Kamu tahu kamu orang Indonesia saat kamu nggak bisa hidup tanpa makan mie instan. Popularitas mie memang sudah mendarah daging. Gimana enggak, harganya sangat terjangkau dan rasanya pun semakin beragam, dari mulai yang standar seperti ayam bawang sampai rasa chicken bulgogi. Nggak kehitung lagi deh ada rasa apa aja di pasaran. Kayaknya yang nggak ada cuma rasa-rindu-yang-begitu-menggebu-kar’na-lama-tak-bertemu.
Sesuai hukum alam, hal yang fenomenal pasti diikuti pertanyaan yang nggak masuk akal. Termasuk kasusnya dengan mie instan. Kenapa sih mie instan yang dibikinin orang lain SELALU terasa lebih nikmat dibanding yang dimasak kita sendiri? Pasti kalian menyadari misteri ini, tetapi sudahkah kalian menemukan jawabannya?
Jika belum, mari kita renungkan bersama:
ADVERTISEMENTS
1. Sebenarnya mungkin rasanya sama. Mie instan di burjo kerasa “lebih enak” karena kita gak usah capek-capek bikinnya aja
Namanya juga manusia, lebih suka dilayani daripada melayani. Bahkan walaupun itu melayani diri sendiri. Hehe. Dari kecil, kita diajarkan untuk harus menjadi orang sukses, dan sukses di dalam pikiran kita biasanya menjadi orang besar, menjadi bos yang punya banyak bawahan bisa disuruh ini itu. Sama halnya dengan memasak mie instan, kita senang dibuatkan, hanya tinggal menikmati.
ADVERTISEMENTS
2. Masak itu mesti usaha. Udah gitu ngeselin, masak mie instannya 20 menit makannya 5 menit
Memasak mie instan akan terasa melelahkan ketika kamar kamu di lantai 2 dan dapur ada di lantai 1. Naik-turun harus pake katrol. Dan dalam kasus mie instan, waktu dan tenaga yang kamu keluarkan untuk memasak kadang jauh lebih besar dibandingkan usaha yang kamu habiskan untuk makan. Bikin mie-nya 20 menit, makannya 5 menit. Udah gitu, pas balik kamar… Langsung laper lagi karena tadi naik tangga. Makanya mending mie instan tuh dibikinin orang lain aja. Gak usah usaha, tetep dapet nikmatnya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Nunggu mie instan matang itu bikin mati gaya. Mending waktu dihabisin buat nunggu jodoh aja…
Memasak mie instan adalah tentang waktu, bagaimana kita diharuskan setia menunggu. Mulai menunggu air mendidih, sampai menunggu mie yang kita rebus mulai empuk. Maka dari itu menikmati mie instan terasa lebih lezat jika dibuatkan orang lain. Kita gak perlu menunggu air mendidih atau mie-nya matang. Waktu kita bisa dipakai nunggu jodoh yang nggak datang-datang.
ADVERTISEMENTS
4. Ini juga gara-gara kemajuan teknologi! Daripada masak, mending update status sana-sini
Lho apa hubungannya sama teknologi? Begini, teknologi yang semakin maju membuat beberapa prioritas kita berubah. Contohnya kita sering melihat ada ibu muda sibuk buka Instagram padahal anaknya yang masih balita udah berdiri di bibir jurang. Sama, kita lebih memilih untuk main sosial media daripada harus masak sendiri. Mendingan minta dimasakin, tinggal duduk santai sambil stalking mantan.
ADVERTISEMENTS
5. Mie instan itu mending dibikinin… Soalnya di kost kita gak punya gunting
Sepele ya? Emang, tetapi percayalah gak punya gunting membuat kita membutuhkan usaha lebih untuk memasak mie instan. Apalagi harus membuka plastik yang isinya minyak, saus, dan kecap, kadang dirobek pakai gigi pun susah, jadi biarkan urusan memasak itu kita serahkan kepada orang lain, kita tinggal menikmati satu porsi mie instan dengan taburan kacang pilus.
6. Kadang kelezatan mie instan itu tergantung siapa yang membuatnya. Mie instan jadi terasa enak, kalau yang bikinin adalah orang yang bermakna
Terakhir, yang membuat makan mie instan lebih nikmat adalah karena yang memasak itu gebetan atau pacar kamu. Jangankan mie instan, mau dimasakin tongseng peluru karet juga bakal kamu telen dengan bahagia.
Nah, sekarang udah tahu ‘kan kenapa makan mie instan lebih enak dimasak orang lain daripada diri sendiri? Semoga mencerahkan! Hehe hehe hehe hehe