Memang nggak ada hal yang sempurna di dunia ini. Bahkan sekelas Mbah Google pun pernah melakukan kesalahan. Coba deh sekarang kamu buka aplikasi Google Maps, lalu tuliskan ‘Jalan Dewi Persik’. Peta digital tersebut bukan akan mengarahkan kamu ke alamat rumah pedangdut Dewi Persik, tapi kamu justru akan diarahkan ke sebuah jalan di Bekasi.
Nama jalan yang seharusnya ‘Jalan Dewi Sartika’ itu malah tercatat sebagai ‘Jalan Dewi Persik’ di Google Maps. Usut punya usut, jalanan tersebut bisa berganti nama karena ulah tangan usil orang Indonesia. Walikota Bekasi, Rahmat Effendi membenarkan kalau memang ada perubahan nama di jalan tersebut, tapi pada kenyataannya namanya tetap Dewi Sartika.
ADVERTISEMENTS
Jauh juga ya perbedaannya kalau dari Dewi Sartika ke Dewi Persik
““Itu ada yang usil sehingga jadi Jalan Dewi Persik, tetapi sebenarnya tetap itu Jalan Dewi Sartika, karena dari saya SMP jalan itu ya Dewi Sartika,” ungkap Rahmat Effendi seperti dikutip dari malesbanget.com.
Pemkot Bekasi yang bekerjasama dengan Dishub dan Diskominfo ini pun juga sudah memberikan surat keluhan ke pengembang aplikasi tersebut. Penggantian nama sebuah jalan itu pasti ada mekanismenya. Tidak sembarang orang bisa mengubahnya apalagi sampai mengganti nama jalan yang diambil dari nama Pahlawan itu dengan sembarangan. Siapapun yang melakukan tindakan tersebut baik disengaja maupun tidak, hal itu sama sekali tidak lucu.
ADVERTISEMENTS
Google Indonesia memberikan permohonan maaf dan tengah mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah ini
“Google Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tim kami telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki isu ini,” tulis Google Indonesia dalam keterangan resmi seperti dilansir dari Tekno Liputan6.com.
Atas permasalahan yang sedang heboh di sosial media ini, tim Google Indonesia pun memberikan penjelasan singkat mengapa nama jalan di gmaps bisa berbeda dengan yang seharusnya. Kumpulan data yang ada di Google Maps sebenarnya berasal dari berbagai sumber. Dari basemap Google, seperti nama tempat dan jalan adalah kombinasi dari penyedia pihak ketiga, sumber data publik, dan kontribusi pengguna.
“Secara keseluruhan ini memberikan kami data yang komprehensif dan up-to-date. Namun, kami sadar adanya kemungkinan munculnya informasi yang keliru dari sumber-sumber ini. Kami memperbarui data secara reguler, akan tetapi waktu yang dibutuhkan bervariasi. Inilah mengapa kami mempunyai tool yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk mempercepat proses,” ungkap Google. Jadi, kalau sudah ada kesalahan nama jalan seperti ini, kita pun sebagai pengguna Google Maps bisa langsung menginformasikan jika menemui kesalahan serupa.