Entah disengaja atau karena kepepet, mengambil sesuatu yang bukan haknya merupakan perilaku yang nggak terpuji. Meski begitu, barangkali setiap orang pernah melakukannya saat kecil karena ketidaktahuan akan benar dan salah.
Anak-anak kerap melakukan kenakalan termasuk mencuri sesuatu. Barulah saat dewasa dia merasa bersalah karena telah melakukannya. Ada kisah menarik yang diceritakan oleh salah seorang warganet di Twitter, seorang remaja 15 tahun mengembalikan uang dan permohonan maaf karena telah mencuri biskuit di masa lalu. Simak kisahnya berikut!
ADVERTISEMENTS
Seorang warganet mendapati kiriman uang dan permohonan maaf dari seorang remaja yang pernah mencuri biskuit di supermarket
Lama aq keje giant ni susah nak dpt cust yg jujur mcm nii
…?? pic.twitter.com/GoVo9AUUwZ— Camelia (@Cameliamalik26) October 8, 2019
Warganet dengan akun @cameliamalik26 bercerita mendapati berlembar uang dan surat dari orang nggak dikenal. Camelia merupakan pegawai supermarket di Shah Alam, Selangor, Malaysia. Surat tersebut berisikan permohonan maaf seorang remaja berusia 15 tahun atas kelakuannya di masa lalu.
Dalam surat, remaja itu mengaku pernah mencuri biskuit berbentuk ikan di supermarket tersebut saat usianya 9 tahun. Remaja itu mengaku cukup sering mengambil biskuit itu setelah pulang sekolah. Setelah berusia 15 tahun, remaja itu mengaku tindakan itu salah maka lalu memberikan uang tunai sebesar 30 ringgit atau 100 ribu rupiah sebagai bentuk ganti rugi. Dia juga meminta maaf karena nggak bisa melakukannya secara langsung karena telah pindah rumah.
ADVERTISEMENTS
Warganet pun memuji apa yang dilakukan remaja 15 tahun ini. Nggak ada kata terlambat untuk meminta maaf dan memperbaiki kesalahan
@Sundus80776681: “terlihat seperti lelucon, tapi itulah mahalnya sebuah akhlak mulia (kejujuran) yang kian terkikis di akhir zaman ini”
@ashiken_: “Ini kalau ibu bapak dia tahu pasti bangga ada anak jujur”
Beberapa warganet mengapresiasi apa yang remaja itu. Ada yang menganggap sikap tersebut sudah jarang dimiliki orang. Terlebih hal tersebut dilakukan remaja 15 tahun. Bahkan ada juga warganet yang memuji cara didik orang tuanya.
Seperti yang kita tahu, sering kali orang dewasa malu mengakui kesalahan apalagi meminta maaf. Lihat saja para koruptor, udah mencuri, masih bisa senyum-senyum di depan publik seperti nggak terjadi apa-apa. Paling nggak, minta maaf atau mengakui kesalahan~ 🙂
Kesadaran untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah perbuatan mulia yang kini mulai jarang terlihat. Ini seharusnya jadi pelajaran bagi kita semua, khususnya orang dewasa. Nggak ada kata terlambat untuk meminta maaf dan memperbaiki semuanya.