Kamu pasti pernah ‘kan punya teman yang pintar dan gak kelihatan pernah pacaran sama sekali? Nah, sebenernya gak semua orang pinter itu selalu identik ‘gak laku’, loh. Bisa jadi mereka memang gak sempat mikirin soal pacar, atau punya pandangan yang berbeda dari kebanyakan orang mengenai pacaran.
Nah, disini Hipwee akan sedikit mengulas tentang beberapa alasan kenapa kamu yang pintar malah cenderung susah dapat pacar. Penasaran ‘kan apa aja alasannya? Yuk, simak sama-sama!
ADVERTISEMENTS
Pintar itu bukan cuma soal pelajaran saja. Kamu adalah pribadi yang piawai menyeimbangkan antara cinta dan cita-cita.
Bagimu, ada hal yang jauh lebih menyita pikiranmu daripada sekadar hubungan dengan lawan jenis. Kamu percaya bahwa belajar dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat jauh lebih penting daripada pacaran. Kamu melihat dunia dari sudut pandang yang lebih luas daripada sekadar menjalin hubungan yang kamu sendiri belum tentu yakin akan berjalan selamanya.
ADVERTISEMENTS
Layaknya barang antik bernilai tinggi, sebenarnya banyak orang yang mencoba mendekatimu. Tapi, kamu berusaha fokus menemukan dia yang pas di hatimu.
Memang sih banyak yang mencoba mendekatimu, tapi kamu lebih memilih untuk diam dan tak menanggapinya. Itulah yang membuat kebanyakan mereka minder dan memutuskan untuk mundur teratur. Sebenarnya, diam adalah caramu untuk menentukan siapa yang layak untuk menjadi pelabuhan hatimu. Cara cerdik yang hanya bisa dilakukan olehmu yang punya sebenarnya pandai menangkap informasi dan melihat situasi.
ADVERTISEMENTS
Tak banyak orang yang mengenal dirimu yang sebenarnya. Mereka rata-rata melihatmu sebagai seseorang yang dijuluki kutu buku saja.
Sifatmu yang lebih menyukai pelajaran dan pengetahuan cenderung membuat orang lain berpikir bahwa kamu adalah kutu buku tulen! Padahal, kenyataannya tak selalu seperti itu. Kamu juga manusia biasa yang juga bergaul dan juga bisa diajak jalan. Stigma negatif anak pintar berasal dari julukan kutu buku yang membuat sifatmu yang sebenarnya menyenangkan jadi tertutupi.
ADVERTISEMENTS
Bagimu, tak hanya jawaban soal Matematika yang butuh perhitungkan sempurna. Perkara hubungan dan cinta juga ada rumusnya!
Layaknya menemukan jawaban dalam sebuah soal Matematika, dalam hal memilih pasangan pun kamu tetap memperhitungkan segalanya. Menurutmu, hubungan yang baik adalah hubungan yang sama-sama membawa hasil yang baik bagi kedua belah pihak. Untuk alasan itulah kamu menyeleksi secara cermat siapa yang akan kamu jadikan kekasih idaman.
ADVERTISEMENTS
Kamu akan mempertimbangkan setiap tindakan. Pantang bagimu kode-kodean, apalagi ke-GR-an, pokoknya harus tetap tenang.
Meski sering dianggap gak peka oleh sekitarmu untuk urusan asmara, sebenarnya bukan demikian nyatanya. Kamu sebenarnya tau dan mengerti kode-kode dari mereka yang mencoba mendekatimu, tapi kamu memutuskan untuk tak memberinya makna. Bagimu, hanya dia yang istimewa yang bisa menggugah rasa.
ADVERTISEMENTS
Kamu lebih suka menikmati duniamu sendiri, itulah kenapa banyak yang mengira kamu gak asik diajak berbagi.
Kamu memang lebih suka untuk menghabiskan waktu dengan browsing Internet untuk menambah informasi atau menyendiri membaca buku yang menurutmu menarik daripada sekadar kumpul ikut acara teman yang kamu rasa kurang berfaedah. Hal itulah yang membuat mereka merasa kamu boring. Padahal, jika mereka sudah mengenalmu, dijamin mereka akan ikut tertawa ngakak oleh hal-hal yang ada dipikiranmu.
Kadang, kamu terlalu kritis. Orang yang menyukai harus berusaha mendekatimu dengan cara yang beda, tak perlu selalu manis.
Jalan pikiranmu memang berbeda dari mereka pada umumnya. Yang menurut orang lain manis belum tentu sama menurut seleramu. Itulah kadang yang menjadi hambatan buatmu dalam mendekati seseorang. Tapi kamu tetap optimis bahwa nanti dia yang menerima gaya dan caramu adalah dia yang memang pantas untukmu.
Sering dianggap sebagai orang yang kaku, kamu percaya kalau cinta dan hubungan yang indah itu hanya perkara waktu.
Karena memang kamu terbiasa untuk menyendiri dibalik tirai ilmu pengetahuan, kamu jadi sering dipandang kaku oleh teman-temanmu. Hal itu membuatmu agak canggung ketika berbicara dengan lawan jenis. Namun dibalik itu semua, kamu tetap percaya dan menaruh harapan bahwa cinta sejati akan datang tepat pada waktunya.
Tak melulu berarti dia yang dianggap serba tahu adalah orang-orang yang gak laku. Mungkin mereka hanya punya serba-serbi tersendiri bagi masa depannya. Layaknya pengerjaan soal eksakta, ketelitian dan perhitungan yang tepat menjadi prioritas mereka sebelum memutuskan siapa gerangan yang jadi pasangan. 🙂
Dan kalau kamu ingin curhat atau minta saran tentang percintaan, kamu bisa tanya langsung sama @dwitadwitasari