Topik horor belakangan ini jadi tema pemikat konten di YouTube, bahkan nggak henti-hentinya dieksploitasi dieksplorasi. Ketakutan dan rasa penasaran penonton adalah sebuah ladang luas yang bisa terus dikulik. Tentu kreator konten nggak mau ketinggalan untuk memanfaatkan hal ini dong. Meski akhirnya muncul perdebatan soal keaslian videonya, rekayasa atau benar terjadi, penampakan beneran atau editan, dan sebagainya. Mari, langsung bahas bareng Hipwee Boys aja, yuk!
ADVERTISEMENTS
Konten yang sering disajikan berbau perjalanan spiritual, dirasuki, hingga prediksi indigo tentang makhluk apa saja yang ada di dalamnya. Nggak jarang juga ada penampakannya~
Sejak setahun terakhir, perjalanan spiritual, cerita tentang kerasukan, hingga munculnya penampakan memang menarik banget dan nggak pernah kehabisan penonton. Ranah inilah yang selalu dieksplorasi pembuat konten di YouTube. Selain memicu adrenalin bagi pembuatnya, nggak jarang bikin merinding yang menonton. Suasana menegangkan juga selalu dihadirkan. Apalagi kalau ketahuan ada penampakan yang tertangkap kamera, makin ramai deh.
ADVERTISEMENTS
Bisa jadi, masyarakat kita selalu menyenangi sebuah cerita misteri, mengetahui hal-hal di luar nalar, dan memercayainya. Tentu juga karena horor memberikan tantangan adrenalin
Bagi mereka yang menyukai konten horor, hal ini nggak terlepas betapa demennya kita dengan sesuatu di luar nalar. Meski memang nggak logis dan nggak ada bukti empiris, tapi cerita tentang horor selalu menarik. Kengeriannya sekaligus membangkitkan adrenalin.
ADVERTISEMENTS
Bagi yang percaya, tentu ini jadi nilai tambah bagi para pembuat konten. ‘Konon’, hal gaib memang selalu bersinggungan dengan yang nyata
Rasanya melihat penampakan di sebuah rekaman aja nggak cukup. Berbagai rekayasa edit foto atau video dan kongkalikong untuk berbohong sekarang ini sudah beda tipis dengan pembuktian fakta. Sementara memberikan pemahaman bagi mereka yang terlanjur nggak percaya juga susah, kecuali mereka lihat sendiri sih. Tapi soal kepercayaan ini juga kembali lagi kepada siapa pembuat kontennya. Kamu percaya Jurnal Rosi Jurnal Risa, DMS, atau Dunia Nyata, atau hanya percaya Fix Serem? Semua melibatkan subjektivitas.
ADVERTISEMENTS
Bagi yang nggak percaya, konten seperti ini tentu hanya jadi hiburan belaka. Namun di sisi lain kita juga sulit mengklaim bahwa konten hantu itu bohongan semua
Saking susahnya dibuktikan, konten horor memang selalu berakhir di area abu-abu. Mereka yang nggak percaya bukan sepenuhnya nggak percaya hal gaib, sebagian hanya nggak percaya dengan pembuat kontennya, atau bahkan nggak percaya kegaiban itu bisa tampak dengan begitu mudah atau merasuki layaknya mantan yang datang dan pergi begitu aja.
Antara yang percaya dan nggak percaya memang sulit disatukan. Karena hingga detik ini belum ada cara ampuh buat saling membuktikan argumen masing-masing, lihat sosoknya aja sulit. Yang jelas, baiknya kita nggak perlu memaksakan persepsi masing-masing. Toh kalau sampai mengancam mereka yang nggak percaya bakal ditakut-takuti sampai kejer itu nggak akan ngaruh, karena mereka memang nggak percaya.