Kemarin (17/9), tepat 100 hari kepergian salah satu selebriti fenomenal tanah air, Yuli Rahmawati, atau lebih dikenal dengan nama Julia Perez (Jupe). Wanita kelahiran 15 Juli 1980 itu berpulang pada 10 Juni lalu setelah berjuang melawan kanker serviks stadium empat yang diidapnya. Setelah melakukan pengobatan, hingga dirawat di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama, Jupe pun kembali ke pangkuan yang Maha Kuasa dengan tenang.
Memeringati 100 hari meninggalnya Jupe, keluarga pun menggelar pengajian untuk mendoakan almarhumah. Selain keluarga, tahlilan ini juga dihadiri sekitar 150 anak yatim. Suasana haru jelas saja menyelimuti pengajian. Rasanya baru kemarin Jupe dikebumikan. Beberapa keluarga, seperti sang ibunda, terlihat menitikkan air mata karena kerinduan pada wanita 37 tahun itu. Selama 100 hari berpulangnya Jupe ke Yang Maha Esa juga menyisakan banyak cerita.
ADVERTISEMENTS
1. Dalam potret terakhirnya, wajah mendiang Jupe terlihat tersenyum
Dalam sebuah potret mendiang Jupe, terlihat wajahnya yang dihiasi dengan senyuman. Hal ini tentu membuat masyarakat yang melihatnya juga ikut bahagia. Karena orang-orang yang meninggal dalam keadaan tersenyum dianggap dalam keadaan baik atau khusnul khotimah. Potret tersebut seakan mengisyaratkan kalau Jupe bahagia setelah selesai berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
ADVERTISEMENTS
2. Di malam setelah Jupe dikebumikan, sebuah program infotaiment stasiun televisi melakukan syuting
Namun sebuah kejadian yang cukup mengecewakan juga turut mewarnai kepergian Jupe. Pasalnya, hanya selang beberapa jam setelah dimakamkan, sebuah program infotaiment melakukan syuting tepat di area pemakaman sang pelantun “Belah Duren” itu. Hal tersebut langsung menuai kritik dari warganet. Mereka menyayangkan hal itu terjadi. Meskipun dari pihak program tersebut menyatakan kalau syuting itu adalah bagian dari konsistensi mereka memberitakan Jupe dari awal hingga kepergiannya.
ADVERTISEMENTS
3. Beberapa hari kemudian seorang paranormal menyatakan kalau Jupe belum meninggal
Tak cuma itu, sebuah kejadian yang dianggap bertujuan mencari sensasi belaka juga mewarnai kepergian Jupe. Beberapa hari setelah Jupe meninggal, seorang wanita bernama Ulfa yang mengaku paranormal menyatakan kalau Jupe sebenarnya belum meninggal. Hal ini diungkapkannya saat paranormal tersebut mengunjungi alam arwah. Di sana, ia tidak menemui Jupe namun hanya bertemu dengan almarhum Olga Syahputra. Hal inilah yang melandasi pernyataannya kalau Jupe sebenarnya belum meninggal.
ADVERTISEMENTS
4. Meski sudah berada di dunia yang berbeda, Ruben Onsu tetap menunjukkan kasih sayang dan eratnya jalinan persahabatannya dengan Jupe
Meski ada beberapa hal yang mengecewakan, cerita inspiratif juga tak luput menghiasi kepergian Jupe. Kisah persahabatan antara Jupe dengan Ruben Onsu berakali-kali menarik perhatian publik. Meski telah berada di alam yang berbeda, Ruben membuktikan tali persahabatan mereka tidak akan putus. Beberapa kali Ruben mengunggah cerita soal sahabat karibnya itu. Ruben menceritakan tentang kenangan-kenangannya bersama Jupe semasa hidup. Ruben juga sering mengunjungi makam sahabatnya. Bahkan, karena tidak bisa menghadiri pengajian 100 hari meninggalnya Jupe, Ruben menyempatkan mengunjungi makam Jupe sebelum ia keluar kota untuk urusan pekerjaan.
ADVERTISEMENTS
5. Sang ibunda hampir setiap hari menyambangi makam Jupe dan masih mudah menangis ketika mengingat almarhumah
Berpulangnya salah satu selebriti populer tanah air ini tentu saja meninggalkan luka mendalam bagi banyak orang, terutama keluarga. Bagi keluarga Jupe, khususnya sang ibu, masih belajar ikhas melepas kepergian sosok pekerja keras tersebut. Bahkan, ibunda Jupe hampir setiap hari datang ke makamnya. Apakah itu hanya mengurusi, membersihkan makam, atau hanya menatap batu nisan sang anak. Dan sang ibu pun masih sering meneteskan air mata dimana pun ia berada ketika teringat akan putri kesayangannya itu.
ADVERTISEMENTS
6. Ruben Onsu membuat petisi untuk presiden tentang kepedulian terhadap kanker serviks
Kepergian Julia Perez juga menginspirasi orang-orang terdekatnya untuk melakukan perubahan. Ruben Onsu beberapa waktu lalu membuat sebuah petisi yang ditujukan kepada presiden Joko Widodo. Petisi ini berisikan tentang kepedulian dalam pencegahan kanker serviks sejak dini. Dalam petisi yang berjudul “Lindungi putri kita dari kanker serviks dengan Program Imunisasi Nasional HPV segera!” ini, Ruben ingin mengumpulkan 25 ribu tanda tangan agar vaksinasi HPV menjadi bagian dari program imunisasi nasional sebagai upaya pencegahan kanker serviks sejak dini. Hingga kini hampr 20 ribu orang telah menandatangani petisi tersebut.
Hal-hal di atas hanyalah sedikit cerita yang menghiasi kepergian Jupe selama 100 hari. Tentunya masih banyak cerita tak terungkap dan hanya dirasakan oleh keluarga dan orang-orang terdekat. Semoga keluarga lebih diberikan ketabahan dan keikhlasan atas kepergian Julia Perez. Dan semoga wanita pekerja keras dan pejuang kanker tersebut mendapatkan tempat di sisi-Nya yang layak. Aamiin.