Memberi nama anak adalah salah satu hal penting yang dilakukan oleh orang tua ketika mereka memiliki buah hati. Selain sebagai doa dan harapan, nama yang diberikan kepada anak biasanya memiliki berbagai tujuan lain yang nggak kalah penting. Makanya nggak heran jika para orang tua telah memikirkan nama-nama untuk anaknya jauh hari sebelum sang buah hati lahir. Bahkan, proses untuk menciptakan nama yang bagus, tepat, dan gampang diingat pun ternyata bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Seperti layaknya sebuah tren, memberikan nama kepada anak rupanya juga berganti-ganti seiring dengan perkembangan zaman. Dengan kata lain, gaya pemberian nama anak zaman dulu bisa dibilang jauh berbeda dengan anak-anak zaman sekarang. Contoh gampangnya sih lihat aja berbagai macam nama anak yang kini banyak dipakai baru-baru ini, pasti mulai dari pemilihan kata hingga makna pun benar-benar berbeda dengan sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
Dulu anak biasanya cukup dikasih nama-nama singkat, yang penting bisa mengingatkan tentang momen kelahirannya
Nggak seperti zaman sekarang, orang zaman dulu kalau punya anak cukup diberi nama dengan susunan yang singkat dan gampang banget diingat. Rata-rata sih terdiri dari dua kata, meski ada juga yang hanya terdiri dari satu susunan kata. Selain itu, orang zaman dulu memberi nama anaknya dengan hal-hal yang bisa mengingatkan tentang momen kelahiran si anak. Seperti misalnya Ramadhan, yang berarti dia lahir ketika bulan Ramadan.
ADVERTISEMENTS
Makanya nggak heran jika orang zaman dulu namanya sering kali cuma pendek-pendek
Terkait tren penamaan anak sebelum seperti sekarang ini, jangan heran jika orang-orang zaman dulu hanya memberikan nama kepada anaknya dengan sebutan yang begitu singkat. Beberapa di antaranya yang sering dipakai seperti misalnya Budi, Lina, Ani, Nur, Andre, dan beberapa nama ‘umum’ lainnya. Pasalnya, di zaman dulu nggak ada yang namanya inspirasi yang dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Nggak kayak sekarang yang akses informasi udah gampang, orang bisa nonton TV dengan mudah, hingga mengakses jaringan internet tanpa membayar mahal lagi.
ADVERTISEMENTS
Sekarang beda lagi ceritanya, kan, inspirasi bisa dapat dari mana aja. Terlebih perkembangan zaman yang kian pesat
Beda dulu, beda pula dengan zaman sekarang. Jika dulu susunan nama mungkin rata-rata hanya terdiri dari dua kata saja, sekarang bisa berkali-kali lipatnya. Ada yang tiga kata, empat, dan bahkan ada pula yang lima. Inspirasi pemberian nama bagi anak juga bisa dibilang luas banget dan bermacam-macam sumbernya. Mulai dari nama-nama anak artis terkenal, fenomena alam, hal-hal berbau puisi dengan diksi-diksi yang nggak semua orang bisa paham, hingga deretan nama yang sering kali digunakan oleh orang luar negeri.
Lihat aja, di Indonesia udah nongol tuh nama-nama anak seperti Bjork, Astrilde, Aurora, Senja, dan sederet nama lainnya yang sebelumnya nggak pernah kita dengar. Itu baru satu susunan kata, gimana kalau digabungkan dengan istilah-istilah lain? Keren sih keren, cuma kadang susah aja buat sebagian orang. 😀
ADVERTISEMENTS
Nggak kayak dulu, sekarang mau manggil bocah aja kadang susah banget buat mengeja namanya. Pantes guru-guru sering pada lupa sama muridnya, ya 😀
Manggil anak dengan nama yang umum dipakai sih udah jelas gampang, tapi beda ceritanya dengan nama-nama anak zaman sekarang. Apalagi bagi para guru yang tiap hari harus menghadapi puluhan hingga ratusan siswa. Nggak kebayang gimana susahnya harus menghafal satu demi satu nama-nama anak didiknya yang begitu rumit dan bermacam-macam. Itu masih mending kalau pakai istilah-istilah ala Indonesia, coba kalau pakai istilah luar negeri, apa nggak pusing tuh? :’)
Memberi nama anak memang sepenuhnya hak orang tua, cuma terkadang bagi orang lain kalau pakai istilah-istilah asing jadi susah buat manggilnya, belum lagi kalau ada banyak. Nggak ada salahnya kok selagi punya makna dan doa-doa yang bagus~