Di Twitter, banyak banget warganet yang berkolaborasi untuk membingungkan anak zaman sekarang (let’s confuse kids nowadays). Katanya, anak sekarang mah nggak bakal paham jenis hiburan anak 90-an. Oke, sah-sah saja kalau anak zaman sekarang bingung. Tapi sebagai anak zaman sekarang, mari kita membingungkan generasi pendahulu bareng Hipwee Hiburan!
ADVERTISEMENTS
1. Mah, pah, kita tuh nggak lagi marah kalau fotonya nggak hadap kamera dan nggak senyum. Itu namanya candid pakai muka fierce~
ADVERTISEMENTS
2. Dear, kakek dan nenek. Anak zaman sekarang memang bisa video call-an saat menjalani LDR. Tapi itu semua tetap nggak bisa menggantikan hangatnya kebersamaan sih
ADVERTISEMENTS
3. Boleh jadi, dulu kalian punya jagoan yang bisa jurus matahari dan pakai kapak 212. Asal tahu aja, Wiro Sableng zaman sekarang, meski tetap sableng tapi gantengnya menembus stratosfer!
ADVERTISEMENTS
4. Meski merem, anak zaman sekarang tetap bisa have fun lo, Mah, pakai virtual reality. Hiyaaa~
ADVERTISEMENTS
5. Mah, Pah, kalau waktu aku disuruh beli terasi di warung, aku jawabnya, “Ashiappp!” itu bukan berarti aku nggak mau. Aku hanya berusaha gaul dan asyik
ADVERTISEMENTS
6. Pahamilah, kalau di zaman mama dan papa pada suka ngumpulin kelereng, tazos, dan kertas bergambar barbie. Kami anak zaman sekarang suka squishy, slime, dan pasir warna-warni!
7. Bisa jadi dulu ada drama soal Desi Ratnasari dan Nike Ardila. Maaf, Ma, Pa, tahu drama Sayhreino dan Luna Maya nggak?
8. Bisa jadi zaman dulu anak-anak bakal merengek beli console terbaru. Sekarang, cukup dikasih kuota internet, kami puas nonton orang lagi main gim kok
9. Bukan emas, jam tangan mahal, atau tas keren. Lebih suka beli sepatu hypebeast sama batu bata Supreme
10. Ma, Pa, mengertilah kalau punya kamera buat bikin vlog dan jadi youtuber adalah impian sebagian besar dari kami. Iya, duitnya banyak dan jadi populer itulah yang kami mau~
Masing-masing generasi memang punya kesukaannya sendiri, punya tren masing-masing. Tentu saja kalau ngomongin dunia hiburan lintas generasi, mungkin bakal banyak nggak nyambungnya dan cenderung bingung. Sisi positifnya adalah, ternyata pergaulan dari generasi ke generasi itu terus berkembang menciptakan definisi masing-masing soal arti kata ‘keren’.