
7. Kritikus mengatakan bahwa film Livi Zheng Bali: Beats of Paradise adalah dokumenter narsistik karena sang sutradara kerap nampil dalam frame di hampir setengah durasi
8. Livi Zheng kemudian diundang dalam talk show di stasiun televisi bersama Joko Anwar, John de Rantau, dan beberapa orang yang kompeten di bidang film untuk melakukan tanya jawab
9. Gaung soal ‘menembus Hollywood’ mulai jadi pembahasan publik secara lebih luas. Ketidakakuratan pemberitaan Livi Zheng hingga masalah inferiority complex jadi titik permasalahannya
Bagaimanapun, personalitas Livi Zheng bukanlah yang harus dipermasalahkan dan digunjingkan. Kesalahan jurnalisme online yang jarang melakukan verifikasi pemberitaan dan memuji karya Livi berlebihan memang perlu jadi koreksi. Selain itu, sebagai penonton dan warganet Indonesia yang baik, kayaknya nggak perlu berlebihan dengan frasa ‘Hollywood’ dan kata-kata ‘go internasional’ deh. Justru dari sinilah kita seolah merasa inferior dan selalu over-proud dengan prestasi yang memang sudah seharusnya kita dapatkan. Jangan pusing-pusing, ya, Guys. Nonton terus film Indonesia dan berikan kritik biar para sineas lokal makin maju.