Masih ingat bully (perundungan) yang dialami anak Ussy Sulistiawaty beberapa waktu lalu? Anak pertama dan keduanya dianggap nggak pantas untuk foto bersama Ussy, Andhika, dan dua anak terakhirnya hanya karena perbedaan penampilan fisik. Nggak terima anaknya dibilang seperti itu, Ussy pun menyeriusi komentar negatif tersebut dan melaporkannya pada polisi.
Beberapa waktu berselang, satu dari sepuluh akun yang dilaporkan Ussy ke pihak yang berwajib akhirnya menampakkan diri. Dia menghubungi Ussy, lalu datang ke Jakarta menemuinya. Sang pelaku pun dibawa oleh Ussy ke hadapan awak media untuk mengakui kesalahannya dan menjelaskan alasan di balik komentarnya yang melukai dan membuat Ussy sakit hati itu.
ADVERTISEMENTS
Sejak kemunculan salah satu pelaku di berbagai media sosial, perundung anak Ussy Sulistiawaty akhirnya muncul dan meminta maaf
Noviandra, salah satu pelaku perundungan terhadap anak Ussy Sulistiawaty akhirnya muncul ke publik. Kemarin, dia mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Noviandra juga bertemu secara langsung dengan Ussy, dan membawa si pelaku ke hadapan awak media untuk mengakui perbuatan serta alasannya melakukan hal tersebut. Dengan perasaan menyesal, si pelaku meminta maaf di hadapan media dan mengakui bahwa apa yang dia lakukan itu salah.
ADVERTISEMENTS
Video pertemuan sang pelaku dengan Ussy ini langsung menyebar di media sosial. Dan hampir di semua unggahan tersebut, komentarnya sama: menghina kembali si pelaku
Cuplikan video pertemuan Ussy dengan salah satu pem-bully anaknya tersebut akhirnya menjadi perbincangan hangat di internet terutama di media sosial. Banyak yang penasaran siapa dan seperti apa pelaku yang sudah menuliskan komentar jahat tersebut. Dan akhirnya, warganet pun berbondong-bondong menuliskan komentar yang sama: menghina kembali si pelaku alias merundungnya. Nggak tanggung-tanggung, komentar para warganet ini juga nggak kalah pedas dan jahatnya dibanding pelaku. Mereka menunjukkan satu hal yang sama, yaitu budaya perundungan yang sudah mendarah daging.
ADVERTISEMENTS
Bahkan Ussy yang mengetahui bagaimana sang pelaku akhirnya di-bully balik, meminta agar warganet untuk nggak melakukan hal yang sama
Melihat hal ini, Ussy akhirnya juga ikut mengingatkan warganet untuk nggak menghina si pelaku. Apalagi ada yang bawa-bawa fisik dan penampilan pelaku yang menggunakan hijab. Karena pada akhirnya mereka nggak ada bedanya dengan si pelaku, yaitu sama-sama tukang bully. Ussy mengingatkan bahwa seharusnya perundungan inilah yang harus dihilangkan di media sosial.
Kebiasaan warganet untuk nyinyir dan merundung seseorang ini sangat sulit rasanya untuk dihilangkan. Dengan alasan “biar dia jera”, lantas para warganet ini dengan bebas menghina si pelaku. Padahal, apa yang mereka lakukan nggak beda jahatnya dengan apa yang dilakukan oleh pelaku.
Si pelaku sudah datang menemui Ussy dan pihak yang berwajib. Dia sudah tampil di depan publik yang pasti itu akan membuatnya atau pun keluarganya malu. Dia juga siap diadili atas perbuatan yang dia lakukan itu. Lantas apa haknya warganet-warganet lain untuk ikutan menghinanya? Menghina dan mengata-ngatainya di media sosial justru hanya membuat perundungan ini ibarat lingkaran setan. Nggak akan pernah berakhir. Yang melakukan perundungan akhirnya dirundung balik oleh orang lain dan begitu seterusnya.
Ingat, perundungan yang kamu lakukan terhadap pelaku ini bisa saja lo dilaporkan. Jadi, tolonglah lebih bijak sedikit. Biarkan yang berkepentingan yang melakukan tugasnya. Kamu cukup jadi penyimak dan mengambil hikmah di balik kejadian ini. Jangan sampai menyamakan diri dengan pelaku lewat komentar-komentarmu untuk si pelaku.