Pacaran jarak jauh sering jadi momok bagi banyak pasangan. Komunikasi yang terbatas bisa memercikkan banyak kesalahpahaman kecil. Fisik yang berjauhan akan membuat rasa kangen jadi tantangan. Akhirnya, banyak pasangan LDR yang memilih mengakhiri hubungan sebelum terlalu banyak merasakan siksaan.
Padahal sebenarnya hubungan jarak jauh adalah alat uji yang ampuh terhadap kesetiaan dan kualitas hubungan kalian. Dan tahukah kamu, masalah-masalah kecil yang timbul selama LDR bisa membuat hubungan kalian makin lekat dan mesra?
ADVERTISEMENTS
Memang benar, LDR membuat yang tadinya bukan masalah jadi masalah, yang tadinya kecil jadi besar…
ADVERTISEMENTS
1. Pasangan non-LDR kehabisan pulsa: gampang, langsung samperin pacar di kampus atau kostnya. Pasangan LDR habis pulsa: mati aja. Sekarang.
Bagi pasangan LDR, pulsa adalah senyawa yang menjadikan cinta mereka ada. Bayangin dong seandainya senyawa ini habis tak bersisa? Rasa gondok di hati itu cuma awal dari masalah panjang yang akan mengikuti. Yep, cuma gara-gara habis pulsa, kalian bisa saling berantem, dan berantemnya sendiri bisa panjaaaang!
“Halo Sayang, kok baru telepon sekarang?”
“Iya, kemarin pulsaku abis, baru sempat beli lagi hehehe.”
“Oh.” —> ini ngambek
“Jangan ngambek dong Sayang, ‘kan sekarang pulsaku udah ada lagi hehe…”
“Nggak ngambek kok.”
“Em… Oke. Kalau gitu ceritain dong, tadi di kampus ngapain aja?”
“Ya gitu deh.” –> masih ngambek
“Sayang… Kamu lagi nggak bisa ditelepon ya? Aku hubungin nanti aja lagi ya, pas mood kamu udah oke dikit.”
“Wow. Udah kemarin gak ngasih kabar sama sekali, sekarang begitu bicara sebentar udah mau nutup telepon aja.”
BUANG AJA, BUANG!
ADVERTISEMENTS
2. Pas lagi asyik-asyiknya curhat, kamu malah ditinggal tidur!
*setelah 1 jam telponan*
Kamu : “Yang, tadi tuh temenku ngeselin banget.”
Pacar : “Iya ya? Kenapa ngeselinnya?”
Kamu : “Jadi tadi tuh aku janjian sama dia mau berangkat nonton film bareng. Eh… Dia malah gak jemput. Pas aku protes, tahu gak dia jawabnya gimana?”
Pacar : *sunyi*
Kamu : “Halo halo? Halooo? kok gak ada suaranya ya? Yang? Halo?”
Pacar : *zzzzzzzz*
Ps : Mbak, Mas, pacarnya dimaafin ya, mungkin dia kecapekan habis nguli seharian…
ADVERTISEMENTS
3. LDR beda zona waktu adalah malapetaka. Waktu tidur yang sudah sedikit mesti dikorbankan demi dia yang di sana.
*Jam 8 malem di Jakarta vs. Jam 12 malem di Melbourne*
Pacar : “Halo, sayang, aku lagi makan malem, hehe. Kamu lagi ngapain? Udah makan?”
Kamu : “Sayang, lupa ya? Di sini udah jam 12 malem. Baru juga aku tidur tadi.” –> kode kalau udah capek dan gak minat ngobrol
Pacar : “Aku sekarang lagi selo nih, duh tadi kerjaan banyaaaak banget. Boleh ya ngobrol sama kamu…”
Kamu : “……”
#$%@@&*(^@#%&AAAAARRRGHHH
ADVERTISEMENTS
5. Saling memberi kabar bisa menjadi ritual hampa. Begitu sibuk sedikit, kalian akan mengabaikannya.
“Duh dek, kamu dimana? Sama siapa? Kok gak ngabarin? Aaaaah KZL!! Pacaran sama HP aja gw1”
ADVERTISEMENTS
6. Belum lagi kalau internet lelet pas kamu mau pamer foto ke pacar. Sebel!
Pacar : “Sayang, kamu lagi ngapain? Kirim foto dong… kangen..”
Kamu : “Ini lagi nonton TV, oke bentar yak…”
*setengah jam kemudian*
Pacar : “Mana? Kok fotonya belum kekirim?”
Kamu : “Masa? Aku udah kirim tu dari setengah jam yang lalu.”
Pacar : “Hmm… jangan-jangan kamu emang gak foto karena tadi emang gak lagi nonton TV ya?”
Kamu : “Ya udah kalau gak percaya.”
B-E-R-A-N-T-E-M.
7. Media sosial juga sering mengadu domba kamu dan pacar. Terutama kalau dia update status, tapi lupa memberimu kabar.
“Kamu 5 menit yang lalu update status ya… tapi smsku 20 menit yang lalu kok belum ditanggepin juga?!
Ps : Hipwee gak ikut-ikutan ya~
8. Membalas SMS bagaikan berjalan di ladang ranjau. Salah tafsir bahasa sedikit, langsung ada yang meledak!
Pacar : “Halo? Kamu kok balesnya sms ketus banget sih?”
Kamu : “Hah? Ketus gimana?”
Pacar : “Kamu balesnya singkat-singkat, kamu juga gak nyimak aku barusan cerita apa.”
Kamu : “Aku bales singkat karena aku lagi sibuk, gak ada niatan ngomong ketus ke kamu kok.”
Pacar : “Ah, alasan terus!”
Kamu : “Lah terus aku harus ngomong gimana?!?!”
9. Kalian pun berubah menjadi sosok yang selama ini kalian benci. Sosok pacar yang curiga pada hal-hal yang remeh dan biasa saja.
Pacar : “Halo, Sayang? Lagi di mana?”
Kamu : “Halo… Ini masih di kantor aja, ngelembur. Gimana Sayang?”
Pacar : “Di kantor? Kok ada suara cewek ngikik di belakangmu?”
Kamu : “Sayang, gak usah bercanda deh, aku cuma sendirian ni ngelembur. Pak satpamnya ada di luar.”
Pacar : “Aku nggak bercanda kok! Tuh suaranya masih ada di belakangmu.”
Kamu : $^%$%$&**^(*^&^
10. Sehabis marahan, pasti gengsi soal siapa yang mau ngehubungin duluan
Kamu : “Duh, kangen nih, telpon gak ya… Mmm… Gak usah deh kemaren dia juga yang salah, biarin aja~”
Sementara itu…
Pacar : “Kok dia gak ngehubungin ya? Masa harus gue juga yang ngehubungin? ‘Kan kemaren gue udah minta maaf duluan. Gue nunggu ditelpon aja deh.”
Nunggu sampe 12 purnama lagi yaaa? Iyaaaa? #gregetan
Namun sebenarnya, masalah-masalah kecil ini hanyalah “kelas akselerasi” untuk pendewasaan. Jika lulus, LDR akan menjadi kenangan manis bagi hubungan kalian.
11. Pertengkaran-pertengkaran itulah yang akan menyadarkan, tak semua hal layak dijadikan alasan kemarahan.
Setelah seringnya saling ngambek dan marah hanya karena dipicu masalah sepele, kamu dan pacarmu akan merasa saling menyesal. Buat apa juga lama-lama saling ngambek dan marah hanya karena masalah sederhana. Akhirnya kamu dan pacarmu pun sadar:
Bukannya kalian harus bekerja sama untuk mengalahkan godaan dan kesalahpahaman yang diberikan jarak yang membentang?
12. LDR membuatmu begitu menghargai waktu berdua. Waktu begitu sayang jika dihabiskan untuk bertengkar.
Salah satu hal yang berharga yang baru akan kamu sadari adalah waktu. Kamu dan pasangan jadi sama-sama menyadari bahwa waktu sangatlah berharga. Bertemu saja jarang, untuk berkomunikasi tiap hari juga dibatasi oleh kesibukan masing-masing. Apakah perlu mengutamakan ego, sehingga mengorbankan waktu yang kalian tunggu untuk saling bermanja hanya untuk ajang melempar amarah dan kata tak bermakna? Di titik ini, kamu dan pacarmu benar-benar disadarkan betapa terlalu berharganya waktu jika hanya dihabiskan untuk bertengkar saja. Kalian pun akan berpikir ekstra demi membuat momen yang kalian habiskan bersama dilalui dengan mesra.
13. Ada komitmen yang rutin terucap dalam hati. Saling bersabar, saling menjaga diri hingga kalian saling bertemu lagi.
Walaupun begitu sebenarnya kalian saling bersabar untuk menjaga hati dan perasaan supaya hubungan jarak jauh kalian ini tetap terjalin. Kalian tetap saling menjaga mata hanya untuk menatap foto pasangan dan tidak mengumbar janji kepada dia yang bukan merupakan kekasih hati. Walaupun rasa jengah karena jauhnya jarak sesekali hadir, kamu tetap meyakini bahwa pasangan adalah yang terbaik dan kalian sama-sama menunggu waktu untuk kalian bertatap muka segera hadir.
14. Momen sulit ini membuat kalian semakin dewasa. Jiwa tertempa demi langgengnya hubungan kalian berdua.
Seringnya kalian bertengkar karena masalah kecil, membuatmu dan pasangan mulai hapal akan karakter masing-masing. Kalian juga jadi sama-sama belajar untuk lebih dewasa lagi dalam menghadapi permasalahan yang menghampiri hubungan kalian. Ucapan maaf yang tulus dan kata sayang yang terucap bisa mengakhiri pertengkaran kecil kalian.
15. Semakin lama, kamu pun semakin punya keyakinan. Memang dia yang tepat kamu perjuangkan untuk mengiringi langkahmu di masa depan.
Permasalahan yang selalu datang menempa dan pasangan yang masih bertahan di sisi walaupun terpisah jarak membuatmu menyadari bahwa memang dia layak untuk diperjuangkan. Jika setelah sekian lama bertahan dan mampu melewati kerikil-kerikil kecil dan batu sandungan, kamu dan dia makin yakin bahwa kalian memang layak memiliki satu sama lain.
Jadi, bagi para pejuang LDR dimanapun kalian berada, tetep semangat ya karena justru masalah kecil yang kalian hadapi selama LDR membuat hubungan kalian makin kuat, erat, dan bisa makin meyakini satu sama lain! 😀